Oleh Kosmas Lawa Bagho & Akhmad Sanhaji
Bab
II
Pembahasan
2.1
Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai Sebuah
Konsep
Kemudahan dan kecepatan memperoleh serta
menyebarkan informasi bukan hanya berlangsung dalam dunia ilmu melainkan juga
dalam aspek-aspek kehidupan lain yang semakin modern dalam
dunia teknologi informasi dan komunikasi. Pembangunan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) pada hakekatnya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dalam rangka membangun
peradaban bangsa. Kenyataan menunjukkan bahwa teknologi informasi dan
komunikasi telah membawa perubahan penting dalam perkembangan peradaban,
terutama perekonomian dunia.
Abad ke-21
bahkan diyakini akan menjadi abad baru yang disebut era informasi-ekonomi (digital-economic)
dengan ciri khas perdagangan yang memanfaatkan elektronika (electronic
commerce). Kondisi ini mengakibatkan adanya pergeseran paradigma strategi
pembangunan bangsa-bangsa dari pembangunan industri menuju ke era informasi (information
age).
Ciri revolusi informasi (information age) ditandai dengan
kemudahan, kecepatan dan ketepatan untuk memperoleh serta menyebarkan berita
dan pesan serta menyusun, menciptakan dan menggunakan berita dan pesan untuk
berbagai macam kepentingan termasuk untuk mempengaruhi keadaan.
Ada perubahan berkenaan dengan berita
dan pesan sebagai revolusi informasi. Ada yang menyebutnya revolusi teknologi informasi, ada pula yang
menyebutnya revolusi
teknologi komunikasi. Teknologi komunikasi
dapat mengandung dua pengertian.
Pertama,
pengertian yang menunjuk kepada hal – hal seperti telepon, telegram telex,
faximile, dan sebagainya, dengan lain perkataan menunjuk kepada alat – alat
pemindah berita. Kedua, pengertian
yang menunjuk kepada hal–hal seperti mobil, pesawat terbang, kereta api, dan
sebagainya, dengan lain perkataan menunjuk kepada alat–alat pemindah manusia
atau barang, bukan pemindah berita.
Karena
teknologi komunikasi dapat mengandung dua pengertian semacam itu, maka mereka
yang perhatiannya memusat kapada teknologi yang berkenaan dengan pemindahan
berita, pada umumnya lebih menyukai istilah revolusi informasi, sedangkan
mereka yang tertarik pada teknologi pemindahan pada umumnya, baik yang
dipindahkan itu adalah manusia ataupun barang atau berita akan lebih menyukai
istilah teknologi komunikasi (Yao Tung Khoe dalam Fahmi Tamsil http://www.esaunggul.ac.id/article/peran-teknologi-informasi-dalam-dunia-komunikasi/ diakses tanggal 4 September 2014).
Kedua pengertian tersebut tidak terpisah
sama sekali antara satu dengan lainnya. Antara keduanya terdapat tumpang tindih
walaupun keduanya berbeda. Pesawat terbang misalnya, dapat berfungsi sebagai
alat untuk memindahkan manusia dari satu tempat ke tempat lain dan dapat pula
berfungsi sebagai alat untuk memindahkan berita dari satu tempat ke tempat lain
(menggunakan pesawat terbang untuk mengirimkan surat kabar). Nampaklah letak
perbedaan adalah sudut pandang.
2.2
Posisi Teknologi Informasi dan Komunikasi
Ekonomi
digital yang diharapkan dapat menciptakan peluang baru bagi pelaku ekonomi
kecil dan menengah melalui pemerataan informasi dan jalur distribusi yang lebih
adil akan menggantikan ekonomi kapitalistik yang dikuasai oleh konglomerat dan
tidak adil. Berubahnya infrastruktur telekomunikasi menjadi infratruktur informasi
dengan adanya perkembangan sangat pesat teknologi
informasi dan komunikasi. Masyarakat yang berbasis materi akan digantikan oleh
masyarakat yang berbasis pengetahuan dan informasi.
Secara
umum, peranan teknologi informasi dan komunikasi dalam lingkup nasional
mencakup fungsi-fungsi sebagai berikut: meningkatkan
kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan daya saing bangsa, memperkuat kesatuan dan persatuan nasional, mewujudkan pemerintahan
yang transparan
serta meningkatkan
jati diri bangsa di tingkat internasional.
Untuk itu, perlu peningkatan dan pengembangan
teknologi informasi dan komunikasi secara lebih efektif dengan memperhatikan
analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan (SWOT) (Kementrian Riset
dan Teknologi Republik Indonesia, Buku Putih Indonesia 2005-2025, Jakarta,
2006) berikut ini:
2.2.1 Kekuatan
Untuk mendukung pengembangan dan pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi, Indonesia telah memiliki faktor-faktor yang
dapat dianggap sebagai kekuatan (strenght), antara lain: Indonesia
memiliki jumlah tenaga kerja yang cukup besar, terampil dan berpengalaman; industri besar di bidang teknologi informasi dan
komunikasi sudah melakukan investasi di Indonesia (IBM, Oracle, Micrsosoft, SUN
Microsystems, INTEL, dll.); secara alamiah telah
terbentuk pengelompokan industri teknologi informasi dan komunikasi yang
berpotensi membangun klaster, antara lain: Wilayah Priangan (Bandung High
Tech Valley (BHTV), RICE, dll); RICE Bali; Toba Group; Pulau Batam,
Industri pendukung/komponen seperti IC (Integrated Circuit), CRT (Computer
ray Tube), LCD (Liquid Computer Display), Hand Phone, Camera Digital,
Lensa Digital, PCB (Personal Computer Board),; telah tersedia infrastruktur meskipun belum
merata di seluruh Nusantara. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar