Selasa, 06 September 2011

Surat buat Bapa dan Mama

Catatan:
Saya suka menulis surat buat Bapak dan Mama sejak masih SMP dan tambah intens ketika di SMA Seminari Santu Yohanes Berchmans Toda-Belu Mataloko. Kegiatan itu terus saya lakukan ketika di Seminari Tinggi Santu Yohanes Paulus Ledalero. Namun sayang berbagai tulisan dimaksud tidak ditemukan rimbanya dan hanya satu surat yang sempat saya selamatkan lantaran ditulis dalam buku harian. Surat ini saya tulis ketika sudah mengambil jalan berhenti menjadi calon Imam tahun 1996 dan sebelum ujian skripsi 15 Maret 1997. Demikian surat saya kutip sesuai aslinya.

Kost Sepi, 29 Januari 2007

Bapa dan Mama tercinta,
Salam bertemu kembali lewat lembaran tak berharga ini. Saya di sini masih sehat-sehat. Besar harapanku, aku dapat menemui Bapa dan Mama sekeluarga dalam keadaan sehat walafiat. Bagaimana cerita Natal dan Tahun Baru yang lalu? Tentu saja penuh kenangan dan bahagia. Anak Kos di Maumere, menyambut Natal dan Tahun Baru dengan segudang perasaan resah dan tak menentu karena penulisan skripsi belum diselesaikan; sampai-sampai harus menunda satu tahun lagi.

Memang rencananya ujian skripsi pertengahan Januari 1997 ini, namun pastor pembimbing baru tiba di Ledalero tanggal 20 Januari 1997 maka mungkin sekitar bulan Februari-Maret 1997. Jika tidak juga, saya akan pulang untuk mencari uang dahulu demi mengurus adik Reny (adikku nomor 4, saat itu sudah tamat SMA namun belum lanjut kuliah). Saya memang akhir-akhir ini dipenuhi rasa bersalah kepada keluarga terutama adik Reny karena tidak cepat menyelesaikan studi yang menyebabkan adik Reny harus tinggal di luar tanpa melanjutkan kuliah.

Sudah merupakan keputusan bebasku, agar aku segera kembali untuk memperhatikan mereka. Saya berjanji, biar saya gagal tapi tidak boleh menyengsarakan adik-adikku dengan ulahku. Saya telah bosan dengan sekolah. Apapun nasib yang akan kuhadapi meski dalam penderitaan pun, aku rela menjalaninya dengan penuh ketabahan, yang penting aku harus memperhatikan adik-adikku sejauh kemampuanku. Saya kembali bulan Maret nanti.

Bapa dan Mama tak usah terlalu memikirkan nasibku di Maumere, tapi berjuanglah untuk nak Reny, Feny dan Sensi (Ade Reny, saya urus kuliahnya sampai selesai dan sekarang sudah berkeluarga dengan menyandang PNS di Nagekeo, Ade Feny mengurus biaya SMK dan kuliah dan sekarang sudah berkeluarga dengan menyandang pegawai kontrak di Nagekeo, Ade Sensi, saya urus sejak SMP, SMA dan kuliah walau masih DO sekarang yang juga sudah berkeluarga). Saya tak bisa memenuhi harapan Bapa dan Mama sekeluarga karena aku selalu gagal meraih kesuksesan.

Biarlah aku menjalani hidup ini dengan caraku sendiri. Lalu bagaimana dengan suratku itu hari? Kalau sudah diterima, tolong diberitakan. Kalau belum ada uang, biar cukup memberi berita tentang Bapa dan Mama sekeluarga. Memang saya di sini hidup dalam keadaan yang sangat memprihatinkan tapi tidak usah dipikirkan, saya masih sanggup menanggungnya sendiri. Inilah resiko dari pilihan hidupku. Tidak usah terlalu memikirkannya.

Cup sayang putra sulung Bapa dan Mama,
Kosmas Lawa Bagho

Tidak ada komentar:

Posting Komentar