Oleh Kosmas Lawa Bagho, S.Fil; M.M
Kabid. Pendampingan Puskopdit Flores Mandiri
Alumnus Pascasarjana Universitas Negeri Malang
Catatan:
Penulis
telah menyelesaikan studi pada Universitas Negeri Malang dengan judul
tesis "Aktualisasi Jati Diri Dalam Pengembangan Koperasi dan Peningkatan
Partisipasi Anggota: Studi Kasus pada Koperasi Kredit Sangosay, Ngada,
NTT". Penyelesaian penggarapan tesis tepat waktu sekaligus tepat waktu
penyelesaian keseluruhan studi pascasarjana juga sangat bergantung pada
kesediaan narasumber dalam memberikan data dan fakta mereka secara
pribadi. Dalam aras penghargaan khusus kepada para narasumber maka saya
akan memposting semua hasil wawancara lengkap penulis dengan 18
narasumber secara berseri dan berurutan:
TRANSKRIP WAWANCARA
Nomor
|
18
|
Hari/Tanggal
|
Jumat, 01 April 2016
|
Nama Informan
|
Lodofikus Lenga/LL
|
Waktu
|
21.00 – 23.00 Wita
|
Jabatan
|
General Manajer
|
Tempat
|
Kantor Kopdit Sangosay
|
Topik
|
1. Jati Diri
Koperasi
3. Partisipasi Anggota
2. Pengembangan
Kopdit
|
Hasil
wawancara antara peneliti (P) dengan Bapak Lodofikus Lenga (LL) sebagai
berikut:
P :
Terima kasih kesediaannya meski di tengah kegiatan pak general manajer yang
super sibuk. Bahkan kini kita harus melakukan wawancara pukul 21.00 setelah pak
manajer melakukan rapat evaluasi dengan para manajer cabang dan kepala bidang.
Kita berdiskusi tentang jati diri, pengembangan kopdit dan partisipasi anggota.
Sejak kapan Bapak mengenal koperasi dan Koperasi Kredit Sangosay? Siapa yang memperkenalkan
kepada Bapak?
LL :
Terima kasih pak Kosmas. Saya mengenal kata koperasi sejak SMP tahun 1976. Saya
kenal itu dari para guru yang memberikan materi tentang koperasi antara lain
Bapak Yakobus Mawo. Sementara Koperasi Kredit Sangosay, saya kenal dan tahu
sejak 1988 setelah kuliah. Waktu itu, saya mengajar di SMUK Regina Pacis, asuhan
Yayasan Persekolahan Katolik Ngada (Yasukda). Saya ditantang Bapak Thomas Dola
Radho dalam hal menabung sebagai seorang sarjana lulusan fakultas ekonomi. Saya
langsung tertarik dan menjadi anggota Koperasi Kredit Sangosay.
P :
Kalau begitu menurut Bapak, apa itu koperasi?
LL : Wadah
usaha yang beranggotakan orang-orang untuk secara bersama-sama melakukan
kegiatan usaha dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dengan berasaskan
kekeluargaan dan gotong royong. Batasan atau pengertian yang membedakan dengan
lembaga lain, lebih mengarah pada kumpulan modal untuk mendapatkan laba yang
sebesar-besarnya. Koperasi lebih pada kumpulan orang, modal sebagai sarana
pemberdayaan mencapai kesejahteraan yang bermartabat bagi anggota sebagai
manusia.
P : Bagaimana
Bapak sebagai general manajer menerangkan defInisi kepada anggota? Bagaimana
tanggapan anggota?
LL : Kami
menjelaskannya kepada anggota melalui pertemuan, kegiatan sosialisasi,
pendidikan dan pelatihan, pra-RAT dan RAT termasuk pertemuan informal dengan
anggota dan masyarakat. Tanggapan anggota; mereka memahami bahwa koperasi beda
dengan lembaga keuangan lain karena koperasi memiiki nilai-nilai, definisi dan
prinsip yang harus menjadi pegangan setiap insan koperasi dan koperasi kredit.
P :
Sejauh mana pelaksanaan defenisi koperasi dalam keseluruhan lembaga koperasi
kredit Bapak?
LL : Pelaksanaan
secara konsiten. Indikatornya, Koperasi Kredit Sangosay mengutamakan anggota
(orang) bukan modal. Koperasi Kredit Sangosay tidak mencari untung
sebesar-besarnya tetapi mengutamakan kesejahteraan anggota. Penerapan suku
bunga pinjaman lebih rendah dari bunga lembaga keuangan lain, suku bunga
simpanan dan tabungan lebih tinggi dari simpanan yang ada pada lembaga keuangan
lain. Ini merupakan aktualitasasi definisi koperasi yang mengutamakan
kesejahteraan anggota.
P : Apa saja tantangan penerapannya? Apa jalan
keluar yang Bapak usahakan sebagai pengurus?.
LL : Tantangan yang kami hadapi adalah individualistik
padahal koperasi mengutamakan kerjasama. Perilaku konsumtif, kesadaran anggota
yang relatif rendah (pemenuhan kewajiban anggota). Usaha yang kami lakukan adalah terus membangun kesadaran pentingnya
kerjasama melalui sosialisasi, pendidikan dan pelatihan serta forum pra-RAT dan
RAT serta meningkatkan kesadaran pengelolaan keuangan rumah tangga dalam hal
menabung.
P : (Terima kasih Bapak. Kita telah berdiskusi
tentang definisi dan prinsip. Kini kita berdiskusi tentang nilai). Apa pendapat Bapak tentang nilai?
LL :
Sesuatu yang sangat penting, berharga menjadi pegangan setiap orang baik
fungsionaris maupun anggota dalam melaksanakan kewajiban dan hak-haknya.
P :
Sebutkan nilai-nilai koperasi yang Bapak ketahui?
LL :
Kejujuran, disiplin, tanggungjawab, solider, integritas, menollong diri
sendiri, menolong orang lain, demokratis dan kepercayaan.
P :
Apakah ada manfaat nilai-nilai koperasi bagi koperasi kredit Bapak?
LL :
Tentu ada dan perlu. Nilai-nilai koperasi sebagai roh penggerak semangat
pengelolaann koperasi kredit kami sehingga bisa bertumbuh dan berkembang:
peningkatan jumlah anggota, jumlah simpanan, jumlah tabungan, perputran
pinjaman, jumlah pendapatan, jumlah aset atau kekayaaan dan kredit macet rendah
(tahun 2015: 0,91% dibawah standar maksimal >5%).
P :
Bagaimanakah Bapak menerangkan nilai-nilai koperasi kepada anggota? Apa
kendalanya? Bagaimana solusinya?
LL : Ada
berbagai cara dan metode. Yang paling umum melalui pendidikan dan pelatihan.
Saat pendidikan dasar yang bersifat wajib bagi semua anggota baru ada materi
khusus yang membahas tentang jati diri koperasi. Anggota berdiskusi untuk
memahami dan diharapkan bisa dilaksanakan. Juga melalui forum-forum rapat,
pra-RAT dan RAT, fungsionaris senantiasa berbicara tentang filosofi dan jati
diri koperasi Penyebaran melalui media
cetak dan media elektronik. Olimpiade Sangosay tingkat SD serta lomba asah
terampil tingkat SLTP dan SLTA memasukan materi-materi tentang jati diri
koperasi. Survey kepuasan pelayanan, lokakarya hasil survey, rumusan sapta
janji pelayanan, semuanya bernuansa memberikan informasi jati diri koperasi
kepada anggota dari semua lapisan. Tantangan:
Pemahaman dan kesadaran seabagian anggota relatif masih terbatas, partisipasi
dalam menghadiri RAT terus didorong, perilaku konsumtif dan boros, egois (tidak
mengembalikan pinjaman meski prosentasinya kecil), kurangnya solidaritas,
rendahnya ketrampilan dalam mengelola pendapatan serta rendahnya mengelola
usaha prosuktif. Solusi: Program
pendidikan dan pelatihan secara berkesimbangan dan simultan bagi para anggota
dan fungsionaris; meningkatkan frekuensi rapat dan pertemuan (semakin sering
rapat, semakin baik). Lakukan evaluasi dan moniting berkelanjutan untuk
mengetahui sejauh mana pelaksanaan jati diri koperasi dalam Koperasi Kredit
Sangosay.
P :
Apa tanda-tanda anggota melaksanakan nilai-nilai koperasi dalam partisipasinya
sebagai anggota?
LL :
Aktif menabung, aktif mengangsur pinjaman, tingkat kehadiran pada rapat
pendidikan makin tinggi, atif memberikan saran, usul dan kritik pada saat
rapat.
P :
(Terima kasih Bapak, kini kita
beralih ke prinsip koperasi). Menurut pendapat Bapak, apa itu prinsip
koperasi?
LL : Prinsip menurut saya itu kaidah-kaidah dasar
yang menjadi pedoman dalam aktivitas pengelolaan usaha koperasi termasuk
koperasi kredit.
P : Seberapa pentingkah prinsip-prinsip koperasi
dalam meningkatkan pengelolaan koperasi kredit Bapak?
LL : Sangat
penting. Prinsip tidak dilaksanakan, usaha koperasi menyimpang dari tujuan yang
sebenarnya.
P :
Prinsip-prinisip manakah yang Bapak ingat dalam pelaksanaannya?
LL :
Bukan saya ingat tetapi yang sering kami laksanakan. Terbuka, sukarela,
pengendalian demokratis, pendidikan dan pelatihan, kerjasama antar koperasi,
pembagian SHU sebanding partisipasi, otonomi dan kebebasan.
P :
Apa tantangan yang dihadapi dalam melaksanakan prinsip-prinsip dimaksud?
LL : SDM
manajemen masih terbatas dan partisipasi sebagian anggota masih terjebak pada
unsur individualistik.
P :
Bagaimanakah jalan keluar yang Bapak tempuh agar prinsip-prinsip koperasi dapat
diterapkan secara konsisten dan komitmen?
LL : Peningkatan
kualitas SDM fungsionaris, pendidikan dan penyadaran tentang prinsip-prinsip
koperasi kepada para anggota dan fungsionaris, merumuskan kebijakan nntuk
membentuk pembiasaan pelaksanaan prinsip-prinsip koperasi: misalnya semua
anggota wajib mengikuti pendidikan dasar sebelum mendapatkan pelayanan Koperasi
Kredit Sangosay, wajib menyetor simpanan, tabungan dan mengangsur secara
teratur, menolak bantuan perputaran modal dari luar dengan terus merangsang
budaya menabung semua anggota.
P : (Terima kasih Bapak. Kita berdiskusi agak
marathom. Kita berdikusi tentang pengembangan koperasi kredit). Menurut
Bapak, apa alasan mendasar sehingga Bapak dan kawan-kawan membentuk Koperasi
Kredit ?
LL : Koperasi
kredit ini dibentuk atas dasar keprihatinan hidup para guru dan karyawan asuhan
Yasukda yang semakin tidak berdaya dalam menghadapi tuntuan kebutuhan ekonomi
seperti pembiayaan pendidikan, kesehatan dan perumahan yang layak. Singkatnya
ia lahir atas masalah-masalah ekonomi rumah tangga serta martabat hidup sebagai
guru dan karyawan Yayasan yang diremehkan para pelepas uang (rentenir).
P :
Bagaimana Bapak mengembangkan koperasi kredit?
LL : (1)
Pendidikan, sosialisasi, promosi dan radiogram kepada anggota dan masyarakat.
(2) Pembentukan kelompok-kelompok dampingan (MFI). (3) Pembenahan tata aturan
pengelolaan sesuai perkembangan terkini. (4) Peningkatan kualitas SDM fungsionaris
melalui pendidikan dan pelatihan. (5) Pengembangan IT, pengembangan produk
pelayanan, kantor pelayanan yang representative serta peningkatan kualitas
layanan. (6) membuka cabang sebagai media pendekatan pelayanan kepada anggota.
P :
Capaian-capaian apa saja yang telah dihasilkan?
LL : Anggota
bertambah, aset bertambah, pendapatan meningkat, kredit macet rendah dan
kepercayaan (brand) meningkat. Mungkin pak Kosmas nanti bandingkan dengan data
statistik yang kami buat dalam laporan keuangan serta buku laporan RAT setiap
akhir tahun buku.
P :
Tantangan apa yang paling Bapak rasakan ketika membentuk, menumbuhkan dan
mengembangkan koperasi kredit Bapak?
LL : Saya
lebih melihat, trauma masyarakat terhadap citra koperasi yang jelek pada masa
lalu; perilaku hidup boros (kebiasaan pesta); menjadi anggota ingin dapat
pinjaman; banyak alasan untuk tidak menyimpan dan keterampilan usaha terbatas
atau konvesional pengelolaannya.
P : Usaha-usaha apa yang Bapak lakukan untuk
mengatasi tantangan di atas agar koperasi kredit Bapak tetap bertumbuh dan
berkembang hingga saat ini?
LL : Peningkatan kualitas pelayanan, melakukan
diversifikasi produk; peningkatan kualitas SDM anggota (partisipasi meningkat,
aktif menabung); peningktan SDM fungsionaris (pengurus dan manajemen);
internalisasi (mendarahdagingkan) visi, misi, nilai; renstra atau road-map yang
partisipatif serta evaluasi dan monitoring yang dilakukan secara terprogram.
P : Apa saja produk dan pelayanan koperasi kredit
Bapak?
LL : Variasi produk simpanan. Variasi produk
pinjaman. Variasi produk pendidikan dan perlindungan. Pak Kosmas bisa dilihat
pada brosur.
P :
Bagaimana koperasi kredit Bapak menarik minat kaum muda dan anak-anak untuk
menjadi anggota? Apa alat ukurnya? Mengapa Koperasi Kredit Bapak memilih
segmentasi kaum muda dan anak-anak?
LL :Gerakan
menabung “Sipintar = Simpanan Ingin Pintar” masuk ke sekolah-sekolah dan
keluarga; melibatkan para pelajar pada kegaitan koperasi kredit: paduan suara
dan pelayan; menyelenggarakan asah terampil dan lomba olimpiade Koperasi Kredit
Sangosay yang melibatkan seluruh pelajar pada satu kabupaten. Alat ukurnya,
pertambahan jumlah anggota kaum muda semakin bertambah dan jumlah sipintar juga
meningkat signifikan.
P : Bagaimana koperasi kredit Bapak mengembangkan
usaha-usaha produktif anggota? Mengapa koperasi kredit Bapak membidik bagian
ini? Apa tantangannya dan apa solusinya?
LL : Pertanyaan
menggugah. Sejak beberapa tahun terakhir, kami mengalokasikan pinjaman modal
usaha produktif dengan angka yang semakin meningkat; melakukan pendampingan
usaha anggota; meningkatkan pendidikan keterampilan anggota; meningkatkan
pendapatan anggota serta meningkatkan kemampuan menyimpan dan mengembalikan
pinjaman. Tantangan yang kami hadapi
adalah ketrampilan usaha yang terbatas; SDM manajemen untuk melakukan
pendampingan usaha produktif juga terbatas. Jalan keluar yang kami tempuh adalah terus melakukan pendidikan dan pelatihan;
sharing pengalaman usaha, studi banding usaha serta seleksi karyawan lintas
bidang ilmu sesuai usaha anggota. Juga melibatkan para wirausaha anggota
koperasi kredit pada pameran yang diadakan pemerintah.
P : (Setelah kita berbincang-bincang cukup
mendalam tentang jati diri koperasi: definisi, prinsip dan nilai; dan
pengembangan koperasi kredit; saat ini kita berdiskusi tentang partisipasi
anggota). Menurut Bapak, apa itu partisipasi anggota dalam koperasi kredit?
LL : Saya
paham partisipasi itu adalah keterlibatan aktif anggota dalam koperasi kredit.
Aktif menyimpan, aktif meminjam dan aktif
juga mengangsur kembali. Tida kalah penting adalah anggota mesti aktif
mengikuti pendidikan dan pelatihan koperasi baik dasar maupun lanjutan
(spesialisasi).
P :
Seberapa pentingkah partisipasi anggota dalam koperasi kredit Bapak?
LL : Sangat
penting. Tanpa partisipasi anggota: Koperasi Kredit Sangosay tidak dapat
bertumbuh dan berkembang.
P :
Saluran-saluran manakah yang anggota dapat berpartisipasi secara penuh di dalam
koperasi kredit Bapak?
LL : Rapat
anggota, pendidikan, aktivitas menabung, meminjam dan mengembalikan,
mempromosikan dan memperkenalkan koperasi kredit dan survey kepuasan pelayanan
karyawan.
P :
Apa dampak partisipasi anggota pada koperasi kredit Bapak?
LL : Koperasi
kredit kami bertumbuh dan berkembang. Indikatornya, anggota bertambah, simpanan
dan tabungan bertambah, perputaran pinjaman meningkat, pendapatan koperasi
kredit terus meningkat, aset pun bertambah, prosentasi kredit lalai rendah.
Tingkat kesadaran anggota mengikuti pertemuan dan rapat-rapat cukup tinggi.
P :
Bagaimana Bapak mengembangkan tingkat partisipasi anggota? Apa alat ukurnya?
LL : Penyelenggaraan
rapat secara teratur dan tertib; kegiatan pendidikan dan pelatihan secara rutin
dan survey kepuasan pelayanan karyawan. Indikatornya, selain pertambahan secara
statistic namun juga citra Koperasi Kredit Sangosay di mata masyarakat dan pemerintah
semakin positif dan koperasi kredit ini semakin dipercaya.
P :
Apa tantangan partisipasi anggota dalam koperasi kredit Bapak? Apa solusi yang
ditawarkan?
LL : Sebagian
anggota semakin individualistik: kurang menghadiri kegaitan rapat dan pendidikan
(sebagian, tidak banyak). Solusi yang kami tawarkan adalah pendidikan,
pelatihan, motivasi, pendampingan dan kunjugan ke anggota (membangun hubungan
yang lebih dekat dengan anggota).
P :
Pertanyaan konfirmatif. Mengapa koperasi kredit Bapak membutuhkan partisipasi
anggota? Apa dampaknya apabila anggota tidak berpartisipasi secara aktif?
LL : Saya
mau katakan secara singkat bahwa Koperasi Kredit Sangosay sangat membutuhkan
partisipasi anggota sebab anggotalah pengguna sekaligus pemilik dan koperasi kredit
adalah kumpulan orang yang membutuhkan partisipasi. Tanpa partisipasi anggota
secara aktif, Koperasi Kredit Sangosay tidak berkembang, stagnan dan bahkan
bubar.
P :
Bagaimana bentuk-bentuk pelayanan Bapak sehingga meningkatkan partisipasi
anggota?
LL : Kunjungan-kunjungan
ke tempat anggota; membuka pos pelayanan dan cabang untuk semakin mendekatkan
pelayanan kepada anggota dan masyarakat; memberikan nilai tambah pelayanan
seperti perlindungan simpanan dan pinjaman kepada alihwaris anggota yang meninggal,
memberikan dana sakit kepada anggota dan dana duka kepada alihwaris anggota
yang meninggal dunia; memberikan deviden menarik, pemberian bunga tabungan yang
lebih tinggi dari lembaga keuangan lain serta bunga pinjaman yang lebih rendah.
P :
Apa hadiahnya apabila anggota berpartisipsi secara aktif pada koperasi kredit
Bapak?
LL : Hadiah
pertama adalah pengalokasian SHU yang semakin kompetitif dan tinggi sesuai
tingkat partisipasinya, penghapusan pinjaman apabila anggota meninggal
(Daperma: Dana Perlindungan Bersama); dana sakit; bea siswa dan memberikan
kesempatan kepada anggota berprestasi untuk sharing pengalaman di depan anggota
lain; pemberian penghargaan cabang berprestasi (sejak tahun buku 2015).
P :
Bagaimana Bapak menanamkan jati diri koperasi kepada anggota sehingga
meningkatkan partisipasi anggota di dalam koperasi kredit Bapak?
LL : Pendidikan,
sosilisasi, rapat-rapat, brsur dan media massa serta media elektronik. Juga
berbagai kegiatan yang melibatakan orang banyak seperti lomba asah terampil dan
olimpiade serta terlibat dalam HUT Koperasi Tingkat Kabupaten maupun Provinsi.
Pelaksanaan RAT dilakukan secara bergilir pada setiap cabang pelayanan pada 5
kabupaten.
P :
Bagaimana hubungan Bapak dengan anggota? Media-media apa saja yang dibangun
sehingga membangun relasi harmonis dengan anggota? Apakah ada hubungan relasi
harmonis dengan partisipasi anggota?
LL : Bagi
saya, relasi harmonis dengan anggota memiliki hubungan dengan tingkat
partisipasi anggota. Hal itu dapat dilakukan melalui kunjungan, pendampingan,
sosialisasi (desiminasi), pendidikan dan rapat anggota.
P :
Menurut Bapak, partisipasi anggota yang lebih nyata dan banyak pada bidang apa?
LL : Menikmati
pelayanan koperasi kredit, memberikan saran, usul dan kritik waktu rapat
anggota tahunan dan keterlibatan pada kegiatan kepanitiaan apabila ada hajatan
besar Koperasi Kredit Sangosay seperti pemberkatan dan peresmian kantor,
kegiatan membangun kantor dan setia serta loyal menjadi anggota meski ada
tawaran atau godaan dari lembaga keuangan lainnya. Anggota keluar kecil.
P :
Apakah ada devisi khusus menangani pengaduan anggota? Adalah media lainnya?
LL : Sudah
ada (staf bagian umum). Biasanya ada pengaduan anggota ditangani oleh manajer
cabang dan terakhir baru ke general manajer (GM). Media lain seperti survey
keluhan anggota, survey tingkat kepuasan anggota, nomor hp pengaduan, buku
catatan pengaduan.
Halo Semua, nama saya Jane alice seorang wanita dari Indonesia, dan saya bekerja dengan kompensasi Asia yang bersatu, dengan cepat saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua orang Indonesia yang mencari pinjaman Internet agar berhati-hati agar tidak jatuh ke tangan penipu dan fraudstars banyak kreditur kredit palsu ada di sini di internet dan ada juga yang asli dan nyata,
BalasHapusSaya ingin membagikan testimonial tentang bagaimana Tuhan menuntun saya kepada pemberi pinjaman sebenarnya dan dana pinjaman Real telah mengubah hidup saya dari rumput menjadi Grace, setelah saya tertipu oleh beberapa kreditor kredit di internet, saya kehilangan banyak uang untuk membayar pendaftaran. biaya. . , Biaya garansi, dan setelah pembayaran saya masih belum mendapat pinjaman saya.
Setelah berbulan-bulan berusaha mendapatkan pinjaman di internet dan jumlah uang yang dihabiskan tanpa mendapat pinjaman dari perusahaan mereka, maka saya menjadi sangat putus asa untuk mendapatkan pinjaman dari kreditor kredit genue online yang tidak akan meningkatkan rasa sakit saya jadi saya memutuskan untuk Hubungi teman saya yang mendapatkan pinjaman onlinenya sendiri, kami mendiskusikan kesimpulan kami mengenai masalah ini dan dia bercerita tentang seorang pria bernama Mr. Dangote yang adalah CEO Dangote Loan Company.
Jadi saya mengajukan pinjaman sebesar (Rp800.000.000) dengan tingkat bunga 2% rendah, tidak peduli berapa usiaku, karena saya mengatakan kepadanya apa yang saya inginkan adalah membangun bisnis saya dan pinjaman saya mudah disetujui. Tidak ada tekanan dan semua persiapan yang dilakukan dengan transfer kredit dan dalam waktu kurang dari 24 jam setelah mendapatkan sertifikat yang diminta dikembalikan, maka uang pinjaman saya disimpan ke rekening bank saya dan mimpiku menjadi kenyataan. Jadi saya ingin saran semua orang segera melamar kepada Mr. Dangote Loan Company Via email (dangotegrouploandepartment@gmail.com) dan Anda juga bisa bertanya kepada Rhoda (ladyrhodaeny@gmail.com) dan Mr. jude (judeelnino@gmail.com) dan Juga Pak Nikky (nicksonchristian342@gmail.com) untuk pertanyaan lebih lanjut
Anda juga bisa menghubungi saya melalui email di ladyjanealice@gmail.com