Oleh Kosmas Lawa Bagho
Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Malang
Catatan:
Tulisan ini bukanlah tulisan pribadi melainkan hasil resume tulisan Philip Kotler & Gary Amstrong dalam materi Manajemen Pemasaran Lanjut. Diharapkan melalui reseme ini semakin menambah wawasan kita tentan pengeceran dan perdagangan grosir. Silahkan membaca dan memberikan komentar baik saran, ajakan, masukan maupun kritikan.
1
Pendahuluan
Bab sebelumnya dipelajari dasar-dasar
desain dan manajemen distribusi. Bab ini membahas lebih dalam dua fungsi
saluran perantara utama, pengeceran dan grosir. Pengecer telah ditemukan saban
hari di tengah dunia empiris perusahaan atau bisnis sementara took grosir
kadang kurang dipahami sebab sering bekerja dibelakang layar tidak langsung
berhubungan dengan pelanggan dalam frekuensi yang tinggi. Untuk itu pada bagian
ini akan diuraikan secara lebih mendalam tentang karaterstik pengecer dan
pedang grosir, keputusan pemasaran dan tren masa depan.
Untuk membantu pemahaman tentang topik
di atas, digunakan perusahaan Whole Foods
Market. Dalam dunia pemasaran hampir semua pengecer, besar atau kecil, takut
bersaing dengan Wal-Mart, pengecer
terbesar di dunia. Hanya sedikit pengecer yang bersaing secara langsung dnegnan
Wal-Mart dan bertahan. Salah satunya Whole Foods yang berhasil meraih sukses
dalam baying-bayang sang raksasa, Wal-Mart.
Saat ini, Wal-Mart menjual segalanya. Wal-Mart
bersaing secara brutal dengan hampir semua pengecer lain dalam kategori produk
apapun. Wal-Mart mengalahkan
penjualan Toys ‘R’ Us dalam pasar
makanan dan menghasilkan separuh penjualan bahan pangan dari pengecer khusus
bahan pangan terkemuka, Kroger.
Di tengah baying-bayang raksasa Wal-Mart, Whole Foods yang kecil mampu bersaing dengannya. Kendati pun
nampaknya ada pertarungan yang tidak adil namun Whole Foods berhasil yang dicapai melalui positioning yang cermat
terutama dengan memposisikan diri jauh dari Wal-Mart.
Whole Foods tidak mengejar volume
penjualan pasar-massal dan marjin yang sangat tipis melainkan menargetkan
sekelompok pelanggan kelas atas terpilih dan menawarkan “makanan organic, alami
dan lezat, semuanya dibungkus dalam politik Hari Bumi”.
Kisah Whole Foods merupakan tahap-tahap
untuk membicarakan pengeceran dan grosir secara lebih mendalam.
2
Tujuan
a.
Menjelaskan
peran pengecer dan pedagang grosir dalam saluran distribusi.
b.
Menggambarkan
tipe pengecer utama dan memberikan contoh dari masing-masing tipe pengecer.
c.
Menggambarkan
tipe pedagang grosir utama dan memberikan contoh masing-masing tipe pedagang
grosir.
d.
Menjelaskan
keputusan pemasaran yang dihadapi pengecer dan pedagang grosir.
3
Pembahasan
3.1 Pengeceran
Pengeceran (retailing) adalah semua kegiatan yang mencakup penjualan produk
atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi,
nonbisnis konsumen. Banyak lembaga seperti produsen, pedagan grosir dan
pengecer melakukan pengeceran. Akan tetapi sebagian besar pengeceran dilakukan
oleh pengecer; bisnis yang penjualannya terutama berasal dari pengeceran.
Meskipun sebagian besar pengeceran
dilakukan di took eceran, dalam tahun-tahun terakhir pengeceran non-toko
meliputi penjualan pada konsumen akhir melalui surat langsung, catalog, telepon,
internet, acara belanja-rumah TV, pihak rumah dan kantor, hubungan pintu ke
pintu, mesin penjual otomatis dan pendekatan penjualan langsung lainnya tumbuh
lebih cepat dari pada pengeceran toko.
3.1.1
Jenis-Jenis Pengecer
Toko eceran mempunyai berbagai bentuk
dan ukuran dan jenis pengecer baru terus bermunculan. Tipe atau jenis pengecer
diklasifikasikan dalam beberapa karasteristik termasuk jumlah pelayanan yang
ditawarkan, lebar dan kedalaman lini produk, harga relative dan cara pengaturan
pengeceran.
3.1.1.1 Jumlah Pelayanan
Produk yang berbeda memerukan jumlah
pelayanan yang berbeda pula dan prefrensi pelayanan pelanggan yang beragam.
Pengecer mungkin menawaarkan satu dari tiga tingkat pelayanan: swalayan,
pelayanan terbatas dan pelayanan penuh.
Pengecer
swalayan melayani pelanggan
yang ingin melakukan sendiri proses ‘menemukan letak-membandingkan-memilih’
untuk menghemat uang. Swalayan merupakan dasar semua operasi diskon dan
biasanya digunakan oleh penjual barang-barang kebutuhan sehari-hari (seperti
pasar swalayan) dan barang-barang belanja bermerk nasional dengan perpindahan
cepat, contohnya Wal-Mart.
Pengecer
pelayanan swalayan terbatas seperti Sears
atau JC Penny, menyediakan lebih banyak bantuan penjualan karena menjual
barang-barang belanja yang dibutuhkan pelanggan namun pelanggan juga
membutuhkan informasi yang sebanyak-banyaknya mengenai barang-barang dimaksud.
Biaya operasi yang lebih tinggi menyebabkan harga yang lebih tinggi pula.
Pengecer
pelayanan penuh, seperti toko
khusus dan department store kelas satu, wiraniaga membantu pelanggan dalam
setipa fase proses belanja. Toko pelayanan penuh biasanya menjual barang-barang
khusus yang harus ditunggu oleh pelanggan. Toko pelayanan penuh memberikan
lebih banyak pelayanan yang menyebabkan biaya operasi lebih tinggi sehingga
beban harga yang dibebankan kepada pelanggan lebih mahal.
3.1.1.2 Lini Produk
Pengecer juga bisa diklasifikasikan
berdasarkan panjang dan lebar pilihan produk. Beberapa pengecer seperti toko
khusus, menjual lini produk sempit dengan pilihan mendalam di dalam lini
tersebut. Saat ini, toko khusus sedang berkembang. Penggunaan segmentasi pasar
yang semakin meningkat, penetapan sasaran pasar dan spesialisasi produk telah
menghasilkan kbutuhan yang lebih besar atas toko yang memfokuskan diri pada
produk dan segmen tertentu.
Sebaliknya
department store menjual ragam lini
produk yang luas. Tahun-tahun terakhir, department store terperas antara toko
khusus yang lebih fokus dan fleksibel di satu pihak dan toko diskon yang lebih
efisien dan murah. Sebagai jawabannya, banyak department store yang menambahkan
penetapan harga promosi untuk memenuhi ancaman diskon. Department store lain
menjajaki pemakaian merek toko dan merek
tunggal ‘toko desainer’ untuk bersaing dengan toko khusus.
Pasar swalayan (supermarket)
adalah tipe toko eceran yang paling sering dijadikan tempat belanja. Walau pun
demikian, pasar swalayan menghadapi persaingan dengan toko makanan diskon dan
supercenter. Pasar swalayan juga menerima pukulan telak dengan pertumbuhan
cepat tempat makan di luar rumah. Faktanya, pangsa pasar swalayan dalam pasar
bahan pangan dan barang konsumsi jatuh dari 73 % pada tahun 1998 dan menjadi
51% pada tahun 2005. Banyak pasar swalayan tradisional mengalami saat-saat
sulit.
Toko
kelontong (convenience store)
adalah toko kecil yang menjual lini terbatas barang-barang kebutuhan
sehari-hari dengan tingkat perputaran tinggi. Awalnya cukup stagnan, namun saat
ini cukup meningkat dan menjanjikan. Toko kelontong AS mencetak penjualan $574
miliar. Enam puluh sembilan persen keuntungan diperoleh dari penjulan bensin,
rokok dan kopi. Tokoh toko kelontong dikenal luas adalah Big Gulp.
Superstore jauh lebih besar dari pasar swalayan biasa dan
menawarkan pilihan luas produk makanan, produk non-makanan dan pelayanan yang dibeli
secara rutin. Wal-Mart, Target, Meijer dan pengecer diskon menawarkan supercenter, kombinasi toko diskon dan
makanan yang sangat besar. Tingkat pertumbuhan supercenter di AS sebesar 20
persen. Yang tumbuh juga di AS adalah pengecer lini produk jasa seperti hotel
dan motel, bank, maskapai penerbangan, perguruan tinggi, rumah sakit, bioskop,
klub tenis, browling, restoran, jasa perbaikan, salon rambut dan jasa dry clean. Pengecer lini produk di AS
tumbuh lebih cepat dari pada pengecer produk.
***
Diposting, Malang 23 Maret 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar