Oleh Kosmas Lawa Bagho
Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Negeri Malang
Catatan:
Tulisan ini bukan tulisan pribadi melainkan hasil resume dari tulisan Philip Kotler & Gary Amstrong. Resume ini, saya rasakan juga bisa bermanfaat bagi gerakan koperasi kredit atau perusahaan apapun untuk memperhatikan lingkungan pemasaran bagi perusahaannya dan juga bagi mahasiswa untuk melengkapi pemahaman mereka tentang manajemen pemasaran lanjut. Apabila ada hal yang sangat berbeda dengan tulisan asli maka pasti ada tambahan dan pengurangan dari penulis yang melakukan resume. Selamat membaca dan memberikan kritik hehehe!
1.
Pendahuluan
Pembahasan tentang Lingkungan Pemasaran
merupakan kelanjutan dari materi Pemasaran: Mengatur Hubungan Pelanggan yang
Menguntungkan dan Perusahaan dan Strategi Pemasaran yang telah dibahas secara
mendetail pada Bab I dan Bab II. Untuk memahami ulasan pada materi Lingkungan
Pemasaran hendaknya mengarahkan perhatian kita pembahasan bab-bab sebelumnya
sebagai mata rantai pardigma berpikir menyeluruh.
Dalam bab ke-3 ini, kita akan menemukan
bahwa pemasaran bukan terjadi atau beroperasi pada lingkungan yang statis
melainkan pada lingkungan yang lebih kompleks dan selalu berubah. Pemeran lain
dalam lingkungan pemasaran ini adalah pemasok, perantara, pelanggan, pesaing
dan masyarakat yang bisa saja berkerja sama atau bertentangan dengan
perusahaan.
Kekuatan lingkungan yang utama adalah
demografi, ekonomi, alam, teknologi, politik dan budaya yang membentuk peluang
pemasaran, menebarkan ancaman dan mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk
melayani pelanggan dan mengembangkan hubungan yang langgeng. Untuk memahami
pemasaran dan mengembangkan strategi pemasaran yang efektif mula-mula harus
memahami lingkungan di mana pemasaran beroperasi.
Lingkungan pemasaran itu menjadi penting
agar apapun yang dilakukan yang berhubungan dengan produk, pelayanan kepada
pelanggan hendaknya mendatangkan laba atau keuntungan. Tanpa mempedulikan
lingkungan pemasaran baik makro maupun mikro akan menjadi signal bahaya bagi
perusahaan terutama manajemen pemasaran. Bisa saja produk dan jasa yang
dihasilkan tidak sesuai dengan jenis atau lingkungan pemasaran yang akan dituju
mengakibatkan volume penjualan produk maupun jasa tidak memenuhi target bahkan
mendatangkan kerugian bagi perusahaan bersangkutan. Apabila perusahaan
mengalami kerugian maka akan banyak akibat ikutan yang tentu mendatangkan bahaya.
Oleh karena itu, memahami lingkungan
pemasaran hendaknya menjadi sesuatu yang wajib bagi perusahaan terutama manajer
pemasaran agar bersikap efektif dan efisien. Dengan demikian, peruhasaan
mendatangkan keuntungan dan pelanggan puas serta para karyawan pun mendapatkan
salari yang memberikan tingkat kepuasan dan sejahtera.
2.
Tujuan
a.
Menggambarkan
kekuatan lingkungan yang mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk melayani
pelanggan.
b.
Menjelaskan
bagaimana perubahan dalam lingkungan demografis dan ekonomi mempengaruhi
keputusan pemasaran.
c.
Mengenali tren
utama dalam lingkungan alam dan teknologi perusahaan.
d.
Menjelaskan
perubahan kunci dalam lingkungan politik dan budaya.
e.
Membahas
bagaimana perusahaan dapat bereaksi terhadap lingkungan pemasaran.
3.
Pembahasan
Lingkungan pemasaran (marketing environment) terdiri dari
pelaku dan kekuatan yang berada di luar pemasaran yang mempengaruhi kemampuan
manajemen pemasaran untuk membangun dan mempertahankan hubugan yang berhasil
dengan pelanggan sasaran.
Manajer dan pemasar (divisi pemasaran)
harus memiliki metode yang disiplin agar melakukan riset pemasaran dan
intelijen pemasara untuk mengumpulkan informasi tentang lingkungan pemasaran.
Manajer dan pemasar menghabiskan banyak waktu untuk pelanggan dan pesaing agar
dapat menyesuaikan stretegi untuk memenuhi tantangan dan peluang pasar yang
baru.
Lingkungan pemasaran terdiri atas dua
jenis yakni lingkungan mikro (microenvironment) dan lingkungan makro
(macroenvieronment). Yang dimaksudkan dengan lingkungan mikro adalah pelaku
yang dekat dengan perusahaan dan mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk
melayani pelanggannya seperti perusahaan, pemasok, perantara pemasaran,pasar
pelanggan, pesaing dan masyarakat. Sementara lingkungan makro adalah kekuatan
sosial yang lebih besar yang mempengaruhi lingkungan mikro seperti kekuatan
demografi, ekonomi, alam, teknologi, politik dan budaya.
3.1. Lingkungan
Mikro Perusahaan
Tugas manajer pemasaran adalah membangun
hubungan dengan pelanggan melalui penciptaan nilai dan kepuasan pelanggan.
Namun manajer pemasaran tidak bekerja sendirian. Kesuksesan manajer pemasaran akan
memerlukan hubungan dengan departemen perusahaan yang lain seperti para
pemasok, perantara pemasaran, pelanggan, pesaing dan beragam masyarakat yang
bergabung untuk membentuk jaringan penghantar nilai perusahaan. Untuk kerjasama
lintas sektor sebagai berikut:
Dalam merancang pemasaran, manajemen pemasaran memperhitungkan kelompok
lain perusahaan yakni kelompok seperti manajemen puncak, keuangan, riset dan
pengembangan, pembelian, operasi dan akuntansi. Manajemen puncak menetapkan
misi perusahaan, tujuan, strategi secara luas dan kebijakan. Manajer pemasaran
mengambil keputusan dalam kerangka strategi dan rencana yang dibuat oleh
manajemen puncak.
Manajer pemasaran harus bekerja sama denga departemen perusahaan yang
lain. Departemen lain mempunyai pengaruh pada rencana dan tindakan departemen
pemasaran. Yang dibawah manajemen pemasaran harus berorientasi pada kepuasan
konsumen (pelanggan). Semua lini hendaknya saling bekerja sama secara harmonis untuk memberikan
nilai dan kepuasan pelanggan yang unggul.
3.1.2.
Pemasok
Pemasok membentuk hubungan penting dalam keseluruhan sistem penghantar
nilai perusahaan. Pemasok menyediakan sumber daya yang diperlukan oleh
perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa. Masalah pemasok sangat
mempengaruhi pemasaran. Manajer pemasaran harus mengawasi ketersediaan pasokan
sebab kelangkaan atau penundaan pasokan, pemogokan kerja dan kejadian-kejadian
lain yang dapat merugikan penjualan dalam jangka pendek dan merusak kepuasan
pelanggan dalam jangka panjang. Manajer pemasaran juga memantau tren harga dari
bahan baku utama. Peningkatan biaya pasokan bisa mendorong peningkatan harga
yang dapat merusak volume penjualan perusahaan.
Saat ini sebagian besar pemasar memperlakukan pemasok sebagai mitra
dalam menciptakan dan menghantar nilai pelanggan. Perusahaan Wal-Mart melangkah
jauh untuk bekerja sama dengan pemasoknya. Misalnya, Wal-Mart membantu pmasok
menguji produk baru di tokonya. Departemen Pengembangan Pemasok menerbitkan
Pedoman Proposal Pemasok dan membuat situs web pemasok yang keduanya membantu
pemasok mengarungi proses pembelian Wal-Mart yang rumit.
***
Diposting Malang, 13 Maret 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar