Oleh Dwi Putra Syakur Raharjo & Kosmas Lawa Bagho
Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Negeri Malang
4 Alasan dan Faktor Perusahaan Memasuki Pasar
Global
Menurut Wahyudi (1996:151-153) ada beberapa alasan
perusahaan memasuki pasar global, antara lain:
- Mendapatkan skala ekonomi.
- Menciptakan persepsi global.
- Mendapatkan akses tenaga kerja dan bahan baku yang murah.
- Memperoleh insentif yang dikeluarkan suatu negara.
- Subsidi silang.
- Mengatasi hambatan-hambatan perdagangan.
- Akses ke pasar strategis.
Adapun faktor-faktor
yang mempengaruhi pasar global menurut Wahyudi (1996:151) antara lain
- Pasar global menghadapi variasi yang tinggi pada lingkungan politik, ekonomi, sosial dan budaya, hukum serta nilai tukar mata uang dari tiap negara.
- Interaksi global melibatkan masalah kedaulatan sebuah negara yang mempunyai kondisi ekonomi dan budaya yang sangat berbeda.
- Kontrol yang sulit antara kantor pusat dan cabangnya di luar negeri karena perbendaan avariasi dalam aktivitas bisnisi antar negara.
- Pasar global menghadapi persaingan yang sangat tinggi karena adanya perbedaan struktur industri dari tiap negara.
- Pasar lobal membatasi perusahaan dalam penentuan strategi bersaingnya karena adanya berbagai macam integrasi regional atai internasional seperti ASEAN, EEC, AFTA dan sebagainya.
5 Strategi
Global
Ada dua strategi global generik yang dikenal dan
sudah diterapkan oleh beberapa perusahaan saat ini, Wahyudi (1996:153-155)
yaitu:
- Strategi Standarisasi
Strategi ini berfokus
pada penstandarisasian produk, kemasan, dan pemasarannya dalam rangka mencapai
suatu economis of scale tertentu
sehingga biaya dapat ditekan serendah mungkin. Keuntungan lain yang diperoleh strategi
ini adalah akan diperoleh image yang baik mengenai negara asalnya.
Misalnya Levi’s adalah jeans Amerika, Sony identik dengan Jepang, dan Samsung dari Korea.
Alasan lain yang
mendorong strategi ini adalah:
-
Perusahaan hanya
memiliki satu sumber produksi
-
Pesaing juga memasarkan
produk standar
-
Strategi memasuki pasar
internasional, utamanya dari ekspor
-
Pemasaran diarahkan ke
negara-negara yang sama
-
Pemakaian produk
terutama di lingkungan urban (dalam kasus negara berkembang)
-
Terdapat kesamaan selera
di berbagai pasar nasional yang berbeda
-
Produk perusahaan adalah
produk industri
- Strategi Penyesuaian
Produk, kemasan dan
aktivitas pemasaran haruslah dikembangkan secara lokal menurut lokasi pasar
tertentu krena mereka mempunyai suatu karakteristik yang berbeda dengan negara
lain. Alasan lain yang mendorong strategi ini:
-
Ada persyaratan standar
teknis dari suatu negara atau wilayah integrasi ekonomi
-
Produk perusahaan adalah
produk konsumsi dan untuk penggunaan pribadi
-
Adanya variasi pada
selera dan kebutuhan pelanggan
-
Adanya perbedaan daya
beli karena pendapatan perkapita tiap negara berbeda
-
Strategi ini sukses
diterapkan para pesaing
-
Cabang di luar
negerimemiliki kebebasan untuk menggarap pasar setempat
-
Adanya variasi kondisi
pemakaian seperti iklim, tingkat keahlian pemakai atau kebiasaan setempat.
Masalah yang ditemui
perusahaan adalah ketika perusahaan harus memakai standarisasi untuk semua
negara atau memakai strategi yang sesuai dengan keadaan setempat. Hal ini akan
dijawab oleh Teori Clustering dari Keegan dalam Wahyudi (1996:155).
Teori
ini mengatakan bahwa : “Jika karakteristik pasar sama (walaupun di negara berbeda) maka
standarisasi boleh dilakukan untuk efisiensi, tapi bila tidak maka pendekatan
tiap-tiap negara juga masih harus dihargai sehingga diperlukan
penyesuaian-penyesuaian”. Teori tersebut dikenal dengan semboyan “berpikir
global, bertindak lokal”.
***
Diposting Malang, 31 Januari 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar