Oleh Kosmas Lawa Bagho
Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Negeri Malang
BAB III
KERANGKA
KONSEP PENELITIAN
3.1
Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka konsep yang melandasi penelitian ini yakni
untuk mengetahui tujuan koperasi kredit/credit union anggota Puskopdit Flores
Mandiri dalam usaha meningkatkan kemakmuran dan kemartabatan masyarakat akar
rumput anggota melalui pengembangan orientasi pembelajaran (program pendidikan
dan pelatihan demi meningkatkan kompetensi anggota dan fungsionaris),
pengembangan orientasi pasar (pengembangan segmentasi pasar untuk memperluas
jangkauan pelayanan demi meningkatkan anggota dan penyebaran produk simpanan
dan pinjaman serta demi keberlanjutan), pengembangan diversifikasi produk (diversifikasi
di sini lebih penekanan penciptaan variasi produk sesuai kebutuhan anggota
sebagai pelanggan sekaligus pemilik) melalui moderasi kapabilitas pemasaran
untuk meningkatkan kinerja pemasaran (koperasi kredit anggota Puskopdit Flores
Mandiri).
Tanpa orientasi pembelajaran, orientasi pasar serta
orientasi diversifikasi produk tidak akan mendorong kemampuan (kapabilitas)
pasar koperasi kredit dalam upaya meningkatkan kinerja lembaga dan usahanya
secara berkelanjutan apalagi berhadapan dengan kompetisi lembaga keuangan
masyarakat yang super ketat menyongsong Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.
MEA 2015, mendorong koperasi kredit anggota Puskopdit Flores Mandiri,
mau tidak mau, suka tidak suka melakukan banyak terobosan dan perubahan
pembelajaran, segmentasi pasar, diversifikasi produk, kapabilitas serta kinerja
organisasinya agar anggota dan juga pelanggan tidak akan meninggalkan koperasi
kredit.
Berdasarkan hal tersebut di atas ditampilkan kerangka pikir penelitian (maaf tidak bisa ditampilkan) yang berisi objek penelitian (koperasi kredit), landasan teori, peneliti terdahulu, variabel penelitian, metode penelitian (path-analysis-informasi kuantitatif), pembahasan dan kesimpulan dan saran.
3.1
Rancangan Penelitian
3.1.1
Jenis
Penelitian yang Dilakukan
Penelitian
yang dilakukan bermacam-macam sesuai asas kepentingan dan kemampuan sumber daya
yang dimiliki. Sugioyono (2012:20) mengemukakan bahwa data dan informasi dalam
penelitian terdiri atas tiga bagian penting yakni informasi dapat diperoleh
bersifat deskriptif, komparatif dan asosiatif. Informasi deskriptif adalah
gambaran lengkap tentang objek yang akan diteliti. Informasi komparatif adalah
gambaran informasi lengkap tentang perbedaan atau persamaan gejala pada objek
yang diteliti dan asosiatif adalah gambaran informasi lengkap tentang hubungan
antar variabel.
Untuk itu,
penelitian ini bersifat asosiatif yakni mau menjelaskan hubungan antara
variabel X dengan Z dan juga dengan Y
(ada hubungan langsung dan tidak langsung).
3.1.2
Pendekatan yang Digunakan
Ada dua
pendekatan utama dalam proses penelitian. Pendekatan kuantitatif dan pendekatan
kualitatif. Borg dan Gall (1989) dalam Sugiono (2012) menyatakan bahwa
pendekatan kuantitatif dinamakan metode tradisional karena sudah cukup lama dan
mentradisi dalam penelitian. Metode ini disebut kuantatif karena data
penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Metode
kualitatif dinamakan metode baru karena popularitasnya belum cukup lama. Metode
ini juga disebut artistik karena kurang terpola dan lebih mengarah ke seni dan
kemampuan interpretasi sang peneliti. Untuk itu, kali ini peneliti menggunakan
metode kuantitatif.
3.1.3
Variabel yang Diteliti
Variabel
yang diteli dalam penelitian ini adalah orientasi pembelajaran, orientasi
pasar, diversifikasi produk, kapabilitas pemasaran dan kinerja pemasaran.
3.1.4
Sifat Hubungan Antar Variabel
Sifat
hubungan antar variabel sebagai berikut dengan menggunakan Path Analysis
(Analisis Jalur). Peneliti hendaknya membuat grafik atau diagram analisis jalur dengan variabel dependen dan variabel independen serta variabel antara (biasanya dengan kata 'melalui').
3.1
Populasi dan Sampel
Populasi
dan sampel menjadi bagian penting dalam penelitian untuk penulisan ilmiah,
tesis misalnya. Populasi menurut Sugiyono (2012: 80) adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan
karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulan. Sampel dalam Sugiyono (2012:81) menyatakan bahwa
bagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apa
yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk
populasi. Oleh karena itu, sampel yang diambil peneliti dari populasi harus
betul-betul representative (mewakili).
Populasi dalam
penelitian ini berjumlah 46 koperasi kredit yang tergabung dalam Pusat Koperasi
Kredit (PUSKOPDIT) Flores Mandiri (sebutkan populasi dan sampelnya).
Ferguson dan McKillop (1997)
dalam McKillop et al., (2002) dalam Tere (2014) telah mengembangkan tipologi
untuk menganalisis koperasi kredit yang dibagi menjadi tiga jenis kategori yang
berbeda yaitu koperasi kredit matang, koperasi kredit dalam masa transisi dan
koperasi kredit yang baru dibentuk. Kondisi yang sama terjadi pada Puskopdit
Flores Mandiri yang mengelompokkan koperasi kredit menjadi tiga kelompok yakni
koperasi kredit yang menjadi anggota Puskopdit, koperasi kredit yang menjadi
calon anggota Puskopdit dan koperasi kredit yang menjadi kelompok binaan
Puskopdit.
Keseluruhan populasi pada
tabel 3.3 maka yang dijadikan sampel penelitian dengan kriteria sebagai
berikut:
1.
Koperasi kredit
dengan status anggota, calon anggota Puskopdit Flores Mandiri;
2.
Jumlah anggota
lebih besar dari 1,000 orang per 31 Desember 2013;
3.
Aset lebih besar
atau sama dengan Rp1 miliar;
4.
Data-data
keuangan cukup representatif dan lengkap sampai dengan tanggal 31 Desember
2013.
5.
Telah
menyelenggarakan Rapat Anggota Tahunan (RAT).
Berdasarkan
kriteria populasi tersebut maka diperoleh populasi sebanyak 18 koperasi kredit
anggota Puskopdit. Mengingat jumlah sebanyak 18 koperasi kredit maka
keseluruhan populasi dijadikan sampel penelitian. Oleh karena itu, teknik
pengambilan sampel penelitian ini menggunakan teknik sampel jenuh (sensus).
Untuk mendukung data
kuantitatif, peneliti akan melakukan wawancara mendalam minimal tiga (3) orang
manajer koperasi kredit dengan ketentuan minimal satu (1) koperasi kredit
setiap kabupaten yang memiliki anggota dan aset terbesar urutan pertama dan
kedua.
***
Diposting Malang, 26 Agustus 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar