Oleh Dwi Putra Syakur Raharjo & Kosmas Lawa Bagho
Mahasiswa Magister Manajemen Univesitas Negeri Malang
6
Kompleksitas dan Masalah Lingkungan Global
Ada 5 (lima)
faktor yang menyebabkan kompleksitas lingkungan global, yaitu :
1)
Operasi global menghadapi lingkungan politik, ekonomi, legal,
sosial dan budaya yang beragam, serta
laju perubahan.
2)
Interaksi antara nasional dan asing bersifat kompleks, karena masalah
kedaulatan dan kondisi sosial ekonomi.
3)
Keterpisahan geografis, perbedaan budayadan kebangsaan serta perbedaan
cara berbisnisyang menyulitkan komunikasi, pengendalian dan afiliasi.
4)
Operasi global menghadapi persaingan yang ekstrim karena perbedaan hal
struktur industri.
5)
Operasi global terbatas dalam hal pilihan strategi bersaing yang ada
karena beragamnya blok-blok ekonomi, seperti : MEE, Kawasan Perdagangan Bebas
Eropa, dan Kawasan Perdagangan Bebas Amerika Latin.
Faktor masalah interenal bagi banyak
perusahaan global dalam Pearce dan Robinson (1997:156) adalah kebijakan keuangan mereka yang umumnya
disesuaikan dengan tujuan perusahaan induk dan kurang mempertimbangkan tujuan
negara tuan rumah. Konflik itu diperuncing dengan upaya untuk memindahkan
keuntungan yang diperoleh dari satu negara ke negara yang lain untuk menghindari
pajak, meminimalkan resiko, dan sasaran yang lain.
Lingkungan keuangan yang
berbeda membuat standar normal tentang perilaku perusahaan menyangkut
pengalihan keuntungan, sumber pendanaan, dan struktur permodalan lebih sulit,
jadi makin sukar untuk mengukur kinerja divisi internasional. Biasanya ada
perbedaan penting dalam sistem pengukuran dan pengendalian. Meskipun masalah
seperti ini merupakan satu aspek dari lingkungan global, bukan akibat manajemen
yang lemah, mereka seringkali dapat dikurangi melalui peningkatan perhatian
terhadap perencanaan strategik.
Perencanaan seperti itu
membantu dalam mengkoordinasi dan mengintegrasi arah, sasaran, dan kebijakan
perusahaan di seluruh dunia. Lalu membantu terciptanya program-program untuk
menangani pengembangan di seluruh dunia. Akhirnya perencanaan membantu
manajemen afiliasi seberang lautan menjadi lebih aktif terlibat dalam penetapan
tujuan dan dalam pengembangan cara-cara guna memanfaatkan seluruh sumber daya
perusahaan lebih efektif.
7
Perencanaan Stratejik
Global
- Industri Multidomestik, yaitu perusahaan yang persaingannya berbeda di suatu negara dengan negara lainnya. Pada industri multidomestik, anak perusahaan harus dikelola tersendiri sehingga memiliki kekuasaan untuk membuat keputusan yang berhubungan dengan kondisi pasar lokal.
Faktor yang membuat
industri semakin multidomestik menurut Pearce dan Robinson (2005:129) meliputi:
1.
Kebutuhan akan produk
khusus (customized) untuk memenuhi selera konsumen setempat
2.
Fragmentasi industri,
dengan banyak peserta persaingan di masing-masing pasar internasional
3.
Tidak adanya skala
ekonomis dalam kegiatan-kegiatan fungsional perusahaan dalam industri
4.
Saluran distribusi yang
khas bagi setiap negara
5.
Kebergantungan teknologi
yang rendah dari anak perusahaan pada R & D yang disediakan perusahaan
global.
- Industri Global, dimana persaingannya melintasi batas negara. Pada industri global, perubahan startegi pada suatu negara dapat membawa dampak pada posisi persaingan di negara lain. beberapa alasan mengapa suatu perusahaan harus membuat rencana starteginya menuju ke arah global, adalah sebagai berikut:
§
Makin luasnya tugas menejemen global.
§
Meningkatnya globalisasi
perusahaan.
§
Ledakan informasi.
§
Meningkatnya persaingan
global.
§
Perkembangan
teknologi secara cepat.
§
Perencanaan manajemen stratejik menimbulkan
percaya diri pada perusahaan.
8
Tantangan Multinasional
- Lokasi dan koordinasi kegiatan fungsional. Ciri aktivitas fungsional dari perusahaan global meliputi pembelian sumberdaya, operasional, R&D (Research and Development), merketing and sales, dan pelayanan purna jual. Perusahaan multinasional memiliki banyak pilihan untuk memutuskan bagaimana dan dimana kegiatan tersebut akan dilakukan.
- Masalah lokasi dan koordinasi. Perusahaan global harus dapat merencanakan lokasi dan mengkoordinasikan kegiatan fungsionalnya disesuaikan dengan keadaan perusahaan tersebut.
- Pilihan
strategi internasional. Tingkat koordinasi
yang rendah dan tersebarnya lokasi geografis dari kegiatan-kegiatan
fungsional tersirat jika perusahaan beroperasi dalam suatu industri
multidomestik dan memilih strategi yang dipusatkan pada suatu Negara (country
centered). Ini memungkinkan anak perusahaan memantau kondisi pasar secara
teliti.
Tingkat koordinasi yang tinggi dan kegiatan-kegiatan fungsional yang terkonsentrasi di suatu wilayah geografis dihasilkan dari pemilihan strategi global murni.Dua (2) pilihan strategi yang terlihat pada gambar di atas :a) Investasi asing yang besar dengan koordinasi yang ekstensif di antara anak-anak perusahaan menjelaskan pilihan pada tingkat pertumbuhan tertentu.b) Strategi berdasarkan ekspor dengan pemasaran terdesentralisasi merupakan pilihan ke arah globalisasi, yang mungkin diambil oleh perusahaan multinasional.***Diposting Malang, 1 Februari 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar