Oleh Kosmas Lawa Bagho, S.Fil; M.M
Kabid. Pendampingan Puskopdit Flores Mandiri
Alumnus Pascasarjana Universitas Negeri Malang
Catatan:
Penulis
telah menyelesaikan studi pada Universitas Negeri Malang dengan judul
tesis "Aktualisasi Jati Diri Dalam Pengembangan Koperasi dan Peningkatan
Partisipasi Anggota: Studi Kasus pada Koperasi Kredit Sangosay, Ngada,
NTT". Penyelesaian penggarapan tesis tepat waktu sekaligus tepat waktu
penyelesaian keseluruhan studi pascasarjana juga sangat bergantung pada
kesediaan narasumber dalam memberikan data dan fakta mereka secara
pribadi. Dalam aras penghargaan khusus kepada para narasumber maka saya
akan memposting semua hasil wawancara lengkap penulis dengan 18
narasumber secara berseri dan berurutan:
TRANSKRIP WAWANCARA
Nomor
|
12
|
Hari/Tanggal
|
Jumat, 04 Maret 2016
|
Nama Informan
|
Valentina A. Nau (VAN)
|
Waktu
|
10.30- 13.30 Wita
|
Jabatan
|
Manajer Cabang
|
Tempat
|
Kantor Pusat Kopdit Sangosay.
|
Topik
|
1. Jati Diri
Koperasi
2. Partisipasi
Anggota
|
Hasil
wawancara antara peneliti (P) dengan Ibu Valentina A. Nau (VAN) sebagai
berikut:
P :
Terima kasih kesediaannya meski di tengah kesibukan sebagai manajer cabang.
Kita berdiskusi tentang jati diri dan partisipasi anggota. Sejak kapan Ibu
mengenal koperasi dan Koperasi Kredit Sangosay? Siapa yang memperkenalkan
kepada Ibu?
VAN : Saya
kenal koperasi umumnya pada tahun 1985/1986 duduk di bangku SMP. Saya kenal
dari guru-guru mata pelajaran ekonomi dan koperasi. Koperasi kredit juga pada
tahun yang sama. Saya peroleh melalui cerita-cerita setelah kegiatan koperasi
kredit, ajakan untuk menjadi anggota dan pendidikan maupun motivasi. Orang yang
memperkenalkan adalah Mama Theresia Ngewi yang sudah menjadi anggota dan
pengurus Koperasi Kredit Sangosay. Juni 1994, saya menjadi anggota Koperasi
Kredit Sangosay lalu diangkat menjadi staf hingga saat ini menjadi manajer
cabang.
P :
Kalau begitu menurut Ibu, apa itu koperasi?
VAN :
Perkumpulan otonom orang-orang secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan ekonomi
mereka dalam suatu wadah yang dikelola bersama dan diawasi secara demokratis.
Definisi membuat koperasi beda dengan lembaga keuangan lain. Di dalam koperasi,
anggota sebagai pengguna sekaligus pemilik.
P :
Bagaimana Ibu sebagai manajer cabang menerangkan definisi kepada anggota?
Bagaimana tanggapan anggota?
VAN :
Sosialisasi & pendidikan; pendampingan lewat kelompok; berbicara melalui
Rapat Anggota Tahunan, RAT juga media pendidikan dan penjelasan jati diri
koperasi kepada anggota; penjelasan melalui kelompok arisan, kelompok
mementomori (arisan kematian), kelompok masyarakat lain (KUB= Kelompok Umat
Basis); pertemuan-pertemuan informal dengan anggota dan masyarakat. Tanggapan
anggota dan masyarakat sangat positif. Mereka meliaht ada perbedaan antara
koperasi dan lembaga keuangan lain.
P :
Sejauh mana pelaksanaan definisi koperasi dalam keseluruhan lembaga koperasi
kredit Ibu?
VAN : Sudah
dilaksanakan. Masyarakat menjadi anggota terus bertambah, juga ada penambahan
simpanan, tabungan dan kredit macet kecil. Koperasi Kredit Sangosay secara
kelembagaan memiliki kesan dan citra yang positif dan mendapat penghargaan baik
dari pemerintah maupun masyarakat serta anggota.
P : Apa saja tantangan penerapannya? Apa jalan
keluar yang Ibu usahakan sebagai manajer cabang?
VAN : Tantangan yang kami hadapi adalah
pengatahuan tentang koperasi bagi sebagian manajemen masih terbats dalam
memberikan pemahaman kepada masyarakat atau calon anggota; juga ada persaingan
tidak sehat sesama koperasi (ada upaya saling menjelekkan satu sama lain). Usaha yang kami lakukan adalah bagi
manajemen ada pelatihan dan pengembangan SDM dan bagi anggota lebih banyak
promosi tengan Koperasi Kredit Sangosay (produk, pelayanan dan tata aturan
termasuk jati diri koperasi).
P : (Terima kasih bu. Kita melangkah pada nilai).
Menurut Ibu, apa itu nilai?
VAN : Sesuatu
yang sangat penting, sesuatu yang harus ada dalam diri maupun organisasi.
P :
Sebutkan nilai-nilai koperasi yang Ibu ketahui?
VAN :
Menoloong diri sendiri; tanggungjawab; solidaritas; keterbukaan; integritas;
kejujuran; kerjasama dan swadaya.
P :
Apakah ada manfaat nilai-nilai koperasi bagi koperasi kredit Ibu?
VAN : Ada.
Nilai itu menjadi roh dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab di koperasi.
Apabila nilai-nilai itu tidak ada, mau jadi
apa lembaga Koperasi Kredit Sangosay?
P :
Bagaimanakah Ibu menerangkan nilai-nilai koperasi kepada anggota? Apa
kendalanya? Bagaimana solusinya?
VAN :
Pembinaan, pertemuan, pendidikan dan pelatihan serta beri teguran sampai
pemberhentian apabila anggota tidak menaati tata auran atau kredit macet. Tantangan: masih ada sebagian anggota
yang belum jujur dalam memberikan informasi pinjaman pada tempat lain sehingga
macet; masih ada staf yang belum melaksanakan tugas sesuai jobdes. Solusi: pendampingan, pendidikan dan
motivasi; melakukan survey kepuasan.
P :
Apa tanda-tanda anggota melaksanakan nilai-nilai koperasi dalam partisipasinya
sebagai anggota?
VAN : Hadir
waktu pendidikan dan sosialisasi; hadir RAT dan memberikan usul-saran; memanfaatkan
pelayanan bisa membiayai pendidikan anak sampai perguruan tinggi, memiliki
rumah, tanah dan membiayai kesehatan yang lebih baik serta peningkatan simpanan
anggota.
P : (Terima
kasih bu, kita beralih ke prinsip koperasi). Apa pendapat Ibu tentang
prinsip koperasi?
VAN : Pedoman yang digunakan untuk dilaksanakan
dalam pengelolaan koperasi.
P : Seberapa pentingkah prinsip-prinsip koperasi
dalam meningkatkan pengelolaan koperasi kredit Ibu?
VAN : Sangat
penting. Prinsip sebagai pedoman dalam kehidupan berkoperasi yang memberdakan
dengan lembaga keuangan lain.
P :
Prinsip-prinisip manakah yang Ibu ingat dalam pelaksanaannya?
VAN : Tidak
hanya ingat pak, kami juga laksanakan dalam pengelolaan koperasi kredit kami.
Prinsip-prinsip itu adalah keanggotaan terbuka dan sukarela; kontrol secara
demokratis; partisipasi anggota; otonomi dan kebebsan; kerjasama antar
koperasi, kepedulian terhadap masyarakat serta pendidikan dan pelatihan.
P :
Apa tantangan yang dihadapi dalam melaksanakan prinsip-prinsip dimaksud?
VAN :
Penyesuaian waktu pendidikan dengan anggota sehingga agak sulit melaksanakan
kegiatan pendidikan di daerah-daerah pengembangan.
P :
Bagaimanakah jalan keluar yang Ibu tempuh agar prinsip-prinsip koperasi dapat
diterapkan secara konsisten dan komitmen?
VAN : Buat
jadual sesuai waktu anggota; survey waktu bebas anggota. Kedepannya, memikirkan pendidikan melalui media sebab kumpulkan
banyak orang pada waktu dan tempat yang sama agak susah.
P : (Kita beralih ke partisipasi anggota).
Menurut Ibu, apa itu partisipasi? Seberapa pentingkah partisipasi anggota dalam
koperasi kredit Ibu?
VAN : Tuurt
ambil bagian secara aktif dalam kegaitan koperasi. Sangat penting karena
anggota turut berperan strategis dalam menumbuhkembangkan koperasi. Tanpa
mereka (anggota), Koperasi Kredit sangosay tidak ada.
P :
Saluran-saluran manakah yang anggota dapat berpartisipasi secara penuh di dalam
koperasi kredit Ibu?
VAN : Memenui
berbagai kewajiban (simpan, pinjam, angsur); ikut pendidikan, hadiri RAT
memberikan usul-saran; ikut survey sebagai responden pengisian kuisioner; ikut
gerak jalan, lomba asa terampil.
P :
Apa dampak partisipasi anggota pada koperasi kredit Ibu?
VAN :
Koperasi Kredit Sangosay makin besar, tetap berkembang, tetap eksis dan
berkelanjutan serta anggota makin sejahtera kehidupannya.
P :
Bagaimana Ibu mengembangkan tingkat partisipasi anggota? Apa alat ukurnya?
VAN :
Melibatkan anggota dalam pendidikan (kehadiran anggota dibuktikan dengan daftar
hadir); memotivasi pemenuhan kewajiban (simpan,pinjam dan angsur, ada
peningkatan dari tahun ke tahun); memberikan pelayanan yang ramah, baik kepada
anggota. Pemberian SHU yang memuaskan kepada anggota serta survey kepuasan
pelayanan manajemen..
P :
Apa tantangan partisipasi anggota dalam koperasi kredit Ibu? Apa solusi yang
ditawarkan?
VAN : Anggota
tergiur dengan pinjaman atau dana dari lembaga lain yang lebih rendah dan tanpa
persyaratan simpanan atau pun menjadi anggota; pengembalian pinjaman anggota
kadang macet pada pinjaman kali ke-2 atau ke-3 yang jumlanya sudah lebih besar
meski prosentasinya kecil. Solusi: meningkatkan kualitas pelayanan, kuat dalam
promosi melalui media atau pun kunjung langsung, memberikan penjelasan tambahan
pada simpan-pinjam di Koeprasi Kredit Sangosay, selektif dalam memberikan
pinjaman.
P :
Pertanyaan konfirmatif. Mengapa koperasi kredit Ibu membutuhkan partisipasi
anggota? Apa dampaknya apabila anggota tidak berpartisipasi secara aktif?
VAN : Lembaga
Koperasi Kredit Sangosay bisa bertumbuh, berkembang dan berkelanjutan sampai
sejauh ini (lebih dari 30 tahun) merupakan bukti nyata partisipasi segenap
komponen terutama keterlibatan aktif seluruh anggota. Tanpa partisipasi,
Koperasi Kredit Sangosay tidak akan bertumbuh dan berkembang serta
berkelanjutan bahkan bubar. Koperasi berbasiskan anggota, tanpa partisipasi
anggota tidak ada modal, tidak ada aktivitas di dalam koperasi kredit. Dengan
demikian, ia akan bubar.
P :
Bagaimana bentuk-bentuk pelayanan Ibu sehingga meningkatkan partisipasi
anggota?
VAN : Pelayanan
kepada anggota yang prima, ramah, sopan, jujur; kunjungan kepada anggota,
pendidikan dan motivasi; memberikan pendampingan lanjutan kepada
kelompok-kelompok dan anggota perorangan;menghadirkan anggota pada saat pra-RAT
dan RAT; memberikan SHU yang menarik
juga bunga prmosi (bunga simpanan lebih tinggi dari biasanya) khusus SISUKA
(Simpanan Sukarela Berjangka) sejak Maret-Juli tahun buku berjalan..
P :
Apa hadiahnya apabila anggota berpartisipsi secara aktif pada koperasi kredit
Ibu?
VAN : SHU
yang menarik serta bunga simpanan yang lebih tinggi pada bulan prmosi khusus
SISUKA (bulan Maret-Juli tahun buku berjalan) serta memberikan kesempatan untuk
sharing di depan anggota lain.
P :
Bagaimana Ibu menanamkan jati diri koperasi kepada anggota sehingga meningkatkan
partisipasi anggota di dalam koperasi kredit Ibu?
VAN :
Pendidikan dan pelatihan (ada materi khusus jati diri); RAT, brosur-brosur,
keteladanan fungsionaris dalam melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai
anggota; tempel rumusan jati diri, visi, misi di kantor pelayanan.
P :
Bagaimana hubungan Ibu dengan anggota? Media-media apa saja yang dibangun
sehingga membangun relasi harmonis dengan anggota? Apakah ada hubungan relasi
harmonis dengan partisipasi anggota? Apakah ada devisi khusus menangani
pengaduan anggota?
VAN :
Pelayanan yang ramah, membangun komunikasi dengan anggota secara rutin;
mengunjungi anggota, melihat usaha anggota dari dekat; memberikan uang lilin
bagi alihwaris anggota yang meninggal serta memberikan sumbangan ke panti
asuhan. Ada relasi, hubungan harmonis anggota dengan partisipasi. Anggota macet
datang lagi; anggota hanya simpan dan pinajam di Koperasi Kredit Sangosay;
anggota merasa dihargai karena ada komunikasi yang santun dan manusiawi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar