Oleh Kosmas Lawa Bagho, S.Fil; M.M
Kabid. Pendampingan Puskopdit Flores Mandiri
Alumnus Pascasarjana Universitas Negeri Malang
Catatan:
Penulis
telah menyelesaikan studi pada Universitas Negeri Malang dengan judul
tesis "Aktualisasi Jati Diri Dalam Pengembangan Koperasi dan Peningkatan
Partisipasi Anggota: Studi Kasus pada Koperasi Kredit Sangosay, Ngada,
NTT". Penyelesaian penggarapan tesis tepat waktu sekaligus tepat waktu
penyelesaian keseluruhan studi pascasarjana juga sangat bergantung pada
kesediaan narasumber dalam memberikan data dan fakta mereka secara
pribadi. Dalam aras penghargaan khusus kepada para narasumber maka saya
akan memposting semua hasil wawancara lengkap penulis dengan 18
narasumber secara berseri dan berurutan:
TRANSKRIP WAWANCARA
Nomor
|
4
|
Hari/Tanggal
|
Kamis, 18 Februari 2016
|
Nama Informan
|
Theresia Ngewi/TN
|
Waktu
|
11.00 – 13.00 Wita
|
Jabatan
|
Anggota
|
Tempat
|
Rumah Kediaman Anggota
|
Topik
|
1. Jati Diri
Koperasi 3. Partisipasi
Anggota
2. Pengembangan
Kopdit
|
Hasil
wawancara antara peneliti (P) dengan Ibu Theresia Ngewi (TN) sebagai berikut:
P : Terima kasih kesediaan Ibu untuk wawancara
meski di tengah kegiatan rumah tangga. Mohon maaf jika mengganggu bu. Kita
berdiskusi tentang jati diri, pengembangan kopdit dan partisipasi anggota.
Sejak kapan Ibu mengenal koperasi dan Koperasi Kredit Sangosay?
TN :
Terima kasih juga pak Kosmas. Saya sedikit terkejut tapi bangga hehehe. Saya
mengenal kata koperasi sejak SMP. Koperasi Kredit Sangosay sejak tahun 1981 dan
langsung daftar menjadi anggota.
P : Ibu
mengenal koperasi umumnya dan Koperasi Kredit Sangosay dari mana?
TN : Koperasi
umumnya dari sekolah. Koperasi Kredit dari Tim BK3D NTT Barat yang sekarang
disebut Puskopdit Flores Mandiri.
P : Siapa
yang memperkenalkan koperasi dan Koperasi Kredit Sangosay kepada Ibu?
TN : Koperasi
umumnya dari para guru waktu SMP. Koperasi Kredit Sangosay melalui kursus dasar
tim dari Ende seperti Bapak Agus Beu Mude, Bapak Moses Mogo dan juga Ibu Min
Toda dan Ibu Bibiana Dhongo Oy.
P : Kalau
begitu, apa yang Ibu ketahui tentang koperasi?
TN : Kumpulan
orang-orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama yaitu kesejahteraan
secara bersama-sama.
P : Bagaimana wujud bahwa Ibu mengetahui atau
memahami definisi koperasi?
TN : Saya
simpan secara baik ke koperasi kredit, pinjam dan angsur secara
bertanggungjawab. Saya pinjam mesti angsur agar anggota lain bisa pinjam.
Itulah pengahayatan dan pemahaman saya tentang definisi koperasi.
P :
Bagaimana Ibu memperkenalkan definisi koperasi kepada keluarga dan masyarakat?
TN : Saya
biasanya ajak pertama anak, anak mantu dan keluarga dekat dalam
kegiatan-kegiatan di rumah atau kelompok dalam rumah. Semua mereka telah
menjadi anggota. Untuk masyarakat, saya biasa bicara dengan mereka di pasar,
gereja atau di mana saja bahwa di dalam koperasi kredit martabat kita dihargai
dan kita mendapatkan teman banyak untuk saling tolong-menolong. Juga waktu ada
pelatihan atau pendidikan koperasi kredit secara bersama-sama.
P : Berapa
orang yang tertarik menjadi anggota setelah Ibu memperkenalkan koperasi?
Berikan penjelasan tambahan!
TN :
Keluarga saya lebih dari 8 orang, semuanya menjadi anggota. Ia, masyarakat lain
lebih dari 25 orang setelah kita bincang-bincang mereka tertarik dan menjadi
anggota Koperasi Kredit Sangosay. Mereka merasa terima kasih atas
kebaikan-kebaikan koperasi. Tidak sulit mendapatkan pinjaman, kantor koperasi
kredit seperti rumah sendiri.
P : (Terima kasih bu. Mari kita melangkah pada
nilai). Menuru Ibu, apa itu nilai?
TN :
Sesuatu yang sangat penting yang menjaga agar nilai-nilai luhur koperasi berada
pada jalan yang baik untuk meningkatkna kesejahteraaan anggota.
P :
Sejak kapan Ibu mengenal nilai-nilai koperasi? Siapa yang memperkenalkan
nilai-nilai tersebut kepada Ibu?
TN :
Tahun 1981. Waktu itu ada diklat atau kursus dasar dari tim BK3D NTT Barat yang
sekarang sudah berubah nama menjadi Puskopdit Flores Mandiri. Ada materi khusus
tentang jati diri yakni definisi, prinsip dan nilai. Semuanya lengkap diberikan
namun saya lupa persisnya. Yang penting bahwa koperasi kredit atau waktu itu
kelompok studi tabungan (KST) mau berkembang maju harus taat pada jati diri
koperasi tersebut.
P :
Sebutkan nilai-nilai koperasi yang Ibu ketahui dan hayati?
TN :
Tanggungjawab, solidaritas, kerjasama, kejujuran dan setia kawan.
P :
Apakah ada manfaat nilai-nilai koperasi bagi koperasi Ibu?
TN :
Sangat bermanfaat. Sebagai anggota melaksanakan hak dan kewajiban secara baik,
turut ambila bagian dalam perencanaan dan pencapaian pengembangan koperasi
kredit serta menjaga Koperasi Kredit Sangosay berkelanjutan.
P :
Apa tantangan atau masalah bagi Ibu dalam melaksanakan nilai-nilai koperasi?
Apa jalan keluar yang Ibu tempuh?
TN :
Kadang-kadang kurang paham dan kurang sadar. Kadang meminjam tidak sesuai
kemampuan. Jalan satu-satunya keteladanan dan pendidikan, motivasi serta
pendampingan.
P :
(Terima kasih bu. Sekarang kita
beralih ke prinisip koperasi). Apa pendapat Ibu tentang prinsip koperasi?
TN : Pedoman dan arah kebijakan pengelolaan
koperasi kredit.
P :
Sejak kapan Ibu mengenal prinsip-prinsip koperasi? Siapa yang
memperkenalkannya?
TN : Tahun
1983. Tim diklat (pendidikan dan pelatihan) BK3D NTT Barat.
P : Menurut
pendapat Ibu, apa itu prinsip-prinsip koperasi?
TN : Ada
7 prinsip. Saya dengar tapi saya lupa. Saya hanya ingat itu anggota terbuka dan
sukarela, ada unsur demokratis dalam RAT, kerjasama antar koperasi dan
pendidikan serta pelatihan.
P : Seberapa
pentingkah prinsip-prinsip koperasi bagi kehidupan Ibu berkoperasi?
TN : Sungguh
penting. Prinsip menjadi fundasi agar koperasi kredit bisa berkelanjutan.
P : Bagaimanakah
tantangan atau masalah yang dihadapi dalam melaksanakan prinsip-prinsip
koperasi dalam kehidupan Ibu sebgai anggota koperasi?
TN : Saya
sebagai anggota tidak ada masalah.
Prinsip-prinsip mulia itu diterima dan berusaha keras untuk dipraktikkan. Saya
sejak menjadi anggota awal hingga saat ini simpan, cicil sendiri ke Koperasi
Kredit Sangosay meski ada tawaran jemputan atau potong gaji. Itu tandanya saya
setia pada prinsip koperasi.
P :
Apa jalan keluar yang telah Ibu temukan agar prinsip-prinsip koperasi dapat
diterapkan secara konsisten dan komitmen? Apa pengaruh prinsip-prinsip koperasi
bagi kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat?
TN :
Anggota dilatih mengendali pendapatan keluarga; mengendalikan diri untuk hidup
hemat dan tidak menghambur-hamburkan uang; belanja harus direncanakan dan
sesuai kebutuhan maupun kemampuan. Ia, apabila saya sebagai anggota
melaksanakan prinsip seperti yang disebutkan di atas maka akan berdampak pada
keluarga saya dan tentu masyarakat. Sekurang-kurang tidak membuat keributan
yang mengganggu kenyamanan masyrakat atau lingkungan akibat kita bertengkar
terus dalam keluarga akibat ketidakcukupan kehidupan rumah tangga sehari-hari (TN berbicara sambil tersipu malu). Terus
terang saya bangga dengan perkembangan Koperasi Kredit Sangosay sekarang. Tidak
terbayangkan, bisa sebesar ini. Saya bersyukur kepada Tuhan dan berdoa agar
pertumbuhan yang luar biasa ini bisa terus hidup dan berkelanjutan agar lebih
banyak orang merasakan manfaatnya.
P : (Terima kasih bu. Kita agak lama berdiskusi.
Kini kita melangkah pada pengembangan koperasi kredit). Sejak kapan Ibu
menjadi anggota koperasi kredit? Mengapa Ibu mau menjadi anggota?
TN : Saya
menjadi anggota koperasi sejak 1981. Saya menjadi anggota karena saya percaya,
Koperasi Kredit dapat menjawab persoalan-persoalan dan kebutuhan saya dan
keluarga. Waktu itu, saya yakin bahwa koperasi kredit ini membuat saya bahagia
karena dimulai dari gereja. Setelah saya menjadi anggota, saya menarik orang
lain untuk menjadi anggota juga sebab koperasi kredit punya prinsip terbuka dan
sukarela.
P :
Bagaimana Ibu mengembangkan koperasi kredit?
TN : Koperasi
kredit melatih saya untuk hidup hemat, tidak boros dan berkorban serta bekerja
keras untuk memperoleh sesuatu dalam meraih tingkat tingkat hidup yang lebih
baik. Karena koperasi kredit sudah mengarahkan hidup saya pada hal-hal yang
baik maka saya berkewajiban memenuhi kewajiban-kewajiban saya pada koperasi
kredit sehingga bisa membahagiakan orang lain sebab saya percaya Koperasi
Kredit Sangosay adalah kendaraan pemberdayaan menuju kesejahteraan orang yang
mau menjadi anggota. Sejak awal saya ikut kegiatan yang dilakukan koperasi
kredit seperti pertemuan, pendidikan dan pelatihan.
P :
Capaian-capaian apa saja yang telah dihasilkan Ibu setelah menjadi anggota
Koperai Kredit Sangosay?
TN : Saya
bangga bahwa melalui koperasi kredit ini; anak saya bisa sekolah sampai tingkat
perguruan tinggi; saya bisa membangun rumah (tempat tinggal) yang layak; buka
usaha bengkel yang diteruskan anak-anak. Yang paling penting dari semuanya itu,
saya merasa aman dan terharu melihat koperasi kredit ini berkembang sangat luar
biasa saat ini. Saya berdoa, semoga ia tetap tumbuh, berkembang dan
berkelanjutan sehingga lebih banyak orang merasakan apa yang saya rasakan
bahkan hidup mereka lebih baik dari kami anggota awal rasakan atau alami.
Koperasi kredit ini sebagai berkah bagi hidup kami sekeluarga.
P : Tantangan
apa yang paling Ibu rasakan ketika menjadi anggota Koperasi Kredit Sangosay?
TN : Anggota
itu pemilik koperasi kredit namun kadang anggota pinjam tidak mengembalikan
pada waktunya sehingga anggota lain tidak mudah mendapatkan pelayanan pinjaman.
Ia, kredit macet mungkin hehehe (sambil tertawa kecil).
P : Apa jalan keluar yang telah Ibu tempuh dalam
mengatasi tantangan sebagai anggota Koperasi Kredit Sangosay?
TN : Tidak muluk-muluk. Saya sebagai anggota apabila sudah pinjam harus mengembalikan
tepat waktu agar bisa dimanfaatkan anggota lain. Inilah kita mengamalkan sikap
tolong menolong dalam kopersi kredit. Pengurus dan manajemen hendaknya terus
melakukan pendidikan, motivasi dan peningkatan kesadaran anggota untuk memenuhi
kewajiban dan mendapatkan hak-haknya.
P : Apa saja produk dan pelayanan Koperasi Kredit
Sangosay yang paling Ibu minati? Mengapa?
TN : Kalau simpanan, saya suka simpanan untuk
peningkatan modal sendiri juga simpanan bunga harian (bisa simpan dan ambil
jika dibutuhkan kapan saja) dan simpanan untuk pendidikan anak (sibudi).
Sementara pinjaman adalah pinjaman produktif agar mampu mengelola keuangan
untuk kesejahteraan dan mengangsur pinjaman tepat waktu.
P :
Bagaimana koperasi kredit mengembangkan usaha-usaha produktif anggota? Mengapa
koperasi kredit membidik bagian ini? Apa
tantangannya dan apa solusinya?
TN : Mungkin
pengurus dan manajemen koperasi kredit perlu memilikirkan untuk mengiventarisasi
potensi usaha atau usaha anggota yang sudah jalan. Kedua, mereka perlu
memberikan pelatihan keterampilan usaha berdasarkan kategori dengan memberikan
pinjaman yang cepat menghasilkan. Ketiga, perlu juga beri penejlasan tetnang
pembukuan usaha anggota. Kami sering campur buku kas keluarga dan buku kas
usaha bahkan tidak ada buku catatan sama sekali sehingga tidak tahu untung
ruginya. Tantangan yang kami hadapi
adalah kami membuka usaha karena tetangga sebelah membuat usaha itu sehingga
kurang bisa berkembang; modal usaha kadang digunakan untuk hal-hal yang
menghabiskan serta tidak ada buku catatan. Jalan
keluar yang bisa kami usulkan adalah (1) pendidikan, pelatihan,
pendampingan; (2) tingkatkan terus sharing usaha anggota sukses (3) konsisten
membawa anggota pada kunjungan usaha sukses dan (4) ikutkan kami lebih sering
pada pameran-pameran usaha atau di kantor perlu ada ruang khusus untuk pamer
karya atau usaha anggota. Saya yakin, usaha-usaha produktif anggota
dikembangkan secara baik maka anggota akan lebih cepat dan lancar mengembalikan
angsuran dan mau pinjam lagi di koperasi kredit dengan angka yang lebih besar
sesuai perkembangan usahanya. Dampingi lebih serius pada usaha-usaha anggota
yang cepat menghasilkan dan memberikan pinjaman kepada anggota yang benar-benar
mau berwirausaha.
P : (Ibu, kita sudah tiba pada sesi akhir
wawancara. Kita akan berdiskusi tentang partisipasi anggota koperasi kredit).
Menurut Ibu, apa itu partisipasi anggota dalam koperasi kredit?
TN :
Anggota turut ambil bagian dalam pengelolaan koperasi kredit, saling
mengingatkan, ikut pendidikan, aktif kegiatan simpan-pinjam, perlindungan dan
tidak salahgunakan uang pinjaman dari koperasi kredit.
P :
Seberapa penting partisipasi anggota dalam koperasi kredit Ibu?
TN : Sangat
penting. Partisipasi anggota sebagai pemilik menjadi kunci maju-mundurnya
Koperasi Kredit Sangosay. Pengurus dan manajemen harus menjelaskan secara baik
kepada semua anggota bahwa mereka sangat penting dalam koperasi kredit ini.
Oleh karena itu, mereka harus berpartisipasi dalam seluruh kegiatan pelayanan
koperasi kredit ini.
P : Bagaimana
Ibu sebagai anggota dapat berpartisipasi secara penuh di dalam koperasi kredit?
Sebutkan partisipasi Ibu di dalam Koperasi Kredit Sangosay?
TN : Ikut
bertanggungjawab pertumbuhan dan perkembangan Koperasi Kredit Sangosay dengan
aktif menyimpan, meminjam bijaksana dan angsur tepat waktu. Juga saya sebagai
anggota menjelaskan atau mewartakan Koperasi Kredit Sangosay kepada keluarga
dan masyarakat tentang manfaat berkoperasi kredit. Saya ikut pendidikan,
menghadiri RAT dan kerjasama dengan pihak-pihak lain mewartakan Koperasi Kredit
Sangosay, itulah partisipasi dan kontribusi saya sebagai anggota.
P :
Apa tantangan atau masalah Ibu sebagai anggota dapat berpartispasi? Apa jalan
keluar yang ditempuh?
TN :
Selama saya menjadi anggota sejak tahun 1981 hingga saat ini belum ada kendala
menyangkut partipasi dari sisi koperasi kredit. Mungkin ada sebagian anggota
tentu ada yang tidak puas dan tidak mau berpartisipasi namun sangat kurang.
Banyak cara, anggota bisa berpartisipasi dan
koperasi kredit ini memberikan ruang seluas-luasnya kepada anggota.
Bahkan sebelum ada manajemen, semua apapun pengelolaan koperasi kredit
diputuskan dalam Rapat Anggota dan waktu itu anggota masih sedikit. Sekarang 31
ribu lebih anggota sudah tak mungkin, pasti ada perwakilan. Anggota bisa
berpartisiasi dalam berbagai produk dan pelayanan koperasi kredit. Saran saya,
pertahankan dan gencarkan pendidikan di wilayah-wilayah anggota sehingga
membuat semua anggota yang hadir bisa berbicara. Anggota berbicara tentang
strategi pengembangan, suku bunga, tata aturan dan lain sebagainya sebagai
tanda nyata partispasi.
P :
Mengapa Ibu perlu berpartisipasi atau terlibat di dalam koperasi kredit sebagai
anggota? Apa dampaknya apabila Ibu tidak berpartisipasi secara aktif?
TN : Saya
tidak muluk-muluk. Sebagai anggota kita saling menyadarkan bahwa anggota punya
tanggungjawab terhadap koperasi kredit ini; memberikan masukan dan awasi
pengelolaan koperasi kredit; cinta Koperasi Kredit Sangosay berarti harus beri
masukan, saran, usul demi perbaikan dan peningakatan sebab tanpa koperasi
kredit tidak ada peningkatan kehidupan dan diharapkan para wakil anggota yang
menghadiri RAT adalah anggota yang bisa menjelaskan berbagai keputusan dan
rekomendasi RAT kepada anggota lain yang tidak hadir. Bagi saya anggota tua dan
lama; partisipasi anggota itu sangat penting karena tanpa partisipasi Koperasi
Kredit Sangosay bubar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar