Oleh Kosmas Lawa Bagho & Akhmad Sanhaji
2.4. Dampak Teknologi Informasi & Komunikasi
Bling J dan Kurniawati
Handayani dalam blog mereka memberikan gambaran tentang dampak positif dan
negative teknologi infromasi dan komunikasi dalam beberapa bidang seperti
pendidikan, pemerintahan dan ekonomi (bisnis). Sebagai gambaran lengkap tentang
peran teknologi informasi dan komunikasi dalam komunikasi bisnis hanya
mengambil dampak dalam bidang ekonomi atau bisnis.
2.4.1
Dampak Positif
Keuntungan
untuk Perusahaan/Perdagangan : semakin
maraknya penggunaan TIK akan semakin membuka lapangan pekerjaan, bisnis yang berbasis TIK atau yang biasa
disebut e-commerce dapat mempermudah transaksi-traansaksi
bisnis suatu perusahaan atau perorangan, dengan
fasilitas pemasangan iklan di internet pada situs-situs tertentu akan
mempermudah kegiatan promosi dan pemasaran suatu produk, perusahaan dapat menjangkau pasar lebih luas, karena
pembeli yang mengakses internet tidak dibatasi tempat dan waktu, perusahaan tidak perlu membuka cabang distribusi, pengeluaran lebih sedikit, karena pegawai tidak
banyak,
harga barang lebih
murah, karena biaya operasionalnya murah.
Keuntungan
yang diperoleh konsumen seperti konsumen tidak
perlu ke toko untuk mendapat barang, pembeli
dapat menghemat waktu dan biaya perjalanan, onsumen
dapat membandingkan harga dari pemasang iklan lain di internet, konsumen dapat membeli barang yang di dalam negeri
tidak ada, harga
barang lebih murah (http://kurniawatihandayani.blogspot.com/2013/03/peranan-tik-dalam-bidang-bisnisekonomi.html diakses tanggal 5 September 2014).
Tidak jauh berbeda dengan Kurniawati, Bling juga menyoroti
dampak positif
teknologi informasi dan komunikasi di bidang ekonomi adalah: pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi, terjadinya
industrialisasi, produktifitas dunia industri semakin
meningkat. Kemajuan teknologi akan meningkatkan kemampuan produktivitas
dunia industri baik dari aspek teknologi industri maupun pada aspek jenis
produksi. Investasi dan reinvestasi yang berlangsung secara besar-besaran yang
akan semakin meningkatkan produktivitas dunia ekonomi.
Di
masa depan, dampak perkembangan teknologi di dunia industri akan semakin
penting. Tanda-tanda telah menunjukkan bahwa akan segera muncul teknologi
bisnis yang memungkinkan konsumen secara individual melakukan kontak langsung
dengan pabrik sehingga pelayanan dapat dilaksanakan secara langsung dan selera
individu dapat dipenuhi, dan yang lebih penting konsumen tidak perlu pergi ke toko, persaingan dalam dunia
kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan pengetahuan
yang dimiliki.
Kecenderungan
perkembangan teknologi dan ekonomi, akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja
dan kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan. Kualifikasi tenaga kerja dan
jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan akan mengalami perubahan yang cepat.
Akibatnya, pendidikan yang diperlukan adalah pendidikan yang menghasilkan
tenaga kerja yang mampu mentransformasikan pengetahuan dan skill sesuai dengan
tuntutan kebutuhan tenaga kerja yang berubah tersebut, kemajauan ekonomi dalam bidang kedokteran mampu
menjadikan produk kedokteran menjadi komoditi.
Semakin
maraknya penggunaan TIK akan semakin membuka lapangan pekerjaan, dengan
fasilitas pemasangan iklan di internet pada situs-situs tertentu akan mempermudah
kegiatan promosi dan pemasaran suatu produk, erusahaan dapat menjangkau pasar
lebih luas, karena pembeli yang mengakses internet tidak dibatasi tempat dan
waktu. bisnis yang berbasis TIK atau yang biasa disebut e-commerce dapat
mempermudah transaksi-transaksi bisnis suatu perusahaan atau perorangan,
pemanfaatan TIK untuk membuat layanan baru dalam perekonomian dan bisnis antara
lain internet banking, SMS banking, dan e-commerce.
2.4.2
Dampak Negatif
Dengan
mudahnya melakukan transaksi di internet menyebabkan akan semakin memudahkan
pula transaksi yang dilarang seperti transaksi barang selundupan atau transaksi
narkoba.
Hal yang sering terjadi
adalah pembobolan rekening suatu lembaga atau perorangan yang mengakibatkan
kerugian financial yang besar. Dengan
kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi menyebabkan banyaknya terjadi
kasus penipuan dalam perdagangan online. Resistensi
Membeli Secara Online. Bagi orang awam yang belum pernah bertransaksi
secara online, akan merasa janggal ketika harus bertransaksi tanpa bertatap
muka atau melihat penjualnya. Belum lagi ketakutan bila pembayaran tak terkirim
atau tak diterima. Atau barang tak dikirim, atau bahkan barang dikirim tetapi
tak diterima.
Violance and Gore. Kekejaman dan kesadisan juga
banyak ditampilkan dalam dunia bisnis di internet. Karena segi bisnis dan isi
pada dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik situs menggunakan segala
macam cara agar dapat menjual situs mereka, salah satunya dengan menampilkan
hal-hal yang tabu. Carding; lantaran
sifatnya yang langsung (real time), cara belanja dengan menggunakn kartu kredit
adalah cara yang paling banyak digunakan dalam dunia internet. Para penjahat
internetpun paling banyak melakukan kejahatan dalam bidang ini. Dengan sifat
yang terbuka, para penjahat mampu mendeteksi adanya transaksi (yang menggunakan
kartu kredit) online dan mencatat kode kartu yang digunakan. Untuk selanjutnya
mereka menggunakan data yang mereka daptkan untuk melakukan kejahatan.
Cybercrime adalah kejahatan yang di lakukan
seseorang dengan sarana internet di dunia maya yang bersifat: melintasi batas
Negara, perbuatan dilakukan secara illegal, sulit pembuktian secara hukum. Hacking; usaha memasuki sebuah jaringan dengan maksud
mengeksplorasi atupun mencari kelemahan system jaringan. Seperti hacking pada
facebook yang sering terjadi sebagai sarana untuk jual beli online sehingga
menimbulkan kerugian bagi penjual ataupun pembeli.
Cracking;
usaha memasuki secara
illegal sebuah jaringan dengan maksud mencuri, mengubah atau menghancurkan file
yang di simpan pada jaringan tersebut yang dapat menimbulkan
kerugian yang besar.
2.4.3
Cara Mengatasi Dampak Negatif
Cara mengatasi dampak negatif teknologi informasi dan
komunikasi sangat bergantung pada filterisasi pribadi masing-masing dalam
menggunakannya. Ada pendapat ahli teknlogi informasi dan komunikasi terutama
internet adalah informasi dan komunikasi yang tidak aman dan tidak mudah
dipercaya. Untuk itu, filterisasi pribadi yang didukung dengan pemahaman yang
menyeluruh (kompetensi) terhadap hal itu menjadi sangat penting. Negara dalam
hal ini, pemerintah bisa mengatur regulasi yang melindungi konsumen atau
pelanggan dari berbagai dampak negatif dengan hadirnya teknologi informasi dan
komunikasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar