Oleh Kosmas Lawa Bagho, S.Fil; M.M
Kabid. Pendampingan Puskopdit Flores Mandiri
Alumnus Pascasarjana Universitas Negeri Malang
Catatan:
Penulis
telah menyelesaikan studi pada Universitas Negeri Malang dengan judul
tesis "Aktualisasi Jati Diri Dalam Pengembangan Koperasi dan Peningkatan
Partisipasi Anggota: Studi Kasus pada Koperasi Kredit Sangosay, Ngada,
NTT". Penyelesaian penggarapan tesis tepat waktu sekaligus tepat waktu
penyelesaian keseluruhan studi pascasarjana juga sangat bergantung pada
kesediaan narasumber dalam memberikan data dan fakta mereka secara
pribadi. Dalam aras penghargaan khusus kepada para narasumber maka saya
akan memposting semua hasil wawancara lengkap penulis dengan 18
narasumber secara berseri dan berurutan:
TRANSKRIP WAWANCARA
Nomor
|
10
|
Hari/Tanggal
|
Selasa, 01 Maret 2016
|
Nama Informan
|
Rudolf A. Wogo/ RAW
|
Waktu
|
11.45 – 14.15 Wita
|
Jabatan
|
Anggota
|
Tempat
|
Kantor Kopdit Sangosay
|
Topik
|
1. Pengembangan
Kopdit
2. Partisipasi
Anggota
|
Hasil
wawancara antara peneliti (P) dengan Bapak Rudolf A. Wogo (RAW) sebagai
berikut:
P :
Terima kasih atas waktu dan kesediaannya untuk mendalami proses pengembangan
koperasi kredit dan partisipasi anggota. Sejak kapan Bapak menjadi anggota
koperasi kredit? Mengapa Bapak mau menjadi anggota?
RAW : Saya
menjadi anggota koperasi tahun 2010. Saya menjadi anggota karena saya simpan
dan tarik uang gampang; pelayanannya mudah, cepat terutama pelayanan pinjaman
untuk usaha apalagi saya sebagai pengusaha maunya cepat mendapatkan dana segar
usaha setelah melakukan berbagai kewajiban menyimpan dan mengikuti pendidikan
dasar koperasi kredit; ada perlindungan simpanan dan pinjaman, bunga
pinjamannya murah (bunga pinjam kecil, SHUnya besar) dan saya merasa aman
bertransaksi dengan Koperasi Kredit Sangosay.
P :
Bagaimana Bapak mengembangkan koperasi kredit?
RAW :
Koperasi kredit meneguhkan motivasi usaha saya. Saya berani mengembangkan usaha
seperti foto copy, studio foto, shoting dan editing video, usaha cetak mencetak
(undangan dan spanduk), tempat kafe dan rumah makan. Apabila usaha saya maju
dan mandiri maka sayalah memanfaatkan pinjaman paling besar di koperasi kredit
dan hasil dari semuanya itu saya simpan di sana. Dengan demikian secara tidak
langsung, saya mengembangkan kopersi kredit. Usaha makin lancar, saya pinjam
modal dari kopdit, angsur lancar ke kopdit dan meningkatkan pendapatan koperasi
kredit. Melalui ini, saya bisa membantu sesame anggota yang lain. Saya juga
merasa bangga dan memiliki koperasi kredit ini sehingga saya tidak pernah
meninggalkannya sampai kapan pun. Keluarga saya dan karyawan semuanya menjadi
anggota.
P :
Capaian-capaian apa saja yang telah dihasilkan RAW setelah menjadi anggota
Koperai Kredit Sangosay?
RAW : (1)
Keuangan: simpanan saya meningkat tajam. (2) Usaha saya, omsetnya meningkat
Rp50 juta setiap bulan dengan biaya rata-rata Rp2 juta per bulan diluar makan
dan minum dan aset saat ini mencapai Rp800 juta lebih diluar tanah dan
bangunan; (2) Pengembangan usaha yaitu fotografer dan tambak ikan; (3)
Tanggungjawab sosial: membuka kursus computer, bahsa inggris, mengolah sampah
semuanya gratis dan saya juga melatih olahraga basket untuk anak SD, SMP dan
SLTA dengan biaya sendiri; (4) Koperasi kredit melatih saya mandiri dalam usaha
dan ekonomi rumah tangga sebab saya dulu sejak kecil sudah jual roti dan waktu
kuliah jual ikan; (5) Akses uang begitu mudah (wirausaha); pelayanannya tidak
sulit dan tidak berbelit-belit; (6) Saya mengajak karyawan untuk menjadi
wiraswasta baru dengan tetap saling membangun relasi dan (7) saya merasakan
kebersamaan dan kekeluargaan di koperasi kredit ini.
P :
Tantangan apa yang paling Bapak rasakan ketika menjadi anggota Koperasi Kredit
Sangosay?
RAW : Sejak
menjadi anggota tahun 2010, saya belum merasakan ada tantangan. Mungkin anggota
lain, saya tidak tahu. Saya merakan pelayanannya bagus, tidak berbelit-belit
dan kantor kopdit seperti rumah sendiri. Tidak sungkan, segan atau takut
bertransaksi di koperasi kredit ini apalagi rumah saya dekat dengan kantor
hehehe (sambil tertawa).
P : Apa jalan keluar yang telah Bapak tempuh
dalam mengatasi tantangan sebagai anggota Koperasi Kredit Sangosay?
RAW : Saya
hanya mengharapkan apa yang saya peroleh dan saya rasakan ini juga dirasakan
oleh semua anggota yang lain. Prinsipnya apabila kita setia dan menyediakan
waktu untuk koperasi kredit, tentu pelayanan yang bagus yang kita dapatkan.
Kita mesti tahu dan memenuhi kewajiban-kewajiban sebelum mendapatkan hak-haknya.
Koperasi kredit hebatnya adalah anggota sebagai pengguna sekaligus pemilik dan
kantor kopdit menjadi rumahnya anggota.
P : Apa saja produk dan pelayanan Koperasi Kredit
Sangosay yang paling Bapak minati? Mengapa?
RAW : Saya sukan simpanan modal untuk pertimbangan
sebagai pinjaman apalagi saya sebagai wirausahawan. Saya juga suka simpanan
bunga harian, setor tarik sesuai kebutuhan. Untuk pinjaman, saya suka pinjaman
usaha produktif dengan plafon yang lebih besar sesuai kebutuhan modal usaha.
P :
Bagaimana koperasi kredit mengembangkan usaha-usaha produktif anggota? Mengapa
koperasi kredit membidik bagian ini? Apa
tantangannya dan apa solusinya?
RAW : Sudah
saya uraikan di atas. Saya suka dengan koperasi kredit ini yang sangat
memperhatikan modal usaha melalui pinjaman produktif dengan plafon yang cukup
tinggi. Saya simpan dan pinjam hanya di koperasi kredit ini. Sebagai seorang
pengusaha atau wirausaha, saya pinjam untuk usaha-usaha produktif seperti foto
copy, rumah makan, studio rekaman dan percetakan. Saya pinjam terakhir senilai
Rp200 juta sejak awal pinjam kecil-kecil. Tantangan
yang saya hadapi adalah keburuhan modal usaha setingkat dengan volume
perkembangan usaha. Kadang saya membutuhkan pinjaman sampai Rp400 atau 500 juta
namun koperasi kredit belum ada kebijakan untuk itu. Sedih rasanya, saya harus
pinjam pada lembaga lain. Waktu usaha kecil, koperasi kredit sudah membimbing
dan mengembangkannya melalui pinjaman usaha produktif, ketika volume usaha saya
makin besar, koperasi kredit punya aturan membatasi plafon pinjaman. Jalan
keluar yang bisa saya sampaikan adalah (1)
tetap melakukan pendidikan, pelatihan, pendampingan; (2) tingkatkan
terus sharing usaha anggota sukses (3) konsisten membawa anggota pada kunjungan
usaha sukses dan (4) ikutkan kami lebih sering pada pameran-pameran usaha atau
di kantor perlu ada ruang khusus untuk pamer karya atau usaha anggota dan
terakhir boleh saya usulkan (agak malu-malu), Koperasi Kredit Sangosay bisa
menaikkan plafon pinjaman usaha produktif hingga 400 sampai 500 juta rupiah.
Saya yakin, usaha-usaha produktif anggota dikembangkan secara baik maka anggota
akan lebih cepat dan lancar mengembalikan angsuran dan mau pinjam lagi di
koperasi kredit. Apa pun, saya berterima kasih banyak kepada koperasi kredit
sehingga menghantar saya, keluarga dan usaha sampai sejauh ini. Benar-benar
diluar perkiraan saya sebelumnya.
P : (Terima kasih Bapak, kita sudah tiba pada
sesi akhir wawancara. Kita akan berdiskusi tentang partisipasi anggota koperasi
kredit). Menurut Bapak, apa itu partisipasi anggota dalam koperasi kredit?
RAW : Anggota
turut ambil bagian dalam pengelolaan koperasi kredit, saling mengingatkan, ikut
pendidikan, aktif kegiatan simpan-pinjam, perlindungan dan tidak salahgunakan
uang pinjaman dari koperasi kredit.
P :
Seberapa penting partisipasi anggota dalam koperasi kredit Bapak?
RAW : Sangat
penting. Partisipasi anggota sebagai pemilik menjadi kunci maju-mundurnya
Koperasi Kredit Sangosay. Pengurus dan manajemen harus menjelaskan secara baik
kepada semua anggota bahwa mereka sangat penting dalam koperasi kredit ini.
Oleh karena itu, mereka harus berpartisipasi dalam seluruh kegiatan pelayanan
koperasi kredit ini.
P :
Bagaimana RAW sebagai anggota dapat berpartisipasi secara penuh di dalam
koperasi kredit? Sebutkan partisipasi Ibu di dalam Koperasi Kredit Sangosay?
TN : Ikut
bertanggungjawab pertumbuhan dan perkembangan Koperasi Kredit Sangosay dengan
aktif menyimpan, meminjam bijaksana dan angsur tepat waktu. Juga saya sebagai
anggota menjelaskan atau mewartakan Koperasi Kredit Sangosay kepada keluarga
dan masyarakat tentang manfaat berkoperasi kredit. Saya ikut pendidikan,
menghadiri RAT dan kerjasama dengan pihak-pihak lain mewartakan Koperasi Kredit
Sangosay, itulah partisipasi dan kontribusi saya sebagai anggota.
P :
Apa tantangan atau masalah Ibu sebagai anggota dapat berpartispasi? Apa jalan
keluar yang ditempuh?
RAW : Selama
saya menjadi anggota sejak tahun 1981 hingga saat ini belum ada kendala
menyangkut partipasi dari sisi koperasi kredit. Mungkin ada sebagian anggota
tentu ada yang tidak puas dan tidak mau berpartisipasi namun sangat kurang.
Banyak cara, anggota bisa berpartisipasi dan
koperasi kredit ini memberikan ruang seluas-luasnya kepada anggota.
Bahkan sebelum ada manajemen, semua apapun pengelolaan koperasi kredit
diputuskan dalam Rapat Anggota dan waktu itu anggota masih sedikit. Sekarang 31
ribu lebih anggota sudah tak mungkin, pasti ada perwakilan. Anggota bisa
berpartisiasi dalam berbagai produk dan pelayanan koperasi kredit. Saran saya,
pertahankan dan gencarkan pendidikan di wilayah-wilayah anggota sehingga
membuat semua anggota yang hadir bisa berbicara. Anggota berbicara tentang
strategi pengembangan, suku bunga, tata aturan dan lain sebagainya sebagai
tanda nyata partispasi.
P :
Mengapa Bapak perlu berpartisipasi atau terlibat di dalam koperasi kredit
sebagai anggota? Apa dampaknya apabila Ibu tidak berpartisipasi secara aktif?
RAW : Saya
tidak muluk-muluk. Sebagai anggota kita saling menyadarkan bahwa anggota punya
tanggungjawab terhadap koperasi kredit ini; memberikan masukan dan awasi
pengelolaan koperasi kredit; cinta Koperasi Kredit Sangosay berarti harus beri
masukan, saran, usul demi perbaikan dan peningakatan sebab tanpa koperasi
kredit tidak ada peningkatan kehidupan dan diharapkan para wakil anggota yang
menghadiri RAT adalah anggota yang bisa menjelaskan berbagai keputusan dan
rekomendasi RAT kepada anggota lain yang tidak hadir. Bagi saya anggota tua dan
lama; partisipasi anggota itu sangat penting karena tanpa partisipasi Koperasi
Kredit Sangosay bubar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar