Oleh Kosmas Lawa Bagho
Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Malang
Bab
II
Pembahasan
2.1
Komunikasi Bisnis dan Kinerja Organisasi sebagai
Sebuah Konsep
Komunikasi bisnis atau lebih
dikenal dengan komunikasi organisasi dan kinerja organisasi memiliki konsep dan
pengertian yang beragam tergantung persepsi dan pemahaman setiap pakar dalam
menyorotinya. Untuk memudahkan pemahaman tentang hal tersebut maka dalam
penulisan makalah ini perlu diberikan pembatasan pengertian dan konsep yang
menjadi titik start pembahasan lebih lanjut.
2.1.1
Komunikasi Bisnis/Organisasi
Komunikasi adalah proses
dengan mana informasi dan arti atau makna ditransfer dari sender kepada receiver
(Colquitt, LePine, Wisson 2011 dalam Wibowo 2013). Kebanyakan pekerjaan yang
dilakukan dalam organisasi bisnis saling bergantung dan menyangkut komunikasi
diantara anggota. Oleh karena itu efektivitas komunikasi memainkan peranan
penting dalam menentukan apakah terdapat keuntungan atau kerugian dalam proses
komunikasi.
Rosenbatt et al., 2007 dalam www.anneahira.com yang diakses tanggal 27 November 2014 menyatakan
bahwa komunikasi bisnis adalah pertukaran gagasan, pendapat, informasi
instruksi yang memiliki tujuan tertentu yang disajikan secara personal dan
impersonal melalui simbol-simbol untuk mencapai tujuan organisasi.
Pendapat ini senada dengan
Purwanto (1997) yang menyatakan bahwa komunikasi yang digunakan dalam dunia
bisnis mencakup berbagai macam bentuk baik komunikasi verbal maupun non verbal.
Komunikasi verbal menggunakan kata baik lisan maupun tertulis sementara non
verbal tidak menggunakan kata melainkan lambang, simbol, gerakan dan warna.
Harrison & Dorfel (2006) dalam Widiastuti
(tanpa tahun) mendefenisikan
komunikasi bisnis/organisasi sebagi variabel kunci yang memungkinkan seseorang
untuk membangun hubungan dalam satu organisasi serta berinteraksi dan berbagi
informasi. Dengan kata lain, komunikasi yang efektif merupakan jalan bagi
organisasi untuk saling memahami satu sama lain dan mengkoordinasikan kegiatan
mereka agar mempertahankan hubungan yang lebih baik. Goldharber (2006) dalam
Widiastuti (tanpa tahun) menulis
bahwa komunikasi bisnis/organisasi merupakan proses saling menciptakan dan
saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan saling bergantung satu sama
lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti dan selalu berubah-ubah.
Organisasi apa pun
membutuhkan komunikasi agar organisasi bersangkutan bisa berjalan secara
efektif. Efektivitas dalam berkomunikasi menentukan tingkat produktivtas dan
keberhasilan organisasi apalagi organisasi bisnis yang juga mengutamakan profit
atau laba. Manusia menentukan komunikasi agar organisasi itu dinamis dan
produktif. Rosadi Roslan (2006) dalam Widiastuti (tanpa tahun) memberikan gambaran bahwa komunikasi dalam perusahaan
dikatakan efektif apabila adanya keterbukaan manajemen perusahaan terhadap
karyawannya, saling menghormati atau saling menghargai satu sama lain yaitu
antara pimpinan dan bawahan demi tercapainya tujuan utama perusahaan, adanya
kesadaran dan pengakuan dari pihak perusahaan akan arti pentingnya suatu
komunikasi timbal balik dalam perusahaan dan adanya media komunikasi yang baik
dalam perusahaan.
2.1.2 Kinerja Organisasi
Everet Rogers 2007 dalam
Widiastuti (tanpa tahun)
mendefenisikan organisasi sebagai suatu sistem yang mapan dari mereka yang
bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama melalui jenjang kepangkatan dan
pembagian tugas. Muhammad Arni dalam Widiastuti (tanpa tahun) juga mendefensikan organisasi sebagai organisasi yang
memiliki karateristik tertentu yaitu mempunyai struktur, tujuan dalam
berhubungan satu bagian dengan bagian lain dan tergantung pada komunikasi
manusia untuk mengkoordinasikan aktivitas dalam organisasi dimaksud.
Istilah kinerja berasal dari
kata bahasa Inggris job performance
atau actual performance atau work outcome. Arnold dan Bosshoff (2011)
dalam Noermijati (2013) menggunakan istilah employee
job performance, Chirumbolo dan Areni (2005) menggunakan istilah job performance termasuk Walker (1992)
yang artinya kinerja dipengaruhi oleh bagaimana tanggapan seseorang terhadap
suatu kondisi yang mempengaruhi pekerjaan mereka.
Mangkunegara (2000)
mendefenisikan kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tangunggjawab yang diberikan kepadanya.
Sementara Bernardin
dan Russel (2000) menyatkan bahwa kinerja adalah catatan perolehan yang
dihasilkan dari fungsi suatu pekerjaan tertentu atau kegiatan selama satu
periode tertentu. Rivai (2008) menulis kinerja merupakan perilaku nyata yang
ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan
sesuai dengan perannya dalam perusahaan. Kinerja organisasi adalah hasil kerja
nyata yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugs yang diberikan kepadanya
dalam sistem yang mapan demi tujuan organisasi secara produktif.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar