Oleh Akhmad Sanhaji & Kosmas Lawa Bagho
Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Negeri Malang
2.3 Strategi
Penetapan Pasar Sasaran
Ada lima pola yang dapat
dilakukan untuk menetapkan pasar sasaran (Kotler, 1983) dalam Ardiyanto (tanpa tahun) yakni (1) memusatkan pada
segmen tunggal artinya perusahaan memutuskan untuk melayani hanya satu segmen
pasar; (2) mengkhususkan diri pada keinginan pelanggan artinya perusahaan
mengkhususkan pada pelanggan seperti memproduksi ‘obat pusing’ untuk semua
kelompok usia; (3) mengkhususkan diri pada kelompok konsumen artinya perusahaan
memutuskan untuk menetapkan segemen kelompok tertentu seperti memproduksi mobil
yang disasar hanya kelompok elite tertentu; (4) melayani beberapa segmen yang
tidak berhubungan artinya perusahaan memutuskan untuk melayani beberapa segmen
pasar; (5) meliputi keseluruhan pasar artinya perusahaan melayani seluruh
segmen pasar di pasar global.
Penetapan pasar sasaran melalui
strategi seperti (1) penetapan posisi (positioning) melalui kombinsi produk,
saluran distribusi, harga dan promosi; (2) aliansi perusahaan dengan tujuan
meningkatkan pemasaran global, memperluas lini produk, perluasan distribusi dan
akses bahan baku, mengatasi mahalnya biaya riset, mengembangkan operasi,
fasilitas, menurunkan resiko, mempercepat inovasi, mengakses teknologi,
meningkatkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.
Prinsipnya strategi aliansi ditujukan untuk menutupi sisi lemah suatu
perusahaan lantaran tidak ada perusahaan yang kuat pada semua lini
pengembangannya (Hamel dan Prahalad, 1990) dalam Agung Utama, 2003.
2.4 Alasan Perusahaan
Memiliki Peluang Memasuki Pasar Global
Perusahaan di Negara mana pun di
dunia ini memiliki peluang yang sama untuk memasuki pasar global. Peluang atau
keuntungan perusahaan memasuki pasar global seperti dilukiskan Pearce dan
Robinson (1997:151) dalam Kosmas dan Dwi Putra (2015) yakni sumber daya
tambahan (berbagai sumber daya termasuk SDA, teknologi, bahan baku, SDM bisa
jadi lebih murah dan tersedia di luar negeri); biaya (biaya tenaga kerja, bahan
baku, transpor bisa jadi lebih murah); perluasan pasar (pasar yang baru atau
berbeda tersedia di luar negeri dengan sumber daya yang dapat dioptinalkan);
mengoptimalkan keuntungan spesifik perusahaan (teknologi, merek dan nama yang
telah dikenal dapat menjadi peluang di luar negeri); pajak (perbedaan tariff
pajak dan sistem pajak dapat mengoptimalkan pendapatan perusahaan sebelum
pajak); skala ekonomi (pasar nasional mungkin terlalu sempit untuk mendukung
produksi yang efisien); sinergi (operasional pada beberapa Negara memungkinkan
untuk mendapatkan manfaat lebih); kekuatan dan prestise (MNC akan mendapatkan
image positif yang dapat meningkatkan kekuatan dan prestise sehingga akan
menaikkan penjualan domestik); melindungi pasar domestic (serangan terhadap
pasar pesaing akan memberikan tekanan pada pesaing sehingga perusahaan juga
akan melakukan proeksi pada produk dalam negerinya); tanggapan perdagangan
(tarif, quota, kebijakan dan hal-ha yang membatasi kegiatan perdagangan);
konsumen internasional (apabila konsumen perusahaan menjadi konsumen
internasional dan peruahaan masih menginginkan untuk melayani konsumen tersebut
maka perusahaan harus mengadopsi kegiatan lokal perusahaan di luar negeri);
pesaing internasional (apabila pesaing perusahaan menjadi pesaing internasional
dan perusahaan ingin menginggalkan kompetisi maka beroperasi di luar negeri menjadi
pilihan yang tepat); regulasi dan peraturan (regulasi dan batasan yang
ditetapkan oleh pemerintah lokal dapat meningkatkan biaya sehingga beroperasi
di luar ngeri dapat menjadi pilihan untuk menghindari penambahan biaya) dan
kesempatan (beberapa kejadian dalam perusahaan dapat menjadikan kesempatan
untuk beroperasi di luar negeri).
2.5 Tantangan atau
Kompleksitas Memasuki Pasar Global
Memasuki pasar global tentu
memiliki peluang atau keuntungan bagi perusahaan yang mampu bersaing di
perhelatan pasar yang semakin kompetitif tersebut. Kompetisi menjadi ciri khas
mekanisme pasar internasional atau global. Selain peluang, pasar global juga
memiliki tantangan atau kompleksitas seperti yang diungkapkan Dhamesta, 1997
dalam Agung Utama, 2003 berikut ini:
a. Munculnya lebih banyak pesaing.
Pasar global juga menghadirkan para pesaing global dengan menerapkan strategi
global untuk melayani pasar global, barang dan jasa global, lokasi global untuk
menjalankan aktivitas, pemasran global serta gerakan-gerakan persaingan global.
Perusahaan yang tidak memenuhi standar global akan kalah bersaing dan terancam
bangkut.
b. Munculnya rival dari seluruh belahan
dunia. Para rival dari seluruh dunia akan bertebaran di pasar global dengan
panawan produk barang maupun jasa yang berkualitas tinggi. Perusahaan selain
ada pesaing dari dalam negeri tetapi juga berbagai Negara yang bertaburan di
pasar intenasional sebab dunia sudah semakin global dan makin sempit. Dunia
sudah sebagai pasar desa (global village).
c. Terjadinya interdependensi antar
Negara. Para pesaing juga secara sengaja menciptkan interdenpendensi yang
kompetitif antar Negara degna menggunakan strategi global. Hal ini ditandai
dengan aktivitas bersama. Dengan adanya Negara-negara yang saling bergantung,
pangsa pasar persaing di sebuah Negara sangat mempengaruhi posisi biaya secara
keseluruhan dan posisi pangsa pasarnya di Negara lain.
d. Semakin tingginya volume perdagangan
internasional. Tingkat persaingan antara perusahaan akan juga mempengaruhi
kompetisi antara pemerintahan bagi perusahaan yang terlibat di pasar global
lantaran semakin tinggi voleme perdagangan. Masing-masing pemerintah saling
menyokong perusahaan mereka masing agar bisa memenangkan persaingan di pasar
internasional maka secara tidak langsung akan juga meningkatkan ketegangan atau
persaingan antara pemerintahan. Hal ini apabila tidak dimenej dengan baik maka
akan terjadi perang antara Negara yang terlibat di pasar global.
2.6 Cara Mengatasi Tantangan Peluang Pasar Global
Perusahaan yang akan memasuki
pasar global lebih meningkatkan peluang dan berusaha mengurangi tantangan.
Hadapi tantangan sebagai bagian kesempatan atau peluang membuktikan diri bahwa
memang perusahaan bersangkutan memang layak memasuki pasar global. Kesiapan SDM
dan SDA, menguasai teknologi serta adaptif terhadap perubahan menjadi bekal
yang bermanfaat bagi perusahaan untuk berkompetisi di pasar global dengan
sejmulah persaingan yang sangat ketat dan selektif. Perusahaan yang siap,
perusahaan itu yang bertahan dalam seleksi persaingan pasar global.
Perusahaan kelas dunia yang mampu
berkompetisi di pasar global menurut Susanto (2012) dalam Rakhmadsyah (2014) harus memiliki:
a a.
Kemampuan
financial, kehandalan SDM, kemampuan memanfaatkan teknologi, kepemilikan
jejaring bisnis dan penguasaan informasi.
b b.
Pola
kepemimpinan yang handal.
c c. Penerapan
prinsip-prinsip Good Corporate Gavernance
(GCG) sebagai salah satu sarana untuk mengembangkan pola manajemen yang
berkualitas dan dapat disejajarkan dengan perusahaan mana pun di dunia.
***
Diposting, Malang, 8 April 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar