Oleh Kosmas Lawa Bagho
Jumat, 20 Desember 2013
Komentar Pembuka
Rabu, 06 November 2013
Tiga K Menjadi Kunci Sukses Aktivis Koperasi Kredit
Oleh Kosmas Lawa Bagho
Senja menjelang malam, kami sempat berbincang-bincang dengan beberapa aktivis sebuah koperasi kredit besar yang membuka cabang atau tempat pelayanan (TP) di daerah pedalaman. Kendati dikatakan daerah pedalaman namun daerah tersebut cukup mudah dijangkau dengan kendaraan roda dua maupun roda empat. Kendaraan roda empat bisa lalu-lalang setiap hari untuk mengantar jemput penumpang meski ruas jalan yang dilalui cukup menikung tajam dan sebagian ruas belum diaspal dan sebagian lagi dibantu dengan 'rabat beton'. Istilahnya rabat beton tetapi cuma batu dan semen tanpa didukung ruas-ruas besi.
Read more...
Jumat, 01 November 2013
"Bele", Orang Tak Waras Pengguna HP Lempengan Batu
Minggu, 27 Oktober 2013
Lokakarya Nasional Sebagai Media Pembelajaran
Oleh Yohanes Satu & Kosmas Lawa Bagho
Pengurus Kopdit Serviam Ende-Flores, Nusa Tenggara Timur
Read more...
Minggu, 22 September 2013
Tambang
Suatu Pagi di Kota Ruteng, Manggarai
Jumat, 20 September 2013
"Sail Komodo"
Labuan Bajo
Jadilah Sekretaris Kopdit yang Berkualitas dan Beradab
Senin, 02 September 2013
Mengurai Kompetensi Sekretaris Kopdit
Rabu, 28 Agustus 2013
Korupsi
Kamis, 22 Agustus 2013
Doyan Korupsi
Rabu, 14 Agustus 2013
Cara Mudah Diagnosa Kredit Macet
Selasa, 06 Agustus 2013
Kompetensi Perkreditan Koperasi Kredit
Tips Membangun Brand Organisasi & Produk Bisnis Koperasi Kredit
Senin, 05 Agustus 2013
Tips Menaikan Branding Petugas Lapangan Kopdit
Minggu, 28 Juli 2013
Euforia Suporter, Kekalahan Timnas dan BLSM
Sepanjang bulan Juni dan Juli tahun ini bagi Indonesia terutama para penggila bola seperti ketiban rezeki yang tak berujung. Betapa tidak. Sejak kedatangan Timnas Belanda sampai Chelsea FC asuhan Jose Mourinho (Mou) ke Indonesia bagaikan durian runtuh yang terus mempermainkan perasaan dan hati termasuk kocek para penggila tanah air. Ribuan bahkan puluhan ribuan suporter dari pelosok tanah air membanjiri Gelora Bung Karno (GBK) untuk melihat langsung para punggawa jagoan mereka masing-masing.
Rabu, 24 Juli 2013
Lokakarya Nasional sebagai Media Pembelajaran
Suatu kebanggaan bahwa kami bisa menghadiri hajatan besar Induk Koperasi Kredit Indonesia (INKOPDIT) dalam bentuk kegiatan lokakarya nasional (Loknas), rapat anggota tahunan nasional (Ratnas) dan Open Forum Tahun Buku 2012 yang dilaksanakan pada tanggal 15-19 Mei 2013 di Hotel Ibis Trans Studio, Bandung.
Senin, 22 Juli 2013
Oleh-Oleh Ratnas Bandung
Kegiatan Ratnas, Loknas dan Open Forum Inkopdit Tb. 2012 di Hotel Trans studio Bandung sejak tanggal 15 Mei hingga 20 Mei 2013 bertemakan “Membangun Sistem Informasi Komunikasi Untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan” dengan menghadirkan 34 Puskopdit/BK3D, 194 koperasi kredit dan 791 anggota perorangan dengan perincian 626 laki-laki dan 165 perempuan.
Senin, 15 Juli 2013
Baju Kotak-Kotak Dibakar & SBY Dikritik
Siapa pernah menyangka bahwa Joko Widodo (Jokowi) Gubernur anyar Provinsi DKI yang selalu dipuja-puji, koq tiba-tiba mendapatkan perlakuan yang tidak adil. Prime News Metro-TV kemarin sore, 15 Juli 2013, mengabarkan berita yang menggentarkan hati banyak orang bagaimana para pedagang kaki lima (PKL) Tanah Abang, Jakarta secara kasat mata membakar baju kotak-kotak sebagai simbol kepopuleran Jokowi. Mungkin tak banyak orang bisa membayangkan bahwa Jokowi yang digadang-gadang sejumlah lembaga survei sebagai orang paling populer dan pantas menjadi presiden RI periode 2014-2018 apabila pemilu presiden dilakukan saat ini, menerima protes keras dari warganya.
Selasa, 09 Juli 2013
Jati Diri Koperasi dan UU Nomor 17/2012
Selasa, 02 Juli 2013
Empat Pilar Kopdit sebagai Acuan Public Speaking
Minggu, 30 Juni 2013
Empat Pilar Koperasi Kredit sebagai Bahan Lomba Pidato Anak-Anak Kopdit
Cara Mudah Anak-Anak Memahami Koperasi Kredit/CU
Kamis, 09 Mei 2013
Siaran Pers Peresmian TP Kopdit Serviam di Detusoko
Selasa, 23 April 2013
Memahami Perilaku Peserta Pelatihan
Setiap fasilitator baik muda maupun senior kadang menghadapi aneka variasi peserta pelatihan. Ada yang berminat dan memberikan sumbangan positif sehingga membuat fasilitator di atas angin, akan tetapi tak jarang sebagian peserta kadang membuat ulah sehingga menyulitkan atau membuat fasilitator kewalahan dan tidak percaya diri. Akibatnya, materi atau pesan yang ingin disampaikan dalam pelatihan tidak dapat diserap oleh peserta pelatihan.
Dibawah ini 12 cara tips kecil bagaimana fasilitator memahami perilaku peserta dan cara mengatasinya!
Tingkah laku 1:
Berbicara berlebihan
Peserta mau terus berbicara. Orang yang demikian mau “pamer” pengatahuan dan skill yang dimilikinya. Solusi yang bisa ditawarkan, fasilitator memberikan juga kesempatan kepada peserta lain untuk berbicara atau memberikan pendapat.
Tingkah laku 2:
Semangat berargumentasi tinggi
Peserta tersebut mungkin orangnya berkepribadian suka perang dan berkonfrontasi atau mungkin sekedar mau mengolok-olok. Solusi yang bisa ditawarkan, fasilitator menyajikan sesuatu harus didukung dengan grafik pembuktian atau berdasarkan pengalaman nyata.
Tingkah laku 3:
Cepat dan membantu
Orang ini benar-benar tertarik untuk menyumbangkan pemikiran dengan cara yang positif, tetapi membuat orang lain sulit untuk berpartisipasi. Solusi yang bisa ditawarkan, memberikan juga kesempatan kepada peserta lain.
Tingkah laku 4:
Pengelana
Peserta berbicara panjang lebar tanpa memfokuskan diri pada pembahasan atau hal-hal “bukan utama”. Solusi yang bisa ditawarkan, fasilitator senantiasa mengarahkannya untuk kembali ke fokus pembahasan utama.
Tingkah laku 5:
Konflik antara pribadi
Ini terjadi jika dua atau lebih anggota berselisih. Perselisihan demikian bisa memecah peserta dalam kelompok-kelompok kecil (fraksi-fraksi) karena tiap kelompok kecil mencari dukungan dari anggota-anggota lain. Solusi yang ditawarkan, fasilitator mencari jalan tengah yang efektif dan benar sesuai prinsip.
Tingkah laku 6:
Keras kepala
Orang ini semata-mata tidak mau bergerak dari pendapat atau titik pandang tertentu, Ini mungkin berasal dari prasangka yang sudah tertanam lama atau semata-mata karena belum melihat titik pandang Anda. Solusi yang bisa ditawarkan, fasilitator memberikan materi dengan data-data tertulis (dalam bentuk grafik dll) atau pengalaman praksis.
Tingkah laku 7:
Pokok pembicaraan yang salah
Orang ini tidak mengembara, tetapi semata-mata keluar dari landasan. Solusi yang ditawarkan, fasilitator mengarahkannya kembali ke fokus pembahasaan.
Tingkah laku 8:
Percakapan sampingan
Yang ini bisa ada kaitannya atau tidak ada kaitannya dengan topik yang dibahas tetapi menjadi suatu masalah jika mengganggu Anda atau peserta lain. Solusi yang ditawarkan, fasilitator membuat pertanyaan balik pokok materi yang sedang disajikan kepada orang bersangkutan.
Tingkah laku 9:
Kurang Jelas
Orang ini kurang jelas pembicaraannya, karena kemampuannya kurang untuk mengemukakan pandangannya dengan kata-kata yang tepat. Solusi yang ditawarkan, fasilitator membantu memperjelas opini atau pemikirannya melalui pertanyaan klarifikasi.
Tingkah laku 10:
Nyata-nyata salah
Seseorang menyumbang pemikiran yang nyata-nyata tidak benar. Solusi yang bisa ditawarkan, fasilitator memperbaiki pendapatnya yang keliru.
Tingkah laku 11:
Meminta pendapat Anda
Dalam keadaan normal, tidak ada salahnya peserta meminta pendapat pribadi Anda mengenai suatu topik atau masalah. Tetapi menjadi lebih sulit jika Anda merasa orang tersebut semata-mata ingin mentes Anda atau mau menempatkan Anda dalam sorotan. Solusi yang ditawarkan, fasilitator bisa menanyakan balik pendapat atau sikapnya terhadap apa yang sedang ia persoalkan.
Tingkah laku 12:
Tidak mau berbicara
Orang ini biasanya bosan, tidak peduli, takut, merasa tidak aman atau merasa superior dari kelompoknya. Solusi yang bisa ditawarkan, fasilitator membuat dinamika kelompok atau pencairan suasana yang mendorong agar orang bersangkutan menyampaikan pendapat.
****
Read more...
Rabu, 20 Februari 2013
Membuang Ilusi
Oleh Kosmas Lawa Bagho
Gerakan Koperasi Kredit Indonesia (GKKI) dan Puskopdit Flores Mandiri telah masuk dalam gelanggang pemberdayaan masyarakat melalui upaya simpan-pinjam untuk bersaing secara sehat dengan lembaga usaha keuangan lain yang kian tumbuh subur di tanah Flores dan Lembata secara khusus Kabupaten Ende, Ngada dan Nagekeo.
Read more...
Minggu, 03 Februari 2013
Menolak Perubahan
Jumat, 04 Januari 2013
Geng Waju & Keresahan Masyarakat Kota Bajawa