Oleh Kosmas Lawa Bagho, S.Fil; M.M
Kabid. Pendampingan Puskopdit Flores Mandiri
Alumnus Pascasarjana Universitas Negeri Malang
Catatan:
Penulis
telah menyelesaikan studi pada Universitas Negeri Malang dengan judul
tesis "Aktualisasi Jati Diri Dalam Pengembangan Koperasi dan Peningkatan
Partisipasi Anggota: Studi Kasus pada Koperasi Kredit Sangosay, Ngada,
NTT". Penyelesaian penggarapan tesis tepat waktu sekaligus tepat waktu
penyelesaian keseluruhan studi pascasarjana juga sangat bergantung pada
kesediaan narasumber dalam memberikan data dan fakta mereka secara
pribadi. Dalam aras penghargaan khusus kepada para narasumber maka saya
akan memposting semua hasil wawancara lengkap penulis dengan 18
narasumber secara berseri dan berurutan:
TRANSKRIP WAWANCARA
Nomor
|
16
|
Hari/Tanggal
|
Jumat, 18 Maret 2016
|
Nama Informan
|
Fransiskus Xaverius Lai
(FXL)
|
Waktu
|
15.00 – 17.00 Wita
|
Jabatan
|
Manajer Cabang
|
Tempat
|
Kantor Cabang Kopdit Sangosay (Mbay).
|
Topik
|
1. Jati Diri
Koperasi
2. Pengembangan
Kopdit
|
Hasil
wawancara antara peneliti (P) dengan Bapak Fransiskus Xaverius Lai (FXL)
sebagai berikut:
P :
Terima kasih kesediaannya meski di tengah kesibukan sebagai manajer cabang.
Kita berdiskusi tentang jati diri, pengembangan kopdit dan partisipasi anggota.
Sejak kapan Bapak mengenal koperasi dan Koperasi Kredit Sangosay? Siapa yang
memperkenalkan kepada Bapak?
FXL : Saya
kenal koperasi umumnya pada tahun 1995 waktu SMA. Kata koperasi umumnya, saya
kenal dari orangtua yang kebetulan sebagai guru dan mereka menerangkannya
melalui mata pelajaran ekonomi dan koperasi. Koperasi Kredit juga saya kenal
pada tahun yang sama melalui orang tua sebagai anggota Koperasi Kredit
Sangosay. Cara beliau memperkenalkan cukup unik yakni menunjukkan buku
tabungan, mengajak ke kantor kopersi kredit waktu ada transaksi, memotivasi
bahkan mwajibkan untuk menjadi anggota waktu masih SMA dan waktu sekolah
dibiayai dari koperasi kredit ini karena orangtua sebagai angggota.
P :
Kalau begitu menurut Bapak, apa itu koperasi?
FXL : Lembaga
keuangan mikro yang sangat membantu anggota, wadah kerjasama antara anggota,
tolong menolong serta kumpulan orang-orang akan membentuk modal untuk
diputarkan membantu anggota. Definisi atau batasan membedakan koperasi dengan
lembaga keuangan lainnya.
P :
Bagaimana Bapak sebagai manajer cabang menerangkan defenisi kepada anggota?
Bagaimana tanggapan anggota?
FXL :
Pendidikan anggota, sosialisasi dan motivasi, pertemuan kelompok serta pra-RAT
dan RAT. Tanggapan anggota: positif, merasa tertarik dan menjadi anggota.
Indikatornya, anggota terus bertambah dari tahun ke tahun baik per cabang
maupun secara keseluruhan,
P :
Sejauh mana pelaksanaan defenisi koperasi dalam keseluruhan lembaga koperasi
kredit Bapak?
FXL :
Koperasi Kredit Sangosay berkomitmen melaksanakannya dalam proses pengelolaan
dengan indikator berbagai pertumbuhan secara kuantitatif serta tingkat
kepercayaan masyarakat terhadap koperasi kredit ini semakin positif.
P : Apa saja tantangan penerapannya? Apa jalan
keluar yang Bapak usahakan sebagai manajer cabang?
FXL : Tantangan yang kami hadapi adalah
sebagian anggota memiliki pemahaman bahwa koperasi kredit sebagai lembaga yang
mudah mendapatkan pinjaman; pinjam di koperasi kredit boleh macet. Usaha yang kami lakukan adalah
pendidikan berkala membangun kesadaran, perketat mekanisme pelayanan kredit
(selektif).
P : (Terima kasih Bapak. Kini kita melangka pada
nilai). Menurut Bapak, apa itu nilai?
FXL :
Sesuatu yang sangat penting, roh yang menghidupkan pelayanan koperasi kredit.
P :
Sebutkan nilai-nilai koperasi yang Bapak ketahui?
FXL :
Kejujuran, tolong-menolong, setia kawan dan tanggunjawab.
P :
Apakah ada manfaat nilai-nilai koperasi bagi koperasi kredit Bapak?
FXL :
Sangat bermanfaat. Tolong-menolong antar anggota dapat dalam bentuk pemanfaatan
pelayanan pinjaman anggota. Tanpa nilai, koperasi kredit bubar.
P :
Bagaimanakah Bapak menerangkan nilai-nilai koperasi kepada anggota? Apa
kendalanya? Bagaimana solusinya?
FXL :
Pendidikan dan pelatihan; sosialisasi, motivasi; pertemuan kelompok, pra-RAT
dan RAT. Tantangan: masih ada
sebagian anggota yang tidak terima aturan yang memperketat khususnya aturan
pinjaman; pemahaman yang berbeda-beda setiap anggota sehingga kurang konsisten
melaksanakannya. Solusi: pendidikan,
pelatihan, penyadaran dan keteladanan.
P :
Apa tanda-tanda anggota melaksanakan nilai-nilai koperasi dalam partisipasinya
sebagai anggota?
FXL :
Tertib menabung, mengangsur; mengikuti pendidikan dasar; menghadiri pra-RAT dan
RAT; menghadiri kegiatan-kegiatan koperasi kredit seperti gerak jalan sehat dan
cerdas cermaat.
P :
(Terima kasih Bapak. Kita beralih
pada prinsip koperasi). Apa pendapat Bapak tetang prinsip koperasi?
FXL : Hal yang sangat mendasar, yang harus dijalani
oleh koperasi kredit dalam melayai kebutuhan anggota. Prinsip itu pedoman arah
yang wajib ditaati.
P : Seberapa pentingkah prinsip-prinsip koperasi
dalam meningkatkan pengelolaan koperasi kredit Bapak?
FXL :
Sangat penting. Sumber uang dari anggota (transparan); anggota sebagai pengguna
sekaligus pemilik --- adanya kontrol dari anggota; mengubah cara pikir anggota.
Prinsip koperasi menjadi titik kunci keberhasilan Koperasi Kredit Sangosay.
P :
Prinsip-prinisip manakah yang Bapak ingat dalam pelaksanaannya?
FXL : Bukan
saya ingat tetapi yang sering kami laksanakan. Keanggotaan terbuka dan
sukarela, pengontrolan demokratis anggota, pendidikan dan pelatihan, kerjasama
antar koperasi dan tanggungjawab sosial.
P :
Apa tantangan yang dihadapi dalam melaksanakan prinsip-prinsip dimaksud?
FXL : Kesadaran
anggota mengikuti pendidikan rendah, anggota merasa memiliki dalam pengertian
negatif “pinjam dipermudah, kembali ogah-ogahan”.
P :
Bagaimanakah jalan keluar yang Bapak tempuh agar prinsip-prinsip koperasi dapat
diterapkan secara konsisten dan komitmen?
FXL :
Pendidikan dan pelatihan (sertifikat pendidikan); konsistensi menerapkan tata
aturan dalam pelaksanaan prinsip-prinsip koperasi.
P : (Terima kasih Bapak. Kita sekarang
berdiskusi tentang pengembangan koperasi kredit). Menurut Bapak, apa alasan
mendasar sehingga Bapak dan kawan-kawan membentuk Koperasi Kredit ?
FXL :
Awalnya karena keprihatinan hidup guru-guru Yasukda agar bisa membiayai
sekolah, tempat tinggal yang layak serta biaya-biaya lainnya. Alasan membentuk
koperasi kredit bertujuan mengatasi berbagai kesulitan hidup para guru dan
karyawan Yasukda.
P :
Bagaimana Bapak mengembangkan koperasi kredit?
FXL :
Membangkitkan pemahaman dan kesadaran melalui kegiatan sosialisasi dan
pendidikan, menciptakan produk pelayanan simpanan, pinjaman, perlindungan dan
SHU serta mempersiapkan SDM anggota, pengurus dan manajemen.
P :
Capaian-capaian apa saja yang telah dihasilkan?
FXL :
Jumlah anggota meningkat, meningkatnya tabungan dan aset, prosentasi kelalaian
kecil, kantor pelayanan representative, wirausaha anggota muncul dan minat
masyarakat menjadi anggota koperasi kredit meningkat..
P :
Tantangan apa yang paling Bapak rasakan ketika membentuk, menumbuhkan dan
mengembangkan koperasi kredit Bapak?
FXL :
Tingkat kesadaran untuk berkoperasi masih rendah, minimnya pengatahuan dan
pemahaman tetntang koperasi kredit untuk menabung, masih ada anggota yang lalai
mengembalikan pinjaman dan kemampuan berwirausaha yang masih rendah.
P : Usaha-usaha apa yang Bapak lakukan untuk
mengatasi tantangan di atas agar koperasi kredit Bapak tetap bertumbuh dan
berkembang hingga saat ini?
FXL : Variasi produk pelayanan baik simpanan maupun
pinjaman; bunga simpan dan pinjam yang menarik dan kompetitif, peningkatan
kompetensi anggota, pengurus dan manajemen serta pengelolaan yang
sungguh-sungguh..
P : Apa saja produk dan pelayanan koperasi kredit
Bapak?
FXL : Simpan-pinjam dengan berbagai variasi;
program pendidikan dan perlindungan; kegiatan sosial pada saat-saat tertentu,
cerdas cermat dan jalan sehat.
P :
Bagaimana koperasi kredit Bapak menarik minat kaum muda dan anak-anak untuk
menjadi anggota? Apa alat ukurnya? Mengapa Koperasi Kredit Bapak memilih
segmentasi kaum muda dan anak-anak?
LL :
Menggalakkan tabungan-tabungan anak-anak dan remaja (Sibudi, Sipintar); Cerdas
Cermat tingkat SD, SMP dan SMA; jalan sehat antar sekolah. Indikatornya,
pertambahan jumlah penabung kalangan remaja dan anak-anak serta peningkatan
besarnya jumlah tabungan dimaksud. Kami memilih ini karena untuk proses
regenerasi anggota dan calon pengurus masa depan demi menjamin keberlanjutan
serta melatih karakter menabung sejak usia anak-anak dan kaum muda.
BalasHapusSaya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut