Oleh Kosmas Lawa Bagho
Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Negeri Malang
1.1
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas
maka rumusan masalah sebagai berikut:
1.2.1 Apakah Orientasi Pembelajaran, Orientasi Pasar, Diversifikasi
Produk Pelayanan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Pemasaran melalui
Kapabilitas Pemasaran?
1.2.2
Apakah Kapabilitas
Pemasaran berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Pemasaran?
1.2.3 Apakah Orientasi
Pembelajaran, Orientasi Pasar dan Diversifikasi Produk Pelayanan berpengaruh
signifikan terhadap Kapabilitas Pemasaran.
1.3
Hipotesis
Berdasarkan latar belakang dan rumusan
masalah tersebut maka dapat merumuskan
hipotesis sebagai berikut:
1.3.1
Semakin kuat orientasi
pembelajaran perusahaan maka akan semakin tinggi kinerja pemasaran perusahaan.
1.3.2
Semakin kuat
orientasi pembelajaran perusahaan maka akan semakin tinggi kapabilitas
pemasaran.
1.3.3
Semakin kuat
orientasi pasar perusahaan maka kinerja pemasaran peruhaan akan semakin tinggi.
1.3.4
Semakin kuat
orientasi pasar perusahaan maka akan semakin tinggi kapabilitas pemasaran.
1.3.5
Semakin kuat
diversifikasi produk pelayanan perusahaan maka semakin tinggi kinerja pemasaran
perusahaan.
1.3.6
Semakin kuat
diversifikasi produk pelayanan perusahaan maka semakin meningkat kinerja
pemasaran perusahaan.
1.3.7
Semakin kuat
kapabilitas pemasaran perusahaan maka kinerja pemasaran akan semakin meningkat.
1.4
Kegunaan Penelitian
1.4.1
Kegunaan Teoretis
Berdasarkan
latar belakang, perumusan masalah dan hipotesis maka penelitian ini diharapkan
dapat memberikan dan mengkonfirmasi konsep dan penerapan manajemen pemasaran
koperasi pada fitur-fitur yang dominan yang mempengaruhi kinerja pemasaran
khususnya menjelaskan hubungan dan pengaruh orientasi pembelajaran, orientasi
pasar dan diversifikasi produk pelayanan terhadap kinerja pemasaran melalui
kapabilitas pemasaran.
Hasil
kajian hubungan dan pengaruh antara kinerja pemasaran dengan aplikasi manajemen
pemasaran koperasi kredit merupakan implementasi manfaat teoretis sebagai
landasan dalam mendukung aplikasi praktis pada lembaga keuangan koperasi
kredit. Gambaran tersebut memberikan dukungan tetang apa yang dilakukan
koperasi kredit merupakan sinkronisasi antara teori kinerja pemasaran dalam
konteks koperasi secara umum dan khusunya koperasi kredit mitra Puskopdit
Flores Mandiri.
Sumbangan
atas kegunaan teretis lain dari penelitian ini, menjadi salah satu kontribusi
tambahan pendukung bagi hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan
lembaga keuangan yang mengutama pemasaran dalam pelayanannya di dalam lembaga
keuangan seperti koperasi kredit. Penelitian ini juga memiliki kegunaan untuk
dijadikan sebagai bahan penelitian lanjut dengan tingkat kemandirian dan
pertumbuhan lembaga keuangan koperasi kredit dalam bidang pemasaran agar
jangkuan pelayanan yang luas dan efektif bisa secara bermanfaat bagi anggota
sebagai pemilik dan pengguna jasa koperasi kredit.
1.4.2
Kegunaan Praktis
Bagi
penggerak koperasi umumnya dan koperasi kredit khususnya, hasil penelitian
dapat menjadi bahan pertimbangan kritis dalam menentukan orientasi pembelajaran,
orientasi pasar dan diversifikasi produk pelayanan pada kinerja pemasaran
melalui kapabilitas pemasaran koperasi kredit anggota Puskopdit Flores Mandiri
secara lebih efektif dan efisien. Untuk kegunaan praktis bagi para pengurus dan
manajer koperasi kredit anggota Puskopdit Flores Mandiri adalah:
1.4.2.1
Diperolehnya
informasi berkaitan dengan kontribusi pengaruh orientasi pembelajaran,
orientasi pasar, diversifikasi produk pelayanan terhadap kinerja pemasaran
melalui kapabilitas pemasaran.
1.4.2.2
Diperolehnya informasi
berkaitan dengan kontribusi pengaruh kapabilitas pemasaran terhadap kinerja
pemasaran.
1.4.2.3
Diperolehnya informasi berkaitan dengan
kntribusi pengaruh orientasi pembelajaran, orientasi pasar dan diversifikasi
produk pelayanan terhadap kapabilitas pemasaran.
1.5
Defenisi Opersional
Berdasarkan
latar belakang, rumusan masalah, hipotesis, kegunaan serta hasil penelitian terdahulu
maka defenisi operasional sebagai berikut:
5.1 Orientasi pembelajaran dalam penelitian
ini diukur oleh tiga indikator yakni komitmen belajar, berbagi visi dan
keterbukaan pemikiran. Temuan penelitian ini mendukung pendapat pengukuran yang
dilakukan Sinkula, et al. (1997), Calantone (2002), Panayides (2005), Deakins
& Freel, (1998) dan Hendry (1996).
5.2 Orientasi pasar dalam penelitian ini
diukur oleh tiga indikator yakni orientasi konsumen, orientasi pesaing dan
koordinasi antar fungsi. Ketiga indikator orientasi pasar merupakan indikator
yang valid karena bobot faktor di atas 0,5 pada alpha. Berdasarkan nilai bobot
faktor ketiga indikator tersebut, indikator koordinasi antar fungsi adalah yang
terkuat dalam merefleksikan orientasi pasar. Temuan ini medukung pendapat yang
dikemukan oleh Narver dan Slater (1990), Appiah-Adu, Kwaku (1997), Appiah-Adu,
Ranchold (1998), Kumar, et al. (1998;2004), Dawes John (200), Farrel M.A & Oczkowski
E (2002), Medina C & Rufin R (2009).
5.3 Diversifikasi produk dalam penelitian diukur oleh tiga indikator yakni nilai pemegang saham, efisiensi investasi dan pendapatan manajerial. Diversifikasi produk menyebabkan penurunan nilai pemegang saham namun menguntungkan efisiensi investasi dalam mengejar pendapatan manajerial. Temuan ini sejalan dengan penelitian Wernerfelt dan Montgomery,(1988); Lang dan Stulz , (1994); Berger dan Ofek, (1995); Scharfstein, (1998); Siggelkow, (2003) .
5.4 Kinerja pemasaran dalam penelitian
ini diukur oleh empat indikator yakni kepuasan konsumen, penyampaian nilai
kepada konsumen, keefektifan rogram pemasaran dan kesuksesan produk baru. Hasil
analisis menemukan bahwa semua indikator ini merupakan merefleksi kinerja
pemasaran. Berdasarakan nilai bobot faktor ditemukan bahwa keefektifan program
pemasran adalah indikator paling besar loading faktornya. Temuan ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Vorhies et al., (1999), Vorhies &
Harker (2000) dan Vorhies (1998).
5.5 Kapabilitas pemasaran dalam
penelitian ini diukur oleh enam indikator atau prinsip pemasaran yakni
penelitian, pengembangan produk, penetapan harga, penyiapan saluran distribusi,
promosi dan manajemen pemasaran. Indikator yang paling dominan adalah kemampuan
peruhsaan dalam penelitian pasar dengan loading faktornya 0,964. Temuan ini
mengkonfirmasi penelitian Vorhies, et al, (1999) dan Conant, et al. (1990).
***
Diposting Malang, 24 Agustus 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar