Oleh Kosmas Lawa Bagho
Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Malang
2.1
Tujuan Komunikasi
yang Efektif
Setiap kegiatan apa pun di dunia tentu memiliki
tujuan tertentu. Demikian juga denga
komunikasi bisnis. Everet M Rogers (2003) dalam Prasakti (2010) menyatakan
bahwa tujuan komunikasi bisnis yang efektif sebagai berikut:
2.2.1 Perubahan
dan Partisipasi Sosial
Komunikasi bisnis yang efektif dapat memberikan
berbagai informasi pada masyarakat tujuan agar masyarakat mau mendukung dan
ikut serta terhadap tujuan informasi itu disampaikan. Komunikasi tentang produk
dan pelayanan agar menarik minat masyarakat sehingga terjadi perubahan dan
partisipasi masyarakat dalam meningkatkan labat perusahaan juga mengubah cara
pandang dan cara penggunaan produk yang dipasarkan perusahaan. Komunikasi juga
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam memberikan masukan gar perusahaan itu
benar-benar bermanfaat bagi perubahan dan partisipasi masyarkat.
2.2.2 Perubahan
Sikap
Komunikasi bisnis yang efektif memberikan kualitas
mutu produk yang dihasilkan dan dipasarkan perusahaan dan benar-benar
bermanfaat bagi pertumbuhan dan kesehatan masyarakat. Informasi yang diberikan
perusahaan tentang mutu produk dan pelayanan sehat bisa mengubah sikap
masyarakat dalam mengkonsumsi produk-produk yang aman dan sehat bagi
keberlanjutan kehidupan masyarakat dan lingkungannya. Komunikasi membuat orang
(masyarakat) berubah dari cara penggunaan yang salah (kurang sehat) terhadap pola
hidup yang lebih sehat dalam mengkonsumsi produk perusahaan.
2.2.3 Perubahan
Pendapat
Komunikasi bisnis yang efektif memberikan pemahaman
dan pencerdasan pemahaman akan mutu dan kesehatan produk-produk yang diproduksi
di dalam negeri. Persepsi masyarakat kadang
sudah melekat bahwa produk dalam negeri, mutu dan keamanan atau kesehatannya
diragukan. Untuk itu melalui komunikasi bisnis yang tepat dan efektif, bisa
mengubah pelanggan masyarakat Indonesia untuk percaya dan mulai berubah
pendapat bahwa produk di dalam negeri juga tidak kalah saing mutu dan kesehatannya dengan produk dari luar
negeri, yang penting informasi yang diberikan perusahaan benar-benar sesuai
data objektif dari suatu produk.
Kejujuran informasi sangat penting agar masyarakat atau pelanggan merasa
yakin dan boleh berubah pendapat.
2.3 Jenis-Jenis
Komunikasi Bisnis yang Efektif
Komunikasi bisnis di dalam perusahaan memiliki jenis
atau pengklasifikasian. Wursanto (2003) dalam Prasakti (2010)
mengklasifikasikan sebagai berikut:
2.3.1
Komunikasi Bisnis Menurut Ruang Lingkup
Wursanto
membagi komunikasi bisnis menurut ruang lingkup terdiri atas dua jenis yakni
komunikasi internal dan komunkasi eksternal. Komunikasi internal oganisasi atau
perusahaan juga dibagi lagi atas dua macam yakni komunikasi vertical dan
komunikasi horisontal, sementara komunikasi eksternal terdiri atas dua macam
juga yakni komunikasi dari organisasi kepada kalayak (pelanggan)
dan komunikasi dari kalayak (pelanggan) kepada organisasi. Komunikasi internal
adalah proses penyampaian pesan antara karyawan perusahaan untuk kepentingan
perusahaan tersebut seperti komunikasi antara pimpinan dengan bawahan, antar
sesame karyawan.
Komunikasi
vertikal adalah komunikasi dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas.
Komunikasi dari pimpinan kepada bawahan dan dari bawahan kepada atasan. Dalam
komunikasi vertical, pimpinan memberikan instruksi, petunjuk, informasi kepada
bawahannya sedangkan bawahan memberikan komunikasi melalui laporan-laporan,
usul-saran dan pengaduan kepada pimpinan.
Komunikasi
eksternal adalah komunikasi antar pimpinan organisasi dengan kalayak di luar
organisasi. Organisasi besar, komunikasi jenis ini banyak dilakukan oleh humas
(hubungan masyarakat) dari pada pimpinan sendiri. Yang dilakukan pimpinan hanya
yang bersifat kebijakan yang penting-penting saja.
Komunikasi
dari organisasi kepada kalayak, lebih banyak bersifat informative yang
dilakukan sedemikian rupa sehingga kalayak merasa memiliki keterlibatan,
setidaknya ada hubungan batin dengan organisasi (perusahaan). Komunikasi jenis
ini bisa seperti majalah, press release, artikel surat kabar, talk-show radio,
brosur, poster, pamphlet bahkan film. Komunikasi dari kalayak kepada organisasi
merupakan umpan balik sebagai efek dari kegiatan yang dilakukan perusahaan atau
pun saran usul, pengaduan terhadap produk dan pelayanan yang diberikan oleh
perusahaan yang bersangkutan.
2.3.2 Komunikasi
Bisnis Menurut Cara Penyampaiannya
Komunikasi
bisnis menurut cara penyampaiannya juga dibedakan atas dua jenis yakni
komunikasi lisan dan komunikasi tertulis. Komunikasi lisan adalah cara
penyampaian komunikasi secara lisan dapat dilakukan secara langsung maupun tak
langsung. Dalam penyampaian komunikasi lisan secara langsung, waktu dan jarak
tidak dibatasi seperti waktu rapat atau wawancara atau studi banding.
Komunikasi lisan secara tidak langsung lebih dibatasi oleh jarak dan waktu
seperti melalui telpon.
Komunikasi tertulis
adalah komunikasi yang dilaksanakan dalam bentuk surat, email dan dipergunakan
untuk menyampaikan berita yang sifatnya singkat, jelas tetapi dipandang perlu
untuk ditulis dengan maksud-maksud tertentu. Dalam komunikasi tertulis juga
mesti diperhatikan maksud dan tujuan komunikasi itu dilaksanakan serta perlu
mempertimbangkan resiko misalnya aman, mudah dimengerti dan tidak menimbulkan
pengertian yang berbeda dari maksud yang ada.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar