Rabu, 22 Februari 2017

Transkrip Wawancara 12 untuk Tesis

Oleh Kosmas Lawa Bagho, S.Fil; M.M
Kabid. Pendampingan Puskopdit Flores Mandiri
Alumnus Pascasarjana Universitas Negeri Malang

Catatan:
Penulis telah menyelesaikan studi pada Universitas Negeri Malang dengan judul tesis "Aktualisasi Jati Diri Dalam Pengembangan Koperasi dan Peningkatan Partisipasi Anggota: Studi Kasus pada Koperasi Kredit Sangosay, Ngada, NTT". Penyelesaian penggarapan tesis tepat waktu sekaligus  tepat waktu penyelesaian keseluruhan studi pascasarjana juga sangat bergantung pada kesediaan narasumber dalam memberikan data dan fakta mereka secara pribadi. Dalam aras penghargaan khusus kepada para narasumber maka saya akan memposting semua hasil wawancara lengkap penulis dengan 18 narasumber secara berseri dan berurutan:



TRANSKRIP WAWANCARA
Nomor
12
Hari/Tanggal
Jumat,  04 Maret 2016
Nama Informan
Valentina A. Nau (VAN)
Waktu
10.30- 13.30 Wita
Jabatan
Manajer Cabang
Tempat
Kantor Pusat Kopdit Sangosay.
Topik
1.      Jati Diri Koperasi
2.      Partisipasi Anggota


Hasil wawancara antara peneliti (P) dengan Ibu Valentina A. Nau (VAN) sebagai berikut:
P            : Terima kasih kesediaannya meski di tengah kesibukan sebagai manajer cabang. Kita berdiskusi tentang jati diri dan partisipasi anggota. Sejak kapan Ibu mengenal koperasi dan Koperasi Kredit Sangosay? Siapa yang memperkenalkan kepada Ibu?
VAN     : Saya kenal koperasi umumnya pada tahun 1985/1986 duduk di bangku SMP. Saya kenal dari guru-guru mata pelajaran ekonomi dan koperasi. Koperasi kredit juga pada tahun yang sama. Saya peroleh melalui cerita-cerita setelah kegiatan koperasi kredit, ajakan untuk menjadi anggota dan pendidikan maupun motivasi. Orang yang memperkenalkan adalah Mama Theresia Ngewi yang sudah menjadi anggota dan pengurus Koperasi Kredit Sangosay. Juni 1994, saya menjadi anggota Koperasi Kredit Sangosay lalu diangkat menjadi staf hingga saat ini menjadi manajer cabang.
P            : Kalau begitu menurut Ibu, apa itu koperasi?
VAN     : Perkumpulan otonom orang-orang secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan ekonomi mereka dalam suatu wadah yang dikelola bersama dan diawasi secara demokratis. Definisi membuat koperasi beda dengan lembaga keuangan lain. Di dalam koperasi, anggota sebagai pengguna sekaligus pemilik.
P            : Bagaimana Ibu sebagai manajer cabang menerangkan definisi kepada anggota? Bagaimana tanggapan anggota?
VAN     : Sosialisasi & pendidikan; pendampingan lewat kelompok; berbicara melalui Rapat Anggota Tahunan, RAT juga media pendidikan dan penjelasan jati diri koperasi kepada anggota; penjelasan melalui kelompok arisan, kelompok mementomori (arisan kematian), kelompok masyarakat lain (KUB= Kelompok Umat Basis); pertemuan-pertemuan informal dengan anggota dan masyarakat. Tanggapan anggota dan masyarakat sangat positif. Mereka meliaht ada perbedaan antara koperasi dan lembaga keuangan lain.
P            : Sejauh mana pelaksanaan definisi koperasi dalam keseluruhan lembaga koperasi kredit Ibu?
VAN     : Sudah dilaksanakan. Masyarakat menjadi anggota terus bertambah, juga ada penambahan simpanan, tabungan dan kredit macet kecil. Koperasi Kredit Sangosay secara kelembagaan memiliki kesan dan citra yang positif dan mendapat penghargaan baik dari pemerintah maupun masyarakat serta anggota.
P            :  Apa saja tantangan penerapannya? Apa jalan keluar yang Ibu usahakan sebagai manajer cabang?
VAN     : Tantangan yang kami hadapi adalah pengatahuan tentang koperasi bagi sebagian manajemen masih terbats dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat atau calon anggota; juga ada persaingan tidak sehat sesama koperasi (ada upaya saling menjelekkan satu sama lain). Usaha yang kami lakukan adalah bagi manajemen ada pelatihan dan pengembangan SDM dan bagi anggota lebih banyak promosi tengan Koperasi Kredit Sangosay (produk, pelayanan dan tata aturan termasuk jati diri koperasi).
P            : (Terima kasih bu. Kita melangkah pada nilai). Menurut Ibu, apa itu nilai? 
VAN     : Sesuatu yang sangat penting, sesuatu yang harus ada dalam diri maupun organisasi.
P            : Sebutkan nilai-nilai koperasi yang Ibu ketahui?
VAN     : Menoloong diri sendiri; tanggungjawab; solidaritas; keterbukaan; integritas; kejujuran; kerjasama dan swadaya.
P            : Apakah ada manfaat nilai-nilai koperasi bagi koperasi kredit Ibu?
VAN     : Ada. Nilai itu menjadi roh dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab di koperasi. Apabila nilai-nilai itu  tidak ada, mau jadi apa lembaga Koperasi Kredit Sangosay?
P            : Bagaimanakah Ibu menerangkan nilai-nilai koperasi kepada anggota? Apa kendalanya? Bagaimana solusinya?
VAN     : Pembinaan, pertemuan, pendidikan dan pelatihan serta beri teguran sampai pemberhentian apabila anggota tidak menaati tata auran atau kredit macet. Tantangan: masih ada sebagian anggota yang belum jujur dalam memberikan informasi pinjaman pada tempat lain sehingga macet; masih ada staf yang belum melaksanakan tugas sesuai jobdes. Solusi: pendampingan, pendidikan dan motivasi; melakukan survey kepuasan.
P            : Apa tanda-tanda anggota melaksanakan nilai-nilai koperasi dalam partisipasinya sebagai anggota?
VAN     : Hadir waktu pendidikan dan sosialisasi; hadir RAT dan memberikan usul-saran; memanfaatkan pelayanan bisa membiayai pendidikan anak sampai perguruan tinggi, memiliki rumah, tanah dan membiayai kesehatan yang lebih baik serta peningkatan simpanan anggota.
 P           : (Terima kasih bu, kita beralih ke prinsip koperasi). Apa pendapat Ibu tentang prinsip koperasi?
VAN     :  Pedoman yang digunakan untuk dilaksanakan dalam pengelolaan koperasi.
P            :  Seberapa pentingkah prinsip-prinsip koperasi dalam meningkatkan pengelolaan koperasi kredit Ibu?
VAN     : Sangat penting. Prinsip sebagai pedoman dalam kehidupan berkoperasi yang memberdakan dengan lembaga keuangan lain.
P            : Prinsip-prinisip manakah yang Ibu ingat dalam pelaksanaannya?
VAN     : Tidak hanya ingat pak, kami juga laksanakan dalam pengelolaan koperasi kredit kami. Prinsip-prinsip itu adalah keanggotaan terbuka dan sukarela; kontrol secara demokratis; partisipasi anggota; otonomi dan kebebsan; kerjasama antar koperasi, kepedulian terhadap masyarakat serta pendidikan dan pelatihan.
P            : Apa tantangan yang dihadapi dalam melaksanakan prinsip-prinsip dimaksud?
VAN     : Penyesuaian waktu pendidikan dengan anggota sehingga agak sulit melaksanakan kegiatan pendidikan di daerah-daerah pengembangan.
P            : Bagaimanakah jalan keluar yang Ibu tempuh agar prinsip-prinsip koperasi dapat diterapkan secara konsisten dan komitmen?
VAN     : Buat jadual sesuai waktu anggota; survey waktu bebas anggota. Kedepannya, memikirkan pendidikan melalui media sebab kumpulkan banyak orang pada waktu dan tempat yang sama agak susah.
P            : (Kita beralih ke partisipasi anggota). Menurut Ibu, apa itu partisipasi? Seberapa pentingkah partisipasi anggota dalam koperasi kredit Ibu?
VAN     : Tuurt ambil bagian secara aktif dalam kegaitan koperasi. Sangat penting karena anggota turut berperan strategis dalam menumbuhkembangkan koperasi. Tanpa mereka (anggota), Koperasi Kredit sangosay tidak ada.
P            : Saluran-saluran manakah yang anggota dapat berpartisipasi secara penuh di dalam koperasi kredit Ibu?
VAN     : Memenui berbagai kewajiban (simpan, pinjam, angsur); ikut pendidikan, hadiri RAT memberikan usul-saran; ikut survey sebagai responden pengisian kuisioner; ikut gerak jalan, lomba asa terampil.
P            : Apa dampak partisipasi anggota pada koperasi kredit Ibu?
VAN     : Koperasi Kredit Sangosay makin besar, tetap berkembang, tetap eksis dan berkelanjutan serta anggota makin sejahtera kehidupannya.
P            : Bagaimana Ibu mengembangkan tingkat partisipasi anggota? Apa alat ukurnya?
VAN     : Melibatkan anggota dalam pendidikan (kehadiran anggota dibuktikan dengan daftar hadir); memotivasi pemenuhan kewajiban (simpan,pinjam dan angsur, ada peningkatan dari tahun ke tahun); memberikan pelayanan yang ramah, baik kepada anggota. Pemberian SHU yang memuaskan kepada anggota serta survey kepuasan pelayanan manajemen..
P            : Apa tantangan partisipasi anggota dalam koperasi kredit Ibu? Apa solusi yang ditawarkan?
VAN     : Anggota tergiur dengan pinjaman atau dana dari lembaga lain yang lebih rendah dan tanpa persyaratan simpanan atau pun menjadi anggota; pengembalian pinjaman anggota kadang macet pada pinjaman kali ke-2 atau ke-3 yang jumlanya sudah lebih besar meski prosentasinya kecil. Solusi: meningkatkan kualitas pelayanan, kuat dalam promosi melalui media atau pun kunjung langsung, memberikan penjelasan tambahan pada simpan-pinjam di Koeprasi Kredit Sangosay, selektif dalam memberikan pinjaman.
P            : Pertanyaan konfirmatif. Mengapa koperasi kredit Ibu membutuhkan partisipasi anggota? Apa dampaknya apabila anggota tidak berpartisipasi secara aktif?
VAN     : Lembaga Koperasi Kredit Sangosay bisa bertumbuh, berkembang dan berkelanjutan sampai sejauh ini (lebih dari 30 tahun) merupakan bukti nyata partisipasi segenap komponen terutama keterlibatan aktif seluruh anggota. Tanpa partisipasi, Koperasi Kredit Sangosay tidak akan bertumbuh dan berkembang serta berkelanjutan bahkan bubar. Koperasi berbasiskan anggota, tanpa partisipasi anggota tidak ada modal, tidak ada aktivitas di dalam koperasi kredit. Dengan demikian, ia akan bubar.
P            : Bagaimana bentuk-bentuk pelayanan Ibu sehingga meningkatkan partisipasi anggota?
VAN     : Pelayanan kepada anggota yang prima, ramah, sopan, jujur; kunjungan kepada anggota, pendidikan dan motivasi; memberikan pendampingan lanjutan kepada kelompok-kelompok dan anggota perorangan;menghadirkan anggota pada saat pra-RAT dan RAT;  memberikan SHU yang menarik juga bunga prmosi (bunga simpanan lebih tinggi dari biasanya) khusus SISUKA (Simpanan Sukarela Berjangka) sejak Maret-Juli tahun buku berjalan..
P            : Apa hadiahnya apabila anggota berpartisipsi secara aktif pada koperasi kredit Ibu?
VAN     : SHU yang menarik serta bunga simpanan yang lebih tinggi pada bulan prmosi khusus SISUKA (bulan Maret-Juli tahun buku berjalan) serta memberikan kesempatan untuk sharing di depan anggota lain.
P            : Bagaimana Ibu menanamkan jati diri koperasi kepada anggota sehingga meningkatkan partisipasi anggota di dalam koperasi kredit Ibu?
VAN     : Pendidikan dan pelatihan (ada materi khusus jati diri); RAT, brosur-brosur, keteladanan fungsionaris dalam melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai anggota; tempel rumusan jati diri, visi, misi di kantor pelayanan.
P            : Bagaimana hubungan Ibu dengan anggota? Media-media apa saja yang dibangun sehingga membangun relasi harmonis dengan anggota? Apakah ada hubungan relasi harmonis dengan partisipasi anggota? Apakah ada devisi khusus menangani pengaduan anggota?
VAN     : Pelayanan yang ramah, membangun komunikasi dengan anggota secara rutin; mengunjungi anggota, melihat usaha anggota dari dekat; memberikan uang lilin bagi alihwaris anggota yang meninggal serta memberikan sumbangan ke panti asuhan. Ada relasi, hubungan harmonis anggota dengan partisipasi. Anggota macet datang lagi; anggota hanya simpan dan pinajam di Koperasi Kredit Sangosay; anggota merasa dihargai karena ada komunikasi yang santun dan manusiawi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar