Oleh
Kosmas Lawa Bagho
Penulis
adalah salah seorang peserta dari dua puluh Sembilan manajer dan kepala bidang
atau kepala cabang dari 19 koperasi kredit dan 1 Puskopdit Flores Mandiri
yang mengikuti kegiatan Pelatihan
Pengembangan Kompetensi Manajerial (Managerial Comptency Development
Program/Training) yang difasilitasi langsung oleh Alex Rudatin, Senior HRD
Consultant di aula Pusdiklat Puskopdit Flores Mandiri sejak tanggal 27 November
hingga 01 Desember 2012.
Ada banyak
ragam materi yang terangkum dalam 14 modul yang sangat membantu para manajer
ataupun kepala bidang dalam meningkatkan performance pelayanan melalui
pengembangan kompetensi yang mumpuni. Penulis mendapatkan banyak pembekalan dan
sharing pengalaman dari seorang senior HRD Consultant, Alex Rudatin yang
mengabdi di berbagai perusahaan migas baik dalam maupun luar negeri. Penulis
mengikutinya secara sungguh-sungguh.
Salah satu
materi yang menarik perhatian penulis adalah pembahasan tentang manajer yang
mumpuni, handal dan efektif harus juga
memenuhi salah satu persyaratan yakni mengetahui dan mempraktekkan “Service Up”
dan menghindari “Service Down”.
Menurut Alex
Rudatin, apabila seorang manajer atau calon manajer dapat mengimplementasikan
dua jenis service atau pelayanan itu secara cermat maka 70-80% gaya
kepemimpinannya meraih keberhasilan atau kesuksesan sebab dua jenis service itu
merupakan gambaran atau branding sebuah ornganisasi dari hasil dari sebuah
pelayanan.
SERVICE UP dimulai dari
pelayanan yang bagus akan berdampak pada pelanggan (anggota) puas. Pelanggan
atau anggota puas berdampak pada cerita positif dari mulut ke mulut. Cerita
positif dari mulut ke mulut berdampak pada nama baik diingat. Nama baik diingat
akan berdampak pada lebih banyak pelanggan (anggota). Lebih banyak pelanggan
(anggota) berdampak pada keuntungan meningkat. Keuntungan meningkat berdampak
pada pendapatan meningkat. Pendapatan meningkat berdampak pada pekerja
bergairah. Pekerja bergairah berdampak pada pelayanan luar biasa. Pelayanan
luar biasa berdampak pada keberlanjutan, kuat, sehat dan professional.
Sebaliknya
yang patut dihindari adalah SERVICE DOWN.
Pelayanan buruk berakibat pada pelanggan (anggota) kecewa. Pelanggan
(anggota) kecewa berakibat pada omomgan buruk dari mulut ke mulut. Omongan burk
dari mulut ke mulut berakibat pada nama buku. Nama buruk berakibat pada
berkurangnya pelanggan (anggota). Berkurangnya anggota (pelanggan) berakibat
pada keuntungan/pendapatan kecil. Keuntungan/pendapatan kecil berakibat pada
kecewanya segenap anggota. Kecewanya anggota berakibat pada hilangnya bisnis.
Pertanyaan
kritis dapat dajukan, sebagai manajer atau pemimpin bisnis (koperasi kredit)
jenis pelayanan mana yang mau dipilih dengan dampak dan akibatnya yang telah
diketahui secara transparan. Pilihan jenis service yang tetap akan menentukan
tingkat keberhasilan gaya kepemimpinan serta keberlanjutan (branding) positif
bagi organisasi pemberdayaan masyarakat akar rumput koperasi kredit.
Pilihan
adalah suatu langkah untuk diimplementasikan. Selamat memilih jenis service
yang benar dan menguntungkan semua pihak!
Untuk bisa
memilih jenis pelayanan (service) yang benar perlu dibekali dengan kompetensi.
Kompetensi adalah perpaduan atau kombinasi secara proporsional antara Knowledge
(K), Skills (S) dan Attitude (A).
K= Knowledge
adalah Know How: apa yang diketahui, apa yang dipahami, pengatahuan yang
dimiliki atau dikuasai, pengalaman yang telah dijalani, mengetahui atau
mengusai cara melakukan sesuatu, mengetahui cara mengatasi sesuatu.
S = Skills
adalah apa yang dapat/mampu dilakukan, apa yang dapat dikerjakan, kecakapan,
ketrampilan, kemahiran yang dapat disumbangkan, kecakapan menggunakan pikiran,
ucapan/bahasa, imaginasi, ketrampilan menggunakan alat kerja atau metode kerja.
A= Attitudes
adalah sikap, perilaku, semangat dan keteladanan seperti kejujuran, ketekunan,
kesungguhan, kegigihan, kesetiaan, keuletan, kepatuhan, bijaksana, rendah hati,
ketaatan, kehati-hatian dan mau mendengarkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar