Hasil
wawancara antara peneliti (P) dengan Ibu Yohana K. Kune (YKK) sebagai berikut:
P : Terima kasih kesediaan Ibu untuk wawancara
meski di tengah kegiatan rumah tangga. Mohon maaf jika mengganggu bu. Kita
berdiskusi tentang jati diri, pengembangan kopdit dan partisipasi anggota.
Sejak kapan Ibu mengenal koperasi dan Koperasi Kredit Sangosay?
YKK : Terima
kasih juga pak Kosmas. Saya kenal koperasi pada umumnya sejak tahun 1980 duduk
di SMP. Koperasi Kredit Sangosay tahun 1998.
P :
Ibu mengenal koperasi umumnya dan Koperasi Kredit Sangosay dari mana?
YKK :
Koperasi umumnya dari sekolah. Koperasi Kredit Sangosay dari Pengurus Koperasi
Kredit Sangosay dan Puskopdit Flores Mandiri.
P :
Siapa yang memperkenalkan koperasi dan Koperasi Kredit Sangosay kepada Ibu?
YKK :
Koperasi umumnya dari para guru waktu SMP seperti Ibu Veronika dan Bapak
Bonefsius Bone. Koperasi Kredit Sangosay melalui Bapak Theofilus Woghe (alm)..
P :
Kalau begitu, apa yang Ibu ketahui tentang koperasi?
YKK : Wadah
untuk anggota berkumpul, melakukan aktivitas berdasar kebersamaan dan kerjasama
dalam pengembangan ekonomi.
P : Bagaimana wujud bahwa Ibu mengetahui atau
memahami definisi koperasi?
YKK :
Kumpulan orang-orang yang berpatisipasi dan kerjasama meningkatkan kehidupan
ekonominya melalui wadah koperasi kredit ini. Saya aktif menyimpan, meminjam
dan mengangsur kembali serta mengikuti berbagai kegiatan koperasi kredit
seperti ikut pendidikan dan RAT itu menjadi wujud memahami defenisi koperasi.
P :
Sejak kapan Ibu menjadi anggota koperasi? Mengapa mau menjadi anggota?
YKK : Akhir
1998, saya kenal koperasi. Awal 1999, saya masuk menjadi anggota Koperasi
Kredit Sangosay. Saya ingin bersosialisasi dan kerjasama dengan anggota lain
serta saya merasa ada manfaat baik secara ekonomi maupun karakter. Melalui
koperasi kredit saya membangun karakter hidup hemat dan mau menabung demi masa
depan yang lebih sejahtera.
P :
Apa saja manfaat menjadi anggota?
YKK : Ada
banyak. Pertama, saya meraskan ada pendidikan dan kemudahan membiayai
pendidikan anak-anak. Mudah mendapatkan akses keuangan sesuai kebutuhan. Adanya
peningkatan kesejahteraan hidup. Tidak rumit dalam proses pelayanan (menabung,
pinjam dan angsur tepat waktu).
P :
Sampai kapan menjadi anggota koperasi kredit?
YKK : Sepanjang
hayat. Semua anggota keluarga, teman kerja, tetangga dan masyarakat terdekat
menjadi anggota. Saya hanya simpan, pinjam dan angsur di Koperasi Kredit
Sangosay. Seluruh pembiayaan pendidikan dari TK – S1 dari Koperasi Kredit
Sangosay.
P :
Bagaimana Ibu memperkenalkan definisi koperasi kepada keluarga dan masyarakat?
YKK : Membagi
pengalaman sukses pribadi bersama anggota, mengajak langsung ke kantor koperasi
kredit waktu transaksi bagi teman kerja, para tukang ojek, tetangga dan para
“mama lele”. Para ibu penjual di pasar.
P :
Berapa orang yang tertarik menjadi anggota setelah Ibu memperkenalkan koperasi?
Berikan penjelasan tambahan!
YKK : Setelah
mereka melihat dan mengalami langsung, setiap teman pada tempat kerja, saya
ajak menjadi anggota. Lebih dari 110
orang telah menjadi anggota.
P : (Terima kasih bu. Mari kita melangkah pada nilai).
Menuru Ibu, apa itu nilai?
YKK : Sesuatu
yang bermanfaat dan menguntungkan. Sesuatu yang penting: suatu gambaran jati
diri koperasi
P :
Sejak kapan Ibu mengenal nilai-nilai koperasi? Siapa yang memperkenalkan
nilai-nilai tersebut kepada Ibu?
YKK : Tahun
1999. Waktu menjadi anggota ada pendidikan dasar anggota dari tim pendidikan
Koperasi Kredit Sangosay dan alm Bapak Theofilus Woghe.
P :
Sebutkan nilai-nilai koperasi yang Ibu ketahui dan hayati?
YKK :
Solidaritas, kerjasama, kejujuran, nurani, profesional, melayani dengan baik,
jaminan dan perlindungan, ada kepastian setelah melaksanakan kewajiban serta
keyakinan koperasi kredit ini berkelanjutan.
P :
Apakah ada manfaat nilai-nilai koperasi bagi koperasi Ibu?
YKK : Sangat
bermanfaat. Menguntungkan untuk memperbaiki hidup.
P :
Apa tantangan atau masalah bagi Ibu dalam melaksanakan nilai-nilai koperasi?
Apa jalan keluar yang Ibu tempuh?
YKK : Saya melaksanakan
dengan tulus dan itu menguntungkan bagi kehidupan pribadi serta keluarga.
P :
(Terima kasih bu. Sekarang kita
beralih ke prinisip koperasi). Apa pendapat Ibu tentang prinsip koperasi?
YKK : Pedoman, pelayanan yang mengedepankan etika,
tata karma, orientasi membantu memberdayakan anggota, bekerja sungguh-sungguh
melayani anggota dan taat asas pada regulasi agar hasil nyata pelayanan
dirasakan anggota.
P :
Sejak kapan Ibu mengenal prinsip-prinsip koperasi? Siapa yang
memperkenalkannya?
YKK : Sejak
tahun 1999. Bapak Theofilus Woghe (alm) dan Tim Diklat Koperasi Kredit
Sangosay.
P :
Menurut pendapat Ibu, apa itu prinsip-prinsip koperasi?
YKK : Ada 7
prinsip. Keanggota terbuka dan sukarela, pengemndalian demokratis oleh anggota,
pastisipasi anggota, kerjasama antar koperasi, otonomi dan kebebasan, pelatihan
dan pendidikan.
P :
Seberapa pentingkah prinsip-prinsip koperasi bagi kehidupan Ibu berkoperasi?
YKK : Sangat
penting. Prinsip penting untuk keberlanjutan, peningkatan dan pengembangan
koperasi kredit, prinsip dijaga secara mutlak, tanpa prinsip apa yang
diharapkan tidak akan tercapai, anggota sangat heterogen maka prinsip menjadi
mutlak..
P :
Bagaimanakah tantangan atau masalah yang dihadapi dalam melaksanakan
prinsip-prinsip koperasi dalam kehidupan Ibu sebgai anggota koperasi?
YKK : Tidak
pernah mengalami dalam melaksanakan prinsip, pelayanan yang moderat dengan
komunikasi yang baik pasti ada solusi. Prinsip-prinsip itu menjadi fundasi
pelaksanaan berbagai aktivitas pengelolaan Koperasi Kredit Sangosay sehingga ia
berkembang maju hingga saat ini.
P :
Apa jalan keluar yang telah Ibu temukan agar prinsip-prinsip koperasi dapat
diterapkan secara konsisten dan komitmen? Apa pengaruh prinsip-prinsip koperasi
bagi kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat?
YKK : Prinsip
sangat membantu dalam meningkatkan kehidupan rumah tangga pribadi dan keluarga,
mati hidupnya koperasi bergantung pada anggota dan prinsip berlaku bagi semua
baik anggota maupun pengurus serta manajemen.
P : (Ibu, kita sudah tiba pada sesi akhir
wawancara. Kita akan berdiskusi tentang partisipasi anggota koperasi kredit).
Menurut Ibu, apa itu partisipasi anggota dalam koperasi kredit?
YKK :
Keterlibatan aktif melaksanakan hak dan kewajiban, memberikan masukan dalam
rangka pengembangan koperasi kredit, kuantitas-kualitas, pengembangan wilayah
yagn belum ada koperasi.
P :
Seberapa penting partisipasi anggota dalam koperasi kredit Ibu?
YKK : Sangat
penting. Tanpa partisipasi anggota, koperasi kredit tidak akan berkembang.
P :
Bagaimana Ibu sebagai anggota dapat berpartisipasi secara penuh di dalam
koperasi kredit? Sebutkan partisipasi Ibu di dalam Koperasi Kredit Sangosay?
YKK : Tiap
bulan saya datang ke kantor koperasi kredit, meluangkan waktu dalam menghadiri
kegiatan pendidikan anggota, menghadiri RAT (memberikan usul-saran) dan
menerima SHU (Sisa Hasil Usaha).
P :
Apa tantangan atau masalah Ibu sebagai anggota dapat berpartispasi? Apa jalan
keluar yang ditempuh?
YKK : Belum
ada karena tertib melaksanakan hak dan kewajiban. Apabila tidak sempat ke
kantor, saya menelpon petugas (karyawan) koperasi kredit.
P :
Mengapa Ibu perlu berpartisipasi atau terlibat di dalam koperasi kredit sebagai
anggota? Apa dampaknya apabila Ibu tidak berpartisipasi secara aktif?
YKK : Kita
memiliki tanggungjawab terhadap lkeberlangsungan koperasi kredit, eksistensi
dan aktivitas. Anggota sebagai pemilik, sudah seharusnya berpartisipasi aktif
dalam keseluruhan pengelolaan koperasi kredit ini. Membangun hubungan yang
harmonis dengan pengurus dan manajemen koperasi kredit, koperasi kredit harus
terus berkembang dengan terus meningkatkan kapasitas anggota. Pengembangan
unit-unit pelayanan agar lebih dekat dan cepat tanggap terhadap kebutuhan
anggota, pengembangan melaui kemajuan IT serta tetap fokus pada usaha
simpan-pinjam sebab hasilnya lebih nyata bagi anggota dan masyarakat. Dampaknya
jika saya tidak berpartisipasi aktif, koperasi kredit tidak akan berkembang
malah bubar. Anggota bertanggungjawab terhadap maju-mundurnya koperasi kredit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar