Oleh Kosmas Lawa Bagho, S.Fil; M.M
Kabid. Pendampingan Puskopdit Flores Mandiri
Alumnus Pascasarjana Universitas Negeri Malang
Catatan:
Penulis
telah menyelesaikan studi pada Universitas Negeri Malang dengan judul
tesis "Aktualisasi Jati Diri Dalam Pengembangan Koperasi dan Peningkatan
Partisipasi Anggota: Studi Kasus pada Koperasi Kredit Sangosay, Ngada,
NTT". Penyelesaian penggarapan tesis tepat waktu sekaligus tepat waktu
penyelesaian keseluruhan studi pascasarjana juga sangat bergantung pada
kesediaan narasumber dalam memberikan data dan fakta mereka secara
pribadi. Dalam aras penghargaan khusus kepada para narasumber maka saya
akan memposting semua hasil wawancara lengkap penulis dengan 18
narasumber secara berseri dan berurutan:
TRANSKRIP WAWANCARA
Nomor
|
5
|
Hari/Tanggal
|
Kamis, 18 Februari 2016
|
Nama Informan
|
Fransiskus Xaverius Lapu (FAL)
|
Waktu
|
17.00-19.00 Wita
|
Jabatan
|
Anggota
|
Tempat
|
Rumah Kediaman Anggota
|
Topik
|
1. Jati Diri
Koperasi 3. Partisipasi
Anggota
2. Pengembangan
Kopdit
|
Hasil
wawancara antara peneliti (P) dengan Bapak Fransiskus Xaverius Lapu (FAL)
sebagai berikut:
P : Terima kasih kesediaan Bapak untuk wawancara
meski di tengah kegiatan rumah tangga. Mohon maaf jika mengganggu Bapak. Kita
berdiskusi tentang jati diri, pengembangan kopdit dan partisipasi anggota.
Sejak kapan Bapak mengenal koperasi dan Koperasi Kredit Sangosay?
FAL :
Terima kasih juga pak Kosmas. Saya kenal koperasi pada umumnya sejak tahun 1993
waktu masih duduk di SMP. Koperasi Kredit Sangosay, saya kenal waktu kuliah di
Malang tahun 1996 dan tahun 1997 masuk
menjadi anggota.
P :
Bapak mengenal koperasi umumnya dan Koperasi Kredit Sangosay dari mana?
FAL :
Koperasi umumnya dari sekolah. Koperasi Kredit Sangosay dari staf Koperasi
Kredit Sangosay sendiri.
P :
Siapa yang memperkenalkan koperasi dan Koperasi Kredit Sangosay kepada Bapak?
FAL :
Koperasi umumnya dari para guru waktu SMP. Koperasi Kredit Sangosay melalui
salah seorang staf Koperasi Kredit Sangosay (enggan menyebut namanya).
P :
Kalau begitu, apa yang Bapak ketahui tentang koperasi?
FAL :
Lembaga keuangan yang dibentuk masyarakat untuk kesejahteraan bersama. Saya
lebih melihat adanya kerjasama sekelompok orang yang menabung uang mereka,
penghematan dari pendapatan untuk sama-sama berusaha meraih kesejahteraan
bersama.
P : Bagaimana wujud bahwa Bapak mengetahui atau
memahami definisi koperasi?
FAL : Saya
melihat bahwa koperasi itu lahir murni dari masyarakat akar rumput. Saya
simpan, pinjam, angsur dan ikut berbagai kegiatan Koperasi Kredit Sangosay
merupakan ekspresi bahwa saya paham dan mau melaksanakan definisi koperasi.
Adanya kerjasama, saling tolong menolong untuk sama-sama merubah tingkat hidup
yang lebih baik.
P :
Bagaimana Bapak memperkenalkan definisi koperasi kepada keluarga dan
masyarakat?
FAL :
Setiap orang yang dijumpai, saya senantiasa mengajak agar masuk Koperasi Kredit
Sangosay; dalam pertemuan-pertemuan keluarga ataupun informal dengan tetangga
terdekat; memberitakan kabar gembira manfaatnya koperasi kredit kepada semua
masyarakat dan melalui keteladanan; semua anggota keluarga menjadi anggota
Koperasi Kredit Sangosay.
P :
Berapa orang yang tertarik menjadi anggota setelah Bapak memperkenalkan
koperasi? Berikan penjelasan tambahan!
FAL : Semua
anggota keluarga menjadi anggota; kurang lebih hampir 100 orang yang saya
motivasi secara mandiri, mereka senang dan bahagia serta tertarik menjadi
anggota yang aktif hingga saat ini.
P : (Terima kasih pak. Mari kita melangkah pada nilai).
Menurut Bapak, apa itu nilai?
FAL :
Sesuatu yang sangat penting, yang utama sebagai inspirasi dalam menabung, hidup
hemat serta kehidupan ekonomi.
P :
Sejak kapan Bapak mengenal nilai-nilai koperasi? Siapa yang memperkenalkan
nilai-nilai tersebut kepada Bapak?
FAL : Sejak
tahun 1997 waktu mendaftar menjadi anggota. Saya mengenalnya dari para staf
Koperasi Kredit Sangosay melalui pendidikan, pelatihan serta pendampingan.
P :
Sebutkan nilai-nilai koperasi yang Bapak ketahui dan hayati?
FAL : Kejujuran,
tanggungjawab sosial, solidaritas yang terangkum dalam motto “Aku susah kau
bantu, kau susah aku bantu”. Inilah nilai-nilai yang membuat Koperasi Kredit
Sangosay sangat berkembang hingga saat ini.
P :
Apakah ada manfaat nilai-nilai koperasi bagi koperasi Bapak?
FAL :
Sangat bermanfaat. Sebagai pribadi, ekonomi-usaha berjalan dengan baik,
membiayai anak-anak pada sekolah-sekolah favorite, membuat saya sebagai anggota
lebih tanggungjawab dan berjuang lebih keras menuju kesejahteraan. Dengan
demikian Koperasi Kredit Sangosay pun berkembang secara berkelanjutan.
P :
Apa tantangan atau masalah bagi Bapak dalam melaksanakan nilai-nilai koperasi?
Apa jalan keluar yang Bapak tempuh?
FAL : Belum
ada. Kami sebagai anggota melaksanakan secara bersama-sama.
P :
(Terima kasih pak. Sekarang kita
beralih ke prinisip koperasi). Apa pendapat Bapak tentang prinsip koperasi?
FAL : Pedoman, arah untuk meraih kesejahteraan
bersama seperti apa yang dikehendaki Bung Hatta.
P :
Sejak kapan Bapak mengenal prinsip-prinsip koperasi? Siapa yang
memperkenalkannya?
FAL : Sejak
thun 1983. Melalui para guru.
P :
Menurut pendapat Bapak, apa itu prinsip-prinsip koperasi?
FAL : Ada 7
prinsip. Saya ingat itu ada kerjasama, otonomi dan kemandirian, pelatihan,
partisipasi ynng demokratis.
P :
Seberapa pentingkah prinsip-prinsip koperasi bagi kehidupan Bapak berkoperasi?
FAL : Sungguh
penting. Prinsip menjadi panduan atau pedoman kehidupan pribadi dan keluarga
anggota koperasi yang merupakan pemilik koperasi. Kontrol anggota merupakan
sesuatu yang penting dalam koperasi sehingga tanpa prinsip pertumbuhan dan
perkembangan koperasi tidak akan terjadi.
P :
Bagaimanakah tantangan atau masalah yang dihadapi dalam melaksanakan
prinsip-prinsip koperasi dalam kehidupan Bapak sebgai anggota koperasi?
FAL : Belum
merasakan. Masih nyaman-nyaman saja.
Saya sebagai anggota aktif menyimpan, meminjam dan mengangsur kembali
pinjaman. Prinsip-prinsip koperasi
membantu saya untuk secara aktif mengikuti berbagai hak dan kewajiban saya
sebagai anggota koperasi untuk ikut mengembangkan Koperasi Kredit Sangsoy.
P :
Apa jalan keluar yang telah Bapak temukan agar prinsip-prinsip koperasi dapat
diterapkan secara konsisten dan komitmen? Apa pengaruh prinsip-prinsip koperasi
bagi kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat?
FAL :
Apabila kami sebagai anggota berjalan sesuai rel atau aturan maka tidak akan
ada masalah. Namun dalam setiap kegiatan kehidupan apa pun pasti ada persoalan.
Dan persoalan itu segera diselesaikan melalui berbagai kegiatan pendidikan.
Koperasi Kredit Sangosay telah melakukan pendidikan dasar 7 jam dan pendidikan
lanjutan. Melalui kegiatan dimaksud, kami anggota disegarkan kembali untuk
memahami dan menjalankan prinsip-prinsip koperasi dan lebih mampu mewartakan Koperasi
Kredit Sangosay kepada masyarakat yang belum menjadi anggota. Masyarakat
semakin memahami koperasi sebagai media meningkatkan harga diri dan pelayanan
Koperasi Kredit Sangosay tetap berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sejati.
P : (Terima kasih pak. Kita agak lama berdiskusi.
Kini kita melangkah pada pengembangan koperasi kredit). Sejak kapan Bapak
menjadi anggota koperasi kredit? Mengapa Bapak mau menjadi anggota?
FAL : Saya
menjadi anggota koperasi tahun 1997. Saya menjadi anggota karena saya tertarik
bahwa Koperasi Kredit Sangosay memberikan harapan kehidupan yang lebih baik,
berbagai kebutuhan anggota terlayani dengan memadai; simpan, pinjam, pendidikan
dan daperma (Dana Perlindungan Bersama) yang membantu alihwaris anggota ketika
anggota tersebut meninggal dunia. Pinjaman anggota dilunaskan Daperma dan
simpanan anggota diterima dua kali lipat.
P :
Bagaimana Bapak mengembangkan koperasi kredit?
FAL : Ya.
Memahami tentag koperasi, membantu manajemen melakukan sosialisasi serta
memperkenalkan Koperasi Kredit Sangosay kepada masyarakat.
P :
Capaian-capaian apa saja yang telah dihasilkan Bapak setelah menjadi anggota
Koperai Kredit Sangosay?
FAL : Saya
bangga bahwa melalui koperasi kredit ini; usaha saya meningkat, membeli
beberapa bidang tanah, membeli kendaraan roda dua dan roda empat, anak-anak
sekolah pada sekolah bermutu dan kehidupan ekonomi keluarga meningkat karena
menjadi anggota Koperasi Kredit Sangosay.
P :
Tantangan apa yang paling Bapak rasakan ketika menjadi anggota Koperasi Kredit
Sangosay?
FAL : Tidak
banyak namun sebagai anggota, kami perlu angkat untuk perbaikan dan peningkatan
kualitas layanan Koperasi Kredit Sangosay kepada anggota yang sudah sangat
banyak ini. Tiga puluh ribu lebih dan mungkin akan terus bertambah. Tantangan
yang saya lihat pertama adalah pelayanan pengurus dan manajemen harus lebih
rileks dan manusiawi serta persyaratan pinjaman yang jaminannya harus PNS.
P : Apa jalan keluar yang telah Bapak tempuh
dalam mengatasi tantangan sebagai anggota Koperasi Kredit Sangosay?
FAL :
Segala tata aturan apabila sudah disepakati wajib ditaaati semua anggota, tata
aturan menyangkut persyaratan jaminan pinjaman terutama PNS perlu berpikir
lebih bijak dengan membuat klasifikasi anggota, pelayanan harus lebih ramah
(bagian-bagian tertentu), menyapa, ramah dan senyum kepada anggota. Kantor
harus menjadi rumah yang nyaman bagi semua anggota sebab tanpa anggota,
Koperasi Kredit Sangosay tidak punya nilai apa-apa.
P : Apa saja produk dan pelayanan Koperasi Kredit
Sangosay yang paling Bapak minati? Mengapa?
FAL : Semua produk yang ditawarkan Koperasi Kredit
Sangosay sangat menarik dan membantu anggota yang menginvestasikan uang dan
masa depan. Simpanan yang saya ikuti simpanan pokok dan simpanan wajib bulanan
sebagai tanda kepemilikan, tabungan seperti Sibuhar, Sibudi, Sipintar, Siharta,
Simapan, Superstar, pinjaman; pinjaman produtkif untuk peningkatan usaha serta
pendidikan, pelatihan, pendampingan dan berbagai produk perlindungan baik untuk
anggota sakit dan meninggal dunia. Produk dan layanan Koperasi Kredit Sangosay
membuat kami anggota hidup lebih nyaman.
P :
Bagaimana koperasi kredit mengembangkan usaha-usaha produktif anggota? Mengapa
koperasi kredit membidik bagian ini? Apa
tantangannya dan apa solusinya?
FAL :
Sebagai anggota, saya sangat senang dan bangga bahwa Koperasi Kredit Sangosay
sangat konsen dengan pengembangan usaha produktif anggota. Saya sendiri pinjam
dari Koperasi Kredit Sangosay selain untuk pemenuhan kebutuhan kesejahteraan
juga mengembangkan usaha-usaha produktif seperti usaha kios, sebagai
kontraktor, agen tour dan travel dan tahun 2016 membuka usaha baru “media
massa” sebagai pemimpin perusahaan (investor) “Media Flores”. Tantangan
yang saya hadapi adalah komitmen dan konsistensinnya belum optimal, pembukuan
usaha yang belum memadai. Kadang masih campur-aduk apalagi neraca usaha
dibedakan dengan neraca rumah tangga. Jalan keluar yang bisa saya usulkan
adalah (1) pendidikan, pelatihan, pendampingan; (2) Dampingi terus kami
melakukan pembukuan usaha hingga bisa membuat neraca usaha secara konsisten.
P : (Pak, kita sudah tiba pada sesi akhir
wawancara. Kita akan berdiskusi tentang partisipasi anggota koperasi kredit).
Menurut Bapak, apa itu partisipasi anggota dalam koperasi kredit?
FAL : Turut
meraskan, terlibat dalam susah-senang dan kerjasama.
P :
Seberapa penting partisipasi anggota dalam koperasi kredit Bapak?
FAL :
Sangat penting. Partisipasi anggota sebagai ungkapan solidaritas dalam bentuka
uang lilin perlu dinaikkan angkanya. Partisipasi yang paling nyata adalah rajin
simpan, rajin pinjam, rajin angsur, rajin ikut pendidikan. Saya sebagai anggota
harus jujur dan bermoral untuk semakin tanggungjawab demi peningkatan kehidupan
saya dan juga Koperasi Kredit Sangosay berkelanjutan. Pengurus dan manajemen
juga demikian. Bekerja di lembaga keuangan butuh orang jujur dan bermoral
sehingga tidak melakukan perbuatan tercela. Hingga saat ini, Koperasi Kredit
Sangosay masih aman-aman namun harus terus ditingkatkan kewaspadaan sebab
godaan hidup mewah pun makin besar.
P :
Bagaimana Bapak sebagai anggota dapat berpartisipasi secara penuh di dalam
koperasi kredit? Sebutkan partisipasi Bapak di dalam Koperasi Kredit Sangosay?
FAL :
Mengunjungi orang yang susah, sakit dan meninggal; terlibat dalam kegaitan
pra-RAT, RAT dan kegiatan-kegiatan lain; memberikan saran dan masukan demi
perbaikan pelayanan. Terlibat dalam simpan, pinjam dan angsur.
P :
Apa tantangan atau masalah Bapak sebagai anggota dapat berpartispasi? Apa jalan
keluar yang ditempuh?
FAL :
Pelayanan harus lebih profesional dan lebih ramah terutama bagian-bagian yang
langsung berhubungan dengan anggota. Titik kritis ada bagian perkreditan dan
tagihan. Tentu bagian ini yang paling disukai dan juga dibenci anggota. Oleh
karena itu, kesopanan dan keramahan dalam melayani cukup mendapat perhatian
yang lebih sungguh-sungguh. Juga bagian security. Tingkatkan keramahan dalam
menyapa anggota. Usul: bagian-bagian yang berhubungan langsung dengan anggota
butuh orang-orang yang sabar dan ramah. Saya usulkan bisa tidak, bagian security di dalam ruangan seorang
‘wanita cantik yang menawan’ yang dengan senyum serta ramah menyapa setiap
anggota yang bertransaksi (sambil tertawa, peneliti juga tersenyum-senyum).
P :
Mengapa Bapak perlu berpartisipasi atau terlibat di dalam koperasi kredit
sebagai anggota? Apa dampaknya apabila Bapak tidak berpartisipasi secara aktif?
FAL :
Sebagai anggota, saya ingin Koperasi Kredit Sangosay tetap eksis dan tidak
kalah dengan lembaga keuangan lain sehingga anak cucu bisa menikmati manfaat
atau buah-buah manis Koperasi Kredit Sangosay. Oleh karena itu, saya sadar diri
untuk ikut berpartisipasi. Jika tanpa partisipasi saya sebagai anggota maka
Koperasi Kredit Sangosay kalah bersaing dengan lembaga keuangan lain dan bisa
saja bubar. Dengan demikian cita-cita para pendiri koperasi Bung Hatta dan
pendiri Koperasi Kredit Sangosay akan sia-sia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar